Hate Comment [Part 1]

Start from the beginning
                                    

"Tidak apa-apa," kata Zayyan singkat ketika Members Xodiac yang lain terlihat mengkhawatirkannya. Dia hanya tak ingin memperpanjang hal ini.
Leo dan Sing hanya saling pandang.
Keduanya mengekor di belakang Zayyan ketika akhirnya diperbolehkan kembali ke kamar dorm. Sementara itu members yang lain memberi jarak ketika Davin memberikan kode untuk tinggal sebentar di studio.
"Hyung...," panggil Leo yang masih berjalan di belakang Zayyan.
"Hmm...." Zayyan hanya menggumam tanpa menoleh kearah rekan seteamnya itu.
"Apa Hyung tidak apa-apa? Ummm, maksudku... Komentar itu, apa mengganggumu? Apa artinya? Apa sering komentar seperti itu muncul?" Leo mencecarnya dengan banyak pertanyaan, namun Zayyan memilih diam bahkan hingga sampai ke kamar mereka bertiga, Zayyan masih tak mau menjawabnya.

Zayyan terduduk di tepian kasur miliknya, Leo dan Sing masih berdiri menatap punggung Hyungnya yang nampak kecil itu.
Bukan hal yang biasa ketika Zayyan memilih diam tak menggubris mereka. Karena itu mereka yakin, suasana hati Hyung mereka sedang tidak baik-baik saja.

"Hyung, bukannya kau bilang padaku kalau ada yang kau pikirkan, jangan disimpan sendiri. Apa kata-kata itu tidak berlaku buatmu, Hyung?" ujar Leo lagi, si bungsu di grup Xodiac itu sepertinya tidak tahan untuk membuka suaranya.
Zayyan masih terdiam, menunduk tanpa mau memandang Leo yang masih menanti jawaban.
Sing melirik kearah Leo, menghela napas sejenak sebelum kemudian menghampiri Zayyan yang masih bergeming. Berjongkok tepat dihadapan Hyungnya yang masih terduduk di tepi ranjang.

"Hyung, apa kau yakin, kau baik-baik saja?" tanya Sing pelan.
Kali ini Zayyan tidak dapat menghidari tatapannya ketika Sing tepat berada di hadapannya.
Dan Sing tahu, mata sendu milik Hyungnya itu kini memerah.
.
.
.
Sementara itu, Davin yang meminta members Xodiac yang lain untuk tinggal dan membiarkan Foreigner Line mereka untuk ke kamar dorm terlebih dahulu, menghampiri Lex untuk melaporkan sesuatu.
"Hyung~"
"Ada apa? Kenapa meminta kami tinggal?" tanya Lex.
"Aku tadi penasaran dengan komentar yang Zayyan Hyung baca,  jadi aku menscreenshot dan mentranslatednya ke Bahasa kita,"
"Apa artinya?" Hyunsik nampak penasaran, firasatnya tadi ada yang tidak benar dengan komentar itu saat Zayyan terdiam dan tak jadi membacanya dengan keras.
Davin lalu membaca komentar itu setelah ditranslate ke Bahasa Korea.

"Gue mau nanya sama Zayyy, Loe ga malu ya... cuma dijadiin Alat buat narik Pasar Indonesia aja ternyata, Sok Innocent, Sok Cute! Jijik banget!Mana Lelet lagi, Bahasa Korea aja masih Nol Besar,  Dance sama Vocal Payah! Kasihan member yang lain, Beban Loe Zayyyy!!!"

"Astaga...!" Gyumin nampak terkejut.
Dia tak habis pikir kenapa masih ada saja komentar jahat seperti itu.
Bahkan itu berasal dari salah satu Oknum di Negara Zayyan Hyungnya sendiri. Gyumin tahu betul Fans Zayyan Hyungnya di Indonesia tak sedikit. Mereka bangga pada Zayyan Hyungnya karena telah menjadi salah satu Idol K-Pop.
Tapi memang haters itu selalu ada, bagi Gyumin, Haters itu seperti stalker, namanya benci tapi selalu saja berkomentar pedas pada setiap gerak gerik idol yang dia benci, logikanya kalau orang membenci bukannya tak ingin tahu sama sekali, tapi justru Haters ini bahkan lebih update dan lebih detail, melebihi Fans, aneh kan? Bagi Gyumin Haters itu ibarat orang yang mencoba mencari-cari perhatian, mungkin ada masalah dengan hidupnya, sayangnya pelarian masalah hidup mereka adalah dengan menimbulkan masalah untuk orang lain. Ya... Sayang sekali, bukan?

Mereka berenam saling berpandangan, saat Davin selesai membacakan Hate Comment itu.
Mereka tahu betul bagaimana usaha keras Zayyan yang jauh-jauh datang dari Indonesia untuk mimpinya, bagaimana dia berusaha keras mengejar ketertinggalannya saat berlatih dance dan vocal, bagaimana usaha keras Zayyan dalam belajar bahasa korea hanya agar memahami percakapan members yang lain, dan semua usaha keras Zayyan dalam beradaptasi dengan lingkungan dan hal-hal baru di Korea dengan tetap berpegang pada prinsip yang dianutnya.

Dan kalau dipikir-pikir berapa banyak LIVE yang sudah mereka lakukan, berapa banyak hate comments seperti itu muncul, dan Members yang lain tidak menyadarinya. Kalau komentar dalam Bahasa Korea mereka pasti mengerti atau setidaknya komentar dengan bahasa Inggris mereka pasti sedikit banyak bisa memahami, tapi kalau komentar itu dalam Bahasa Indonesia, pastinya hanya Zayyan yang paham dan mengerti. Dan selama ini, Zayyan hanya diam saja.

Keenam members korea itu segera pergi dari studio tempat mereka melakukan LIVE menuju ke kamar di dorm, mereka memiliki pikiran yang sama saat itu. Ingin menemui Zayyan dan kembali memastikan dia baik-baik saja.
Ketika mereka sampai di kamar Zayyan, yang juga kamar Leo dan Sing. Mereka sedikit terkejut ketika Duo Hongkong itu terlihat menempel pada Zayyan.
Lebih terkejut lagi ketika Zayyan ternyata sedang memeluk Sing, mengingat Members dari Indonesia itu sedikit membatasi diri untuk melakukan skinship, tapi kali ini Zayyan nampak memeluk Sing erat-erat, dan Sing membalas pelukan Zayyan tak kalah erat. lalu Leo yang terduduk di sampingnya menepuk-nepuk punggung Zayyan Hyungnya sambil terus berkata
"Hyung , gwenchana,"

Sementara itu Zayyan masih menyembunyikan wajahnya diceruk leher Sing. Menggumamkan kata yang pelan tapi masih bisa mereka dengar.
"Maaf...," lirihnya.
Dan Hari itu mereka melihat Zayyan menangis.
.
.
.
tbc
.
.
.
I really appreciate your votes and comments, Dear... 🤗🍋✨

Good EnoughWhere stories live. Discover now