berkunjung kerumah mama

358 7 0
                                    

        "Ayah"

     "Apa artinya ayah?"

     "Kata orang, ayah itu cinta pertama untuk perempuannya"

      "Tapi mana ? Kenapa berbeda dengan ku "

     "Kenapa gak sama, seperti yang lain hidup ku"

      " Kenapa....aku berbeda"

      "Ayah tahu, beban yang saat ini yang aku alami dan aku jalani, sangat berat aku butuh pundakmu. Tapi engkau nggak ada di sampingku bahkan mendengar kabarmu sama sekali, sekalipun aku tidak pernah."

     "Ayah tau sekejam engkau pada ku, aku tidak pernah membencimu, bahkan aku merindukanmu tiap doa, selalu ada namamu. Aku bawakan di  setiap lipatan tanganku semoga ayah sehat-sehat di sana ayah. Aku anak pertamamu ini, sudah Segede ini bahkan sudah dewasa, sudah tahu apa artinya sakit mencari uang dan bagaimana sulitnya menjalani ke hidupan, dia sudah mengeri saat ini yang dia butuhkan hanya seorang ayah" sambung bilqis menangis sejadi-jadinya memeluk lututnya sendiri.

     Ketika mengingat apa yang telah terjadi selama ini, ia hidup jauh kasih sayang ke dua orang tuanya yang lama tiada.

     Rafandra syok saat melihat sang istri menangis tiba-tiba ia membawa Bilqis kedalam pelukannya.

     "Sayang, kamu kenapa ada yang menyakiti perasaan kamu?" Tanya lembut rafandra.

    "Aku kangen ayah, kakak pas lihat tadi anak yang se usia kita bersama ayahnya. Dia sangat bahagia sekali." Ucap Bilqis yang menangis sejadi jadinya di pelukan sang suami.

     "Sayang, hei lihat kakak kamu tidak sendiri yang, kamu punya aku. Bagaimana kita pergi ke luar" ajak rafandra yang tidak bisa melihat sang istrinya.

      "Kakak" Bilqis memeluk erat sang suami ia tidak sanggup untuk berbicara lagi, kalau soal mengingat sang ayah yang sudah lama pergi dan tidak akan kembali lagi.

     "Ayang udah, jangan sedih lagi jangan buat suamimu ini khawatir dengan kamu saat ini" kata rafandra yang mengeratkan pelukannya.

    "Maafin iqis yah kakak, iqis hanya merindukan ayah. Iqis hanya merasa iri sama mereka yang lengkap keluarganya sedangkan iqis gak. Kakak laki-laki iqis jauh disana yang mengurus perusaan ayah, sedangkan bunda sudah lama meninggalkan iqis saat melahirkan iqis. Bunda banyak kehilangan darah." Ucap Bilqis menangis di dada bidang rafandra.

     "Ayang kakak paham, kalau mau menangis menangis lah sayang tidak ada yang melarang ayang menangis biar hatinya tenang oke." Kata rafandra.

    "Bagaimana kalau kita berkunjung  kerumah mama, sama papa! Apa ayang mau kesana, soalnya mama kangen sama menantu yang cantik dan baik hati seperti ayang." Sambung rafandra.

     Bilqis menatap wajah tampan suaminya itu, "apa boleh iqis ketemu sama mama dan papa, kakak? Tapi iqis malu kakak" Jawab Bilqis yang masih dalam pelukkan rafandra.

      Rafandra mengerutkan dahi ia heran kenapa istrinya sebegitu polosnya, "sayang, kan udan kakak bilang mama, sama papa kangen sama kamu ayangku yang pinternya kelewatan."

     "He..he.. iqis mau buat sesuatu buat kita bawa kerumah mama, kakak tapi kakak mama suka apa biar iqis buatin ?" Tanya lembut Bilqis yang semangat untuk tau kesukaan keluarga suaminya itu.

     "Kalau papa, sukanya di masakin ayam kecap pedas, kalau mama suka di masakin rendang sayang, kalau adik kesayangan suaknya di masakin udang kecap asin, manis pedas sayang
" Jawab rafandra yang menuntun sang istri ke dapur.

    "Masyaallah, iqis bisa masakin kesukaan semua keluarga kakak. Apa kakak mau di masakin apa buat kita makan sebelum ke rumah mama sama papa." Ucap Bilqis yang bersemangat  mengekuarkan bahan masakan di dalam kulkas.

    "Ayang, pelan-pelan loh ngambilin semua keperluan bahan masakannya, jangan buru-buru kan kita bisa siang kesannya." Ucap rafandra memeluk tubuh mungil sang istri dari belakang.

     "Sekarang temanin suamimu ke live" sambung rafandra menarik pelan tangan sang istri yang sibuk mengambil bahan untuk dimasak.

     "Baik ayang, mau live bagaimana?" Tanya lembut Bilqis kepada suaminya itu.

    "Suruh mengaji istriku yang super cantik ini." Jawab rafandra yang tersenyum.

     "Ayang, bagaimana nanti pihak sekolah tau kalau kita udah nikah?" Tanya Bilqis menatap wajah tampan rafandra.

     "Ayang, gak usah takut kita hadapi bersama kalau pihak sekolah tau" kata rafandra tersenyum lembut.

    Setelah berdebat kecil rafandra mengajak sang istri ke ruangan kerjanya untuk mengaji.

    Disana, sudah mulai live Bilqis yang mengaji, banyak sekali yang nonton live Bilqis. Banyak yang komen, banyak yang nonton dan banyak lagi yang memuji Bilqis.
     

mengandung anak kapten basketWhere stories live. Discover now