Chapter 1

31.6K 161 9
                                    

Perkenalkan namaku Rasyid Rahman Hari. Biasa dipanggil Rasyid. Usiaku hampir menginjak 18 tahun. Aku seorang anak desa dan juga seorang siswa SMA di sebuah sekolah Islam swasta di kota ku.

Kali ini aku akan menceritakan bagaimana awal aku menjadi seorang gay. Yang tak lain adalah karena pelecehan seksual yang ku terima beberapa bulan yang lalu.

***


AUTHOR POV

Hari-hari, Rasyid lalui seperti biasa layaknya seorang siswa SMA. Tak ada yang istimewa dari kehidupan seorang anak desa seperti Rasyid. Rasyid juga berasal dari keluarga sederhana. Rasyid tinggal bersama ibu dan satu orang adiknya. Ayahnya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.

Rasyid berusaha untuk selalu bersyukur dan menjalani kesehariannya dengan apa adanya. Seperti saat ini ia tengah menunggu angkot di depan sekolahnya untuk pulang ke rumah. Hingga ia dikejutkan oleh suara seseorang yang ia sangat hormati.

“ assalamualaikum... lagi nunggu Angkot Syid? “ sapa orang itu.

“wa’alaikumsalam..... iya ustadz. ” sahut Rasyid

“ya sudah bareng saya aja, saya juga mau pulang...naik gih...”ucap Pria bernama ustadz Ridho. Ustadz Ridho menawarkan boncengan kepada Rasyid

“Aduh nggak usah Tadz.. saya gak mau ngerepotin... biar saya naik angkot aja...” tolak Rasyid tak enak.

“kamu ngomong apa sih.. ustadz gak ngerasa di repotin kok... Udah cepetan naik.. lagian kan ustadz lewat depan rumah kamu... Kayak baru kenal ustadz aja...”

“baik lah ustadz..” jawab Rasyid.

Rasyid akhirnya naik ke boncengan motor yang dikendarai oleh Ustadz Ridho.

Ustadz Ridho adalah salah satu guru di sekolah Rasyid. Ia juga merupakan pemuka agama di sekitar tempat tinggal Rasyid. Selain itu Ustadz Ridho merupakan guru ngaji Rasyid dari kecil. Beliau juga memilik peranan dalam membantu Rasyid melanjutkan sekolah di sekolahnya sekarang. Kalau bukan pengaruh dan rekomendasi Ustadz Ridho mungkin Rasyid akan benar-benar putus sekolah dan hanya sampai tingkat SMP.

Rasyid sangat dekat dan menghormati Ustadz Ridho. Kedekatan keduanya layaknya bapak dan anak atau seorang kakak dengan adiknya sendiri. Ustadz Ridho memang sangat baik kepada seluruh murid dan anak didiknya khusus nya pada Rasyid.

Ustadz Ridho merupakan pemuka agama yang cukup disegani dan dihormati di desa tempat tinggal Rasyid. Ia juga masih terbilang muda dengan usia 35 tahun. Dengan wajah tampan dan ilmu agama yang dimiliki menjadikan Ustadz Ridho diidolakan khusus para ibu-ibu dan remaja putri. Walaupun begitu Ustadz Ridho sudah menikah dan memiliki seorang putri berumur 10 tahun.

Z
Z
Z
Z
Z
Z
Z
Z
Z
Z
Z
Z
Z
Z
Z
Malam itu sesuai janjinya, Rasyid melakukan sholat magrib dan isya berjamaah di masjid. Rasyid pun keluar dari masjid bersama Ustadz Ridho serta jamaah yang lain.

Keduanya pun berjalan bersama. Ustadz Ridho mengajak Rasyid untuk mampir ke rumahnya dengan alasan meminta bantuan Rasyid untuk mengeriki tubuh Ustadz Ridho yang kurang enak badan. Awalnya Rasyid menolak, namun karena merasa tidak enak akhirnya ia menyetujuinya.

“ya udah masuk  Syid.. duduk dulu aja... Kalo ada istri ustadz maaah ustadz mungkin gak minta tolong sama kamu Syid... bentar yaa....”

“Baik ustadz... Iya.. gak apa apa kok Tad..” sahut Rasyid.

Ustadz Ridho meninggalkan Rasyid di ruang tamu. Tak lama ia keluar membawa minyak angin dan koin untuk mengeriki punggungnya. Ia juga membawakan 2 gelas Teh untuk dirinya dan Rasyid

Ustadz Ridho Where stories live. Discover now