Cho Sam [ 4 ] ✔

558. What The World Gonna Be Like (3)

.

「Akan Jadi Apa Dunia Ini Nantinya」

»–R–O–M–H–S–«

Hyun Jong meneguk teh di tangannya.

Kemudian dia meletakkan cangkir teh di atas meja dengan keras.

“Maksudmu Nokrim….”

“Ya.”

“Masuk ke dalam Aliansi Kawan Surgawi?”

“Ya, itu benar.”

Ketika Im Sobyong tersenyum cerah, Chung Myung menatap matanya dengan tajam.

“Tidak, apa bandit itu jadi gila karena dia sedang sekarat?”

“Uhuk! Uhuk! Kuuh…. Apa kau tidak berbicara terlalu kasar pada orang yang sekarat ini, Naga Ilahi Hwasan?”

“Tidak, kalau dipikir-pikir, berandal ini batuk hanya saat dia dalam posisi yang kurang menguntungkan, bukan? Aku akan mengeluarkan paru-parunya dan memeriksanya.”

Baek Chun dan murid-murid yang lain buru-buru menangkapnya saat Chung Myung mencoba mengalihkan pandangannya dan menyerbunya.

“Jangan berkata seperti itu, Chung Myung. Aku takut kau akan benar-benar melakukannya.”

“Memang.”

“Jangan!”

Chung Myung berteriak dengan mata terbuka lebar.

“Bandit ini menerobos masuk ke dalam sekte dan mengambil makanan sudah membuat perutku terasa melilit, tapi apa? Bergabung dengan Aliansi Kawan Surgawi? Apa? Kenapa mereka tidak melamar ke Sekte Iblis saja, kenapa!”

“……Uhuk!”

“Persetan dengan batuk!”

Kaki Chung Myung terbang melayang di udara ke arah Im Sobyong. Im Sobyong berguling dan menangis dengan putus asa.

“Pemimpin Sekte! Pemimpin Sekte! Tamu dari Hwasan akan dipukuli sampai mati oleh murid Hwasan! Tolong selamatkan aku!”

Hyun Jong benar-benar tidak bisa menahan tawa melihat situasi ini.

‘Kacau.’

‘Benar-benar kacau.’

“Kalian harus tenang.”

“Tidak, setelah mendengar omong kosong itu, bagaimana….”

“Chung Myung.”

“Ya?”

“Ini memang situasi yang konyol, dan memang benar bahwa aku bingung. Tapi….”

Hyun Jong membuka mata dengan tajam dan menatap Chung Myung.

“Kau tahu siapa yang menyebabkan situasi ini, kan?”

“…….”

“Jika kau tahu, diamlah.”

“Ya.”

Im Sobyong mengagumi Hyun Jong, yang menenangkan Chung Myung seolah-olah dia sedang memasang tali pengikat pada seekor anjing yang galak.

Hyun Jong berkata.

“Kalau begitu.”

“Ya, Pemimpin Sekte.”

“Apa kau mengerti arti ucapanmu?”

“Ya, tentu saja.”

Mata Hyun Jong menatap Im Sobyong dengan tegas dan lurus.