Bab 3 : Jadi Budak

735 67 0
                                    

Jam olahraga baru saja selesai. Mengharuskan seluruh siswa untuk mengganti pakaian olahraga mereka dengan seragam biasa. Jaehyuk yang kebetulan baru saja memenuhi panggilan sang kepala sekolah mengenai uang beasiswanya yang baru saja cair, lekas berlari menuju ruang ganti. Ia berharap bahwa dirinya tidak akan terlambat untuk memasuki kelas di jam pelajaran berikutnya.

Ceklek

Jaehyuk terkejut. Disana, di dalam ruang ganti, rupanya sosok Jeongwoo baru saja melepaskan pakaian olahraganya. Jaehyuk ingin pergi, berniat memilih mengganti pakaiannya di kamar mandi sekolah.

"Masuklah...." ucap Jeongwoo yang berhasil menghentikan pergerakan Jaehyuk yang hendak menutup kembali pintu ruang ganti

Jaehyuk bimbang, jika ia pergi, itu akan terlihat sangat aneh, tapi satu ruang dengan Jeongwoo yang tengah shirtless, Jaehyuk bisa kehilangan kemampuannya untuk menghirup oksigen.

"Masuk saja, kau tidak ingin berganti baju ? Kelas sebentar lagi dimulai..." ucap Jeongwoo sembari menggunakan kembali ikat pinggangnya.

Mau tak mau, Jaehyuk masuk ke dalam ruang ganti itu. Melangkah menuju salah satu loker untuk meletakkan seragamnya.

"Sial....haruskah aku membuka bajuku di depan Jeongwoo ?" Batin Jaehyuk. Jeongwoo sepertinya melihat keraguan di wajah Jaehyuk. Dan justru itu menjadi hal yang menarik untuknya.

Ya, untuk orang seperti Jaehyuk. Pembalasan yang setimpal adalah dengan sama-sama membuatnya berda di zona yang tidak nyaman. Zona yang dirasakan Jeongwoo akibat ulah Jaehyuk.

"Kenapa diam ? ...ah....kau malu membuka bajumu di depanku ?" Tanya Jeongwoo tepat sasaran.

"Ak-aku....aku tid-tidak malu..." balas Jaehyuk gugup. Jeongwoo tersenyum kecil. Ia meraih kemeja putihnya lalu memakainya. Ia mengancingkan satu persatu kemejanya sembari berjalan mendekat ke tempat dimana Jaehyuk berdiri. Jaehyuk menelan kasar ludahnya. Jantungnya berdebar kencang.

"Ap-apa yang akan kau lakukan ?"tanya Jaehyuk sembari memundurkan langkahnya bersamaan dengan Jeongwoo yang terus mendekatinya. Jaehyuk terus mundur sampai punggungnya membentur loker.

Brak

Tangan kanan Jeongwoo meninju sisi kanan wajahnya. Membuat Jaehyuk reflek memejamkan matanya takut.

"Yoon Jaehyuk....." panggil Jeongwoo dengan nada dinginnya. Aura kemarahan bisa Jaehyuk rasakan menguar dari tubuh Jeongwoo.

"Ada apa denganmu ??!!" Pekik Jaehyuk yang tak mengerti mengapa Jeongwoo bersikap seperti ini padanya.

"Dasar munafik....." sindir Jeongwoo yang tentu saja membuat Jaehyuk naik pitam. Jaehyuk mendorong tubuh Jeongwoo ke belakang.

"What do you mean ?" Tanya Jaehyuk yang lantad membuat Jeongwoo tertawa.

Ia berjalan menuju pintu ruang ganti dan menguncinya. Menyimpan kunci itu di saku celananya.

"Kenapa menguncinya ? Sungguh....kau itu kenapa Park ? " tanya Jaehyuk pada Jeongwoo.

"Yoon Jaehyuk....ah atau harus kupanggil kau dengan........ Blackswan ?"tanya Jeongwoo yang seketika membuat Jaehyuk terbelalak.

"Ap-apa yang kau bicarakan ?"

"Masih tak mau mengaku ?" Jeongwoo jengah dengan sikap sok tidak tahu Jaehyuk.

"Tidak ada yang harus ku akui Park...." balas Jaehyuk.

Jeongwoo bahkan bisa melihat wajah pucat pasi Jaehyuk, tapi namja itu seakan-akan merasa tak bersalah sedikitpun.

"Yoon Jaehyuk kau Blackswan bukan ?......Blackswan yang menulis cerita romance dewasa cenderung seksual dan menjadikan seorang laki-laki sebagai objek fantasinya, kau pikir aku tidak tahu siapa laki-laki itu ? ....hahaha....(Jeongwoo tertawa sarkas).....itu foto-foto diriku bajingan....kau menggunakanku sebagai bahan cerita mesum milikmu !!!!!" Teriak Jeongwoo yang semakin membuat Jaehyuk mati kutu.

TABOO BOYFRIEND (JEONGJAE)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu