Kapatcol

24 5 1
                                    

Tanda bahwa kalian telah tiba di kampung Kapatcol kepulauan Masool, Raja Ampat. Adalah saat kalian telah disambut oleh pemandangan salib putih besar setinggi 6 meter yang dibawahnya terdapat tugu peringatan injil.


Apakah pemandangan disana indah?


Bagianmana dari Raja Ampat yang tak indah? Hanya saja Ariel si bukan putri duyung ini tidak terlalu akrab dengan laut. Terutama dengan kapal cepat yang menyebrangkan dia hingga tiba di Kapatcol.


Ariel dengan sempoyongan bergegas menjauh dari orang-orang yang datang ke tempat itu juga, untuk mengeluarkan isi perut nya yang sejak tadi terkoyak-koyak.


Ia mencoba memuntahkan sesuatu di sana, namun ternyata tak ada yang bisa ia keluarkan. Benar ia hanya merasa sangat mual tapi tak ada yang bisa ia keluarkan sebab ia memang belum memakan apapun.


Dengan wajah pucat dan tubuh yang lemas. Ariel terduduk di tempatnya. Ia bahkan terlalu lemas sekarang untuk menyangga tubuhnya sendiri.


Sialan memang perjalanan laut itu. Ia sungguh-sungguh tak bisa berdamai dengan urusan transportasi laut.


"Ibu Ariel , anda baik-baik saja? apa perlu saya carikan tenaga medis?" tanya seorang pria berusia 40 tahun yang memang di tugaskan oleh El untuk membantu Ariel selama di Papua.



Ariel melambaikan tangannya dan mencoba berdiri yang kemudian di bantu oleh pria yang berdiri di sisinya itu.


"No..no.. saya baik-baik saja kok pak."


"Ibu Ariel yakin?"


Ariel mengangguk lagi.


"Yasudah kita langsung ke penginapan saja bagaimana? Atau ibu Ariel mau cari tempat makan minum dekat sini?"



"Ke penginapan kita masih jauh ngga pak Liben ?"


Sosok yang dipanggil Liben oleh Ariel itu menggeleng. "Tidak jauh kok bu.. hanya sekitar satu kilo saja"


"berapa?" ulang Ariel .


"Satu kilo bu.."


"Jalan nih kita?"


Liben menganggukkan kepalanya. Ariel menutup wajahnya lebih dulu, memang sih jarak segitu sebenarnya bukan apa-apa. Berkeliling mall saja bisa menghabiskan lebih dari tiga kilometer, hanya saja berjalan sejauh itu dengan kondisinya seperti ini rasanya Ariel ingin langsung saja jadi mermaid dan bergabung dengan ikan-ikan di laut indah itu. Akan lebih dekat jaraknya.



***

Setelah benar-benar menempuh perjalanan satu kilometer yang ternyata bukan hanya jalan lurus akhirnya Ariel pun tiba di satu-satunya resort yang ada di sana.

Resort yang terdiri dari satu rumah besar utama yang di jadikan sebagai Lobby, restauran dan ruang serbaguna guna.

Kemudian ada empat rumah-rumah kecil yang menjadi tempat penginapan.


Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Ariel's NoteOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz