Si Cantik [GXB]

This morning (21+)

Altair kemudian terjatuh disofa belakangnya.

"A..aku tidak mengerti, apa maksud- !!"

"Maka akan kubuat kamu mengerti, haruskah kita melakukannya disini?"

"LO GILA??" Altair teriak membuat Anvy tersontak.

"Benar, bukan? baiklah kita takkan melakukannya disini."

Lalu dengan terpaksa Anvy mengikat Altair dengan dibantu teman yang tidak asing dimata Altair. Benar, pria cantik itu.

Ravy Ardana. Teman sebaya Anvy sekaligus mantan kekasihnya itu terlihat cantik dengan jepitan rambut yang dibeli Anvy untuknya.

"Argh, jangan memberontak dong! nambah kerjaan tau ga?" Protes Ravy pada Altair.

"DUA GILA, LO BERDUA MAU BAWA GUA KEMANA SIALAN!"

"Anggap aja ini penculikan, penculiknya Anvy ya bukan aku!" Jawab Ravy

"LEPASIN GUA KONT-"

"Kalau gamau?" Ucap wanita itu dengan nada mengejek sembari menyumpal mulut Altair dengan kain.

"MHMMM, MMMM.. HMPHH"

"Ham hem ham hem, berisik tau ga?" Jawab Ravy

"Eh vy, itu kainnya udah kamu kasih obat bius?"

"Udah, emang mesti segininya sama tu anak?"

"Gapapa sekali sekali effort.."

"Ini namanya pemerkosaan kalau tu anak gamau tau!"

"Sutt.. nanti juga lama lama mau"

"Selalu gitu" Jawab Ravy sembari memutar bola matanya malas.

"Udah, mending bantu aku buat mindahin ini anak ke kamar."

"Dibayar ga?" Tanya Ravy.

"Iya oke iyaa"

---------->>>

Dua jam berlalu, sepertinya pria ini terlelap dalam tidurnya seakan terjebak didunia mimpi miliknya. Matahari sudah berada persis diatas.

"Anvy, ini anak mati?"

"Dasar bodoh, emangnya kamu kasih racun?"

"Engga"

"Yaudah kenapa berpikiran seperti itu?"

"Kan-"

"Mhmm.. shh."

Seakan merasa dibicarakan, pria dengan surai hitam itu lalu terbangun dari tidurnya.

"Putri tidur sudah bangun?" Tanya wanita itu.

"ughh, sialan kamu.."

"Ravy, kamu boleh keluar kamar sekarang. Nanti aku tf uangnya"