O4: Doctor Dan

6.7K 611 55
                                    

Biasakan vote sebelum membaca.
---

---

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

---

Keesokan paginya, Jaekyung mendesis pelan sembari memegang pundaknya yang terasa nyeri. (Name) yang melihat itu lantas mendekat ke arah Jaekyung, "Tuan, apa anda baik-baik, saja?" Tanya (Name) khawatir.

Jaekyung menatap (Name), kemudian menggerakan lengannya perlahan. "Pundak ku terasa sedikit nyeri."

"Apa mau aku panggilkan dokter? Atau--"

"Tidak perlu, aku sudah menelfon terapi fisik pribadiku untuk datang kesini. Dia akan segera datang, jadi tetaplah di kamarmu sampai aku menyuruhmu keluar."

".. baik, Tuan. Aku mengerti," (Name) dengan segera pergi masuk ke dalam kamarnya. Di dalam kamar, (Name) menyembunyikan wajahnya pada bantal sembari menggeram.

"Uh.. wajar tidak, sih cemburu sama laki-laki?" (Name) bergumam pelan, kemudian cemberut. "Padahal aku juga bisa memijat!"

Beberapa saat kemudian, terapi fisik pribadi Jaekyung-Kim Dan-datang dan memeriksa bahu Jaekyung. (Name) mengintip dari celah pintu. Seketika wajah (Name) berbinar.

"Cantik.." gumam (Name).

"Dia.. beneran laki-laki? Cantik banget! Eum.. harusnya Tuan Joo memberikannya minum, kan? Apa aku keluar? Tapi Tuan Joo bilang aku tidak boleh keluar, sih.."

(Name) memasang pose berpikir. "Oh! Bilang saja aku pembantu!"

(Name) dengan cepat pergi ke dapur dan membuat minuman untuk Jaekyung dan Kim Dan. Awalnya (Name) ragu untuk mengantar minuman itu, namun akhirnya Kim Dan selesai memeriksa Jaekyung dan (Name) dengan segera mengantar minumannya.

Saat (Name) berjalan menghampiri dan menaruh dua minuman ke atas meja, keduanya menoleh secara bersamaan dan terkejut.

"Eh? Siapa?" Tanya Kim Dan.

"Ah, perkenalkan aku (FullName), asisten rumah tangga Tuan Joo." (Name) berucap sembari membungkuk sedikit. Kim Dan yang melihat itu lantas ikut membungkuk.

 Kim Dan yang melihat itu lantas ikut membungkuk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"A-ah, iya. Aku Kim Dan, terapi fisik pribadinya Tuan Joo. Senang bertemu denganmu, (Name)." Kim Dan tersenyum manis membuat (Name) hampir meleleh.

Ini beneran manusia yang di depannya?

Perlahan wajah (Name) memerah. "S-senang bertemu denganmu juga, D-dok?"

Kim Dan terkekeh, "ya. Panggil aku senyamanmu saja, (Name)." (Name) mengangguk mengerti.

Jaekyung yang melihat kedua interaksi lancar itu sontak mengernyit. "Tidak sopan memanggil nama depan seseorang secara langsung, Dok."

"Oh, maaf--"

"Aku tidak keberatan, kok!" Potong (Name) sedikit meninggikan nada suaranya, memuat Jaekyung dan Kim Dan terkejut.

"Ah, maafkan aku. Tapi... aku pribadi merasa tidak keberatan jika Dokter Dan memanggilku dengan nama depanku," ucap (Name).

Seketika keadaan menjadi canggung. Kim Dan tersenyum kemudian mengangguk paham, "baiklah (Name), eum.. bisa aku memberitahumu beberapa hal soal Tuan Joo?" (Name) mengangguk pelan.

"Aku barusan menyarankannya untuk tidak latihan selama sehari dalam seminggu akibat kondisi bahunya, dan Tuan Joo menyetujuinya. Aku harap, kamu bisa menemani atau menghibur Tuan Joo disaat dia libur."

"Oh, dan juga.." Kim Dan merogoh saku celananya, kemudian menyodorkan kartu nama beserta nomor ponselnya pada (Name). "Tolong hubungi aku jika sesuatu terjadi," ucap Kim Dan.

(Name) kembali mengangguk, dan mengambil kartu nama Kim Dan. "Terima kasih, Dok. Aku akan berusaha keras!"

Jaekyung mendecak, kemudian mengalihkan pandangannya.

"Um, semangat! Kalau begitu aku pulang dulu. Terima kasih untuk minumannya (Name), aku akan menaruhnya di botol kosong yang aku bawa, tidak apa, kan?"

"Tidak apa, terima kasih kembali, Dok."

Sesaat setelah Kim Dan pergi, Jaekyung tiba-tiba menarik tangan (Name) kasar. "Ikut," dan dengan cepat membawanya ke kamar Jaekyung.

"Ow! T-tunggu, Tuan!"

Brugh!~

Jaekyung melempar (Name) begitu saja ke tempat tidur kemudian mencium bibirnya kasar, membuat kedua netra (Name) membulat.

"Mmmp? Mmphh! Mmm..!"

Jaekyung menggigit bibir bawah (Name) kuat hingga berdarah, membuat (Name) meringis membuka mulutnya dan mengeluarkan air mata.

Jaekyung menjilat dan melumat bibir (Name) kasar. (Name) yang merasakan perih sekaligus tidak nyaman lantas mendorong dada Jaekyung dengan sekuat tenaga.

"T-tuanhh.. t-tungg-umph!"

Jelas Jaekyung tidak berkutik. Dorongan (Name) tidak terasa apa-apa padanya. (Name) kemudian dengan terpaksa menendang perut Jaekyung kuat, membuat ciuman mereka akhirnya terlepas.

(Name) mengatur nafasnya dengan tubuh yang gemetar. Jaekyung yang baru saja di tendang oleh (Name) lantas mencengkram pipi (Name) dan menatapnya kesal.

"Kau pikir kau siapa bisa menendangku, huh?"

"T-tuan, m-maafkan aku. Aku hanya--"

"Aku tidak memintamu untuk mengambilkan minuman, sialan. Kenapa kau melakukannya? Kau bukan siapa-siapa di sini."

Hati (Name) terasa sakit saat itu juga, air matanya kembali mengalir membuat Jaekyung terkejut. Tunggu, apa yang ia lakukan? Kenapa ia menjadi sangat marah?

(Name) terisak pelan, ".. m-maafkan aku Tuan, aku memang bukan siapapun di rumah ini. Maafkan aku.. aku minta maaf.."

Jaekyung melepaskan cengkramannya pada pipi (Name), kemudian menghapus darah yang berada pada bibir (Name).

"Ssh.. s-sakit, Tuan."

Jaekyung terdiam, kemudin pergi meninggalkan (Name) di dalam kamar sendirian. (Name) menatap Jaekyung bingung dengan rasa panik.

Apa ia akan di ceraikan setelah ini?

Bagaimana jika hutangnya bertambah, bukannya berkurang?

Bagaimana jika hutangnya bertambah, bukannya berkurang?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gimana sejauh ini?😋

✔️𝐂𝐎𝐍𝐓𝐑𝐀𝐂𝐓 𝐌𝐀𝐑𝐑𝐈𝐀𝐆𝐄 : Joo JaekyungWhere stories live. Discover now