O3: You are jealous?

Start from the beginning
                                    

Hati (Name) seketika terasa sesak, ia menjadi kesal entah kenapa. Perasaan jengkel apa ini?

"Tentu saja dia bisa menyukai siapapun." Guman (Name) kemudian pergi meninggalkan tempat pertandingan.

*Sisi Jaekyung.

Kim Dan, terapi fisik pribadi laki-laki Jaekyung kini tengah memeriksa kondisi bahu Jaekyung yang katanya terasa sedikit keram.

"Tuan, tolong kurangi latihan anda selama di gym."

Jaekyung menghela nafas, "aku tidak bisa. Aku harus selalu menang. Jika aku mengurangi latihanku, aku bisa terbalap."

Kim Dan hanya bisa diam.

Jaekyung menatap sekeliling sejenak, kemudian berucap. "Hey, Dok. Apa kau lihat seorang perempuan tadi?" Tanya Jaekyung.

Kim Dan mengernyit, kemudian menggeleng pelan. "Tidak, Tuan. Saya tidak lihat," ucapnya.

Jaekyung menghela nafas."Apa dia sudah pulang?" Batin Jaekyung.


































Ceklek..

Pintu apartemen terbuka, Jaekyung masuk ke dalam apartemen dan berhenti saat membuka sepatunya. Ia mencium bau masakan.

Dengan santai namun cepat, Jaekyung pergi ke dapur dan tampaklah (Name) yang sedang memasak dan memakai apron berwarna putih.

Jaekyung tanpa sadar tersenyum, kemudian menghampiri (Name). "Apa yang kau masak?"

!!

(Name) tersentak, kemudian menoleh. "O-oh, Tuan. Selamat datang, maaf aku memakai dapurmu sembarangan. Aku pikir akan lebih baik kalau kita tidak terlalu sering makan-makanan dari luar, jadi tadi aku mampir ke supermarket dan membeli bahan masakan."

Jaekyung menatap makanan yang tengah (Name) masak, tampak sangat menggiurkan di matanya. Apalagi ia belum makan. Saat tau (Name) tidak ada, dia langsung pulang ke rumah.

"Tidak apa, aku mandi dulu. Jika sudah selesai, siapkan di meja makan."

Jaekyung pergi meninggalkan (Name) menuju kamar mandi, membuat (Name) menghela nafas lega dan mengelus dadanya pelan.

"Aku pikir aku akan di omeli, syukurlah tidak."

Setelah beberapa saat, makanan pun siap. Kini (Name) dan Jaekyung tengah duduk berhadap-hadapan, sembari menatap makanan masing-masing.

"T-tuan? Apa ada yang salah dengan makanannya?"

Jaekyung menatap (Name) kemudian menggeleng pelan. Dirinya kemudian mengambil potongan daging dan memasukannya kedalam mulutnya.

(Name) menatap Jaekyung, menunggu reaksi yang akan keluar dari wajahnya. Diluar dugaan, Jaekyung membuat ekspresi baik, membuat (Name) tersenyum dan menghela nafas lega.

 Diluar dugaan, Jaekyung membuat ekspresi baik, membuat (Name) tersenyum dan menghela nafas lega

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagaimana rasanya, Tuan?" Tanya (Name).

Jaekyung mengubah ekspresinya menjadi normal kembali, kemudian mengunyah makanannya. "Tidak buruk."

(Name) terkekeh, "syukurlah kau menyukainya, Tuan."

Jaekyung mengernyit, kemudian berucap. "Kau tadi datang, kan? Kenapa tiba-tiba menghilang?"

"Oh, maafkan aku. Hanya saja.. eum.. karena pertandingannya sudah selesai, jadi aku pikir tidak apa kalau aku pulang."

Jaekyung menatap (Name) kesal, "jangan pulang sebelum aku menyuruhmu pulang. Aku berkeliling mencarimu tadi. Lain kali jangan pulang sebelum aku menyuruhmu, mengerti?"

(Name) mengangguk, "baik, Tuan."

(Name) dan Jaekyung memakan makanan masing-masing dalam diam. (Name) melirik Jaekyung sejenak yang tengah mengunyah makanannya. Jantung (Name) seketika berdetak cepat.

(Name) kemudian menunduk dengan wajah yang memerah tipis. "Dia bahkan terlihat tampan walaupun sedang makan.." batin (Name).

Saat sedang makan, (Name) tiba-tiba teringat terapi fisik pribadi Jaekyung yang ia lihat di pertandingan. (Name) sedikit cemberut. Normal jika Jaekyung menyukai terapi fisik pribadinya, kan?

Bisa jadi mereka pacaran. Huft, (Name) jadi penasaran.

(Name) kembali melirik Jeakyung, namun saat (Name) meliriknya ternyata Jaekyung sudah lebih dulu menatapnya. (Name) tersentak, kemudian dengan cepat menunduk membuat Jaekyung mengernyit.

"Kenapa?"

"I-itu-- eum.. Tuan, apa terapi fisikmu itu.. pacarmu?"

Jaekyung terkejut, membuat (Name) dengan cepat mendongak dan berucap panik. "Ah, tidak! Maafkan aku, Tuan! Aku hanya--!"

 "Ah, tidak! Maafkan aku, Tuan! Aku hanya--!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa maksudmu? Dia bukan pacarku. Lagipula dia itu laki-laki," ucap Jaekyung sembari mengunyah makanannya.

(Name) terkejut, wajahnya perlahan memerah. "E-eh.. begitu, ya.."

Jaekyung menatap (Name) curiga. ".. kau.. cemburu?"

Blush!

"Tidak, Tuan!!" (Name) berteriak membuat Jaekyung terkejut dengan kedua matanya yang sedikit membelalak.

"Ma..maafkan aku, Tuan." (Name) berucap pelan.

Jaekyung menghela nafas pelan, kemudian berucap. "Kau ingat kontrak pernikahan kita, bukan? Jangan ada perasaan apapun diantara kita. Aku menikahimu hanya agar hutang-hutangmu lunas, sekaligus untuk memuaskanku."

(Name) menunduk. Hatinya tiba-tiba terasa sakit. "... benar. Maaf, Tuan."

"Bukankah itu sama saja seperti aku menjual diriku sendiri? Ah, benar. Dibandingkan denganku, Tuan Joo pasti lebih memilih wanita yang sebanding dengannya."

"Aku tidak boleh berharap."

Siapa yang setuju aku kasih karma buat Jaekyung?😋

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Siapa yang setuju aku kasih karma buat Jaekyung?😋

✔️𝐂𝐎𝐍𝐓𝐑𝐀𝐂𝐓 𝐌𝐀𝐑𝐑𝐈𝐀𝐆𝐄 : Joo JaekyungWhere stories live. Discover now