7. (S2) Engagement

Start from the beginning
                                    

"Gercep banget woi!! Baru juga lulus hari ini?!! Kapan dia ngurusnya??!!"

Tengah asik-asiknya terkejut dan terheran. Terdengar suara ketukan dari kaca mobil itu.

Belum sempat Neil menoleh, pintu mobil terbuka dan setengah badan seseorang masuk ke dalam mobil.

Satu kecupan mendarat di bibir manis milik Neil sesaat ia menoleh ke belakang.

"Maaf, aku baru selesai telpon barusan," dalih Lafran mengusap bibir kenyal milik kelinci manisnya itu menggunakan ibu jari.

Neil mematung sejenak sebelum wajahnya terebus hingga merah padam.

"Acumalaka!!" pekik Neil mencekik Lafran melampiaskan kekesalan serta rasa malunya.

"Ini apaan, bege??!! Kok ga bilang-bilang sama gue lo dah ngurus ginian? Kagak ada perayaan kelulusan dulu apa? Menikmati masa muda gitu??"

Lafran menaikan sebelah alisnya bingung.

"Kan Ayah kamu yang bilang sendiri, kalau sudah lulus baru boleh nikah."

Neil tepuk jidat mulai jengah.

"Ya pas lulus ga langsungan gini juga!! Gue belum bisa masak, belum bisa nyuci sempak sendiri, belum bisa bedain mana lengkuas sama bengkoang, belum bisa-mmpphh!!"

Penjelasan Neil terpotong oleh sebuah bibir lembut yang membungkam mulutnya.

"Mmhh!! De-ngerinhh mmpphh..."

Neil memukul bahu lebar Lafran berulang kali, tak jarang ia mendorongnya. Sia-sia tentu saja.

Lafran justru semakin menekan tengkuk leher kekasihnya, memperdalam ciuman itu.

Sekitar 5 menit pria titan itu memakan mulut kelinci mungilnya, dan ia melepaskan lumatannya secara perlahan.

Lafran menyatukan keningnya pada kening Neil. Manik amber itu menatap lekat terjurus pada kedua netra hazel yang gemerlap itu.

"Is that important? Aku bisa lihat mata indahmu ini saja sudah mampu membuatku candu. Kamu ga perlu sibuk memikirkan hal seperti itu, kamu hanya perlu sibuk memikirkan aku, kay?" ujar Lafran dengan suara baritonnya yang terdengar berat namun lembut menembus sampai ke rongga dada milik Neil.

"Uuhh...HYUUUNG!!" sorak Neil menerjang tubuh bangsor Lafran mendekapnya erat bak anak monyet yang tak ingin melepaskan induknya.

Lafran terkekeh dan membalas dekapan Neil, bahkan mengusap lembut punggung sempit milik kekasih manisnya itu.

"Nanti malam aku jemput. Pakai baju ini ya," kata Lafran menyerahkan sebuah paper bag pada Neil.

"Eung? Apa ini? Mau ke mana emang?"

"Kamu akan tau nanti."

Lafran mengecup kembali bibir manis milik Neil yang menggemaskan itu. Tentu tidak berakhir hanya dengan sebuah kecupan.

***

Sesampainya Neil di rumahnya, ia lekas membuka isi tas pemberian dari Lafran.

Sebuah satu set kostum dan buku bertajuk 'One Love, Two Princes' terbungkus rapi di sana.

Neil membuka bungkus plastik baju itu dan terpampanglah sebuah kostum baju bak pangeran kerajaan berwarna serba putih dan tak lupa aksesoris wajib yang selalu diberikan Lafran, yaitu bando telinga kelinci.

"Mau apa lagi ni anak? Masa gue mau digempur pake ginian lagi? Ya udah lah nurut sama calon suami," gumam Neil merogoh paper bag tadi dan menemukan sebuah note.

Dom Omega Gesrek (END) ☑️Where stories live. Discover now