Prolog

147 16 12
                                    

”As Belong”
Family, Romance, Angst
Prolog
Sorry for typo(s)






Nuansa pagi terasa hangat, pria yang tengah menaik turunkan layar ponsel makin tersenyum lebar kala ia melihat berita bagus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Nuansa pagi terasa hangat, pria yang tengah menaik turunkan layar ponsel makin tersenyum lebar kala ia melihat berita bagus. Kopinya kembali ia sesap, sesekali melirik ke arah depan itu adalah putranya seorang remaja yang baru saja menginjak umur empat belas tahun namun prestasi yang sudah didapatkan sangat banyak. Berkali-kali memenangkan ajang penghargaan musik sebagai penyanyi pendatang baru terfavorit serta mendapatkan satu kali Daesang di umurnya yang ketiga belas tahun. Sungguh jika bisa di bilang anak ini kelewatan membanggakan.

”Junkyu?”

Merasa terpanggil ia mendongak memberikan senyum secerah matahari kepada orang paling terkasih. ”Kenapa lagi Papa? Ini masih pagi jangan menggangguku!” dengusnya sebal. Serius Papanya itu selalu mengganggunya tidak memberikan waktu sedikitpun untuk bersantai. Padahal ia jarang sekali di rumah jika banyak jadwal.

”Terima kasih sudah lahir kedunia ini sebagai anak Papa.” Ujar Jaehyun penuh kelembutan, ia selalu merasa bersyukur di setiap harinya mendapatkan anak sebaik Junkyu. ”Mau hadiah apa untuk pencapaianmu kali ini? Mau pergi berjalan-jalan lagi hanya berdua?”

Junkyu menggeleng bukannya ia tidak mau, hanya saja cukup bosan pergi berjalan-jalan ke luar negeri seperti yang sering mereka lakukan berdua. Untuk sekarang ada satu hal yang ingin sekali ia tahu jawabannya maka tahun ini ia kembali menanyakan.

”Aku ingin bertanya siapa Mama, aku ingin sekali tahu Mamaku siapa?”

”Dia sudah tidak ada Junkyu. Papa sudah bilang berapa kali sejauh apapun kamu bertanya itu tidak ada jawabannya.”

Jaehyun masih tegas bahwa apapun yang terjadi ia akan berusaha sekeras mungkin menyembunyikan kebenarannya. Lebih baik putranya itu tidak tahu sama sekali agar kehidupan miliknya bisa berjalan dengan baik. Jaehyun sangat khawatir tengah reaksi dari putranya itu.

”Lagu itu untuk Mama kan?” kembali Junkyu bertanya ia tidak akan menyerah sampai mendapatkan jawaban. ”As Belong, Papa masih mencintainya kan? Tolong katakan siapa Mamaku jika pun dia sudah tidak ada antar aku ke makamnya.” 

Remaja itu cemberut melihat tatapan kosong dari Papanya lalu tanpa menjawab Jaehyun mengambil remote menyalakan saluran televisi untuk mengalihkan pembicaraan mereka. Junkyu mendumal selalu saja seperti ini, ada apa dengan Papanya itu kalau ditanya tentang ibunya pasti akan mengalihkan pembicaraan. Merasa pasrah ia ikut menonton televisi yang menampilkan berbagai berita tentang selebriti maupun politik tak lama bibirnya tersenyum lebar kekesalan pada Papanya ia lupakan.

Layar itu menampilkan sosok yang Junkyu kagumi. Wanita manis memakai baju berwarna coklat, membuatnya terlihat elegan tak lupa rambut cantik coklat dan pipi merona tapi ngomong-ngomong Junkyu baru sadar rambut mereka terlihat  mirip sekali secara tekstur.

”Papa bukankah Seohyun sunbenim sangat manis?” Junkyu melirik Papanya. ”Dia hebat sekali mendapatkan banyak sekali penghargaan serta bisa menguasai pasaran. Aku menghormatinya bahkan dia terlihat baik sekali.”  Ocehannya sangat antusias.

Jaehyun tersenyum hambar. ”Kamu sangat menyukainya? dengar sayang jangan menilai seseorang dari luar saja belum tentu dia sebaik yang kamu kira.” lepas mengatakan Jaehyun pergi dari hadapan Junkyu sedangkan Remaja itu bingung dengan perkataan Papanya. Ia ingat jika Papanya tidak pernah berkata buruk tentang siapapun.

Sesampainya di kamar Jaehyun membaringkan diri di kasur, ponselnya tiba-tiba berbunyi menandakan satu pesan masuk. Ia berdecak malas membaca pesan, kebimbangan mulai tercipta haruskah ia mengabaikan pesan sama seperti yang ia lakukan selama kurang lebih empat belas tahun ini atau membalasnya? Dengan berat hati akhirnya ia membalas.

 Ia berdecak malas membaca pesan, kebimbangan mulai tercipta haruskah ia mengabaikan pesan sama seperti yang ia lakukan selama kurang lebih empat belas tahun ini atau membalasnya? Dengan berat hati akhirnya ia membalas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cast :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cast :

Seohyun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seohyun

Jaehyun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jaehyun

Junkyu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Junkyu



Tes ombak dulu ya, lanjut engga kira-kira??

Kimrahinoona

As Belong Where stories live. Discover now