Constellation - Bab 26 : letting you go is the hardest thing

188 48 21
                                    

Kiara tak pernah menyangka, jika kepulangannya hari itu akan menjadi hari paling menegangkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kiara tak pernah menyangka, jika kepulangannya hari itu akan menjadi hari paling menegangkan. Di hari yang gelap ia membuat janji untuk bertemu dengan Adrian. Tentu ia sudah memiliki gambaran tentang apa yang mungkin akan mereka bicarakan dan hal itu membuat Kiara merasa gugup. Ia tahu tak seharusnya ia merasakan ini tapi membayangkan wajah Adrian dan apa yang telah ia lakukan, tentu ia tak bisa bersikap santai.

Di meja makan, Kiara melihat sosok Adrian sedang duduk di sana saat ia baru saja memasuki apartemen. Menggenggam beer kaleng sembari memberi tatapan teduh, tak tersenyum namun tak dingin, sehingga Kiara merasakan sedikit kehangatan dari tatapan itu.

"Adrian, kapan kau datang?"

"Baru saja. Maaf aku datang lebih awal."

"Well, that's ok."

Kiara mendekati Adrian dan duduk tepat di sisi lain meja makan, menatap Adrian yang membuka dan kembali meneguk beer dari kaleng yang kedua. Hening, malam itu terasa canggung dibanding biasanya, pria yang dulu sering menatapnya dengan cinta, kini menatapnya dengan luka. Pria yang dulu selalu memberinya senyum kini memberinya tatapan sendu yang mengerukupi hati Kiara.

"Ada yang ingin kubicarakan, itu mengapa aku memintamu bertemu secepatnya."

Kiara menelan salivanya tegang saat melihat gelagat Adrian yang sudah menyiapkan kata-kata di ujung bibir.

"Aku masih ingat tentang awal pertemuan kita. Apa kau masih mengingatnya?"

"Ya. Saat kita pergi ke Kongo untuk kegiatan UNICEF."

"Bukan, sebelum itu. Saat pernikahan Rene dan Nathan. Aku bahkan menjabat tanganmu saat itu."

Kiara tak memperhitungkan dan untuk itu ia merasa payah karena tak mengingat Adrian.

"Sejujurnya aku merasa kecewa, saat kita bertugas di Kongo dan kau terkejut saat tahu aku saudara sepupu Rene, padahal kita pernah bertemu dan berkenalan sebelumnya saat di pernikahan mereka. Tapi jujur saja, aku tertarik padamu sejak saat itu, saat pertemuan pertama kita, and it turn to be love."

"Sorry ... you know pikiranku saat itu sangat kacau."

"Ya, and it's been six year dan aku masih mengingat semuanya dengan jelas."

"Adrian, selama seminggu ini aku berusaha menahan diri untuk tidak menghubungimu dan memberimu waktu, bukan karena aku tak ingin tapi aku yakin bukan penjelasanku yang kau inginkan tapi dirimu sendiri."

"Ya, you great!"

"Aku tahu, aku membuat kesalahan besar dan tak seharusnya aku melakukan semua ini padamu. I'm such an asshole yang selalu memikirkan diriku sendiri dan tidak melihat perasaanmu, and i'm so ... so ... sorry for everything that i've done."

Pria itu masih terdiam, menatap Kiara dengan senyum sayu yang membuat Kiara semakin bingung.

"It's true, that time i still can't forget him tapi aku menginginkan lembaran baru untuk hidupku, and i chose you. Aku terus mencoba melupakan masa laluku agar aku bisa menata hidupku bersamamu and i've been trying for the past years. I draw the line but it seems doesn't work. Aku mencoba membatasi bahwa antara aku dan Kellan hanya sebatas kedua orang tua Lily dan tidak lebih atau menjadi lebih. Tapi nyatanya semua tidak semudah yang kubayangkan. Aku bahkan bingung dengan apa yang kurasakan. Maafkan aku begitu egois untuk memilih hubungan ini yang nyatanya malah menyakitimu."

CONSTELLATION | Kellan Series #2Where stories live. Discover now