Bab 1 : Kehidupan baru

305 28 0
                                    

***

Hujan mengguyur kota dengan derasnya. Semua orang memilih untuk berteduh, lain halnya dengan seorang pemuda yang dengan entengnya berdiri dibawah derasnya hujan di atas sebuah pohon. Nampak menikmati hujan.

"Cedric!"

Cedric menoleh ke arah suara yang memanggil nya.

"Kau rupanya- ada apa, Alice?" Jawab nya sambil melompat turun dan melesat menuju Alice.

"Menikmati hujan huh?" Alice melemparkan handuk padanya walaupun Cedric tidak merasakan apa-apa.

"Kurasa begitu, aku mendengarkan suara hutan, sebenarnya aku berburu." Jawabnya dan mengeringkan rambut.

"Ya, terserah. Kau sudah dengar kabar itu?"

Cedric menganggukkan kepalanya,"para pengembara kembali berulah, bukan? Mereka tidak pernah belajar."

"Begitu lah. Jika mereka sampai kemari, itu akan menjadi masalah besar." Ucap Alice padanya.

Cedric menaruh sembarang handuk yang ia pegang, dan menyadari rumah tersebut dalam keadaan hening.

"Kemana mereka?" Tanya Cedric.

"Berburu, para manusia serigala menjadi lebih sensitif dari biasanya karena ulah para pengembara." Jawab Alice.

"Benar-benar merepotkan." Desis Cedric.

Alice beralih pada Cedric yang basah kuyup.

"Kau masih mencari makna mimpi mu ribuan dekade silam?"

"Ya, aku masih belum menemukan jawaban yang ku inginkan."

"Teruslah mencari."

"Akan ku coba."

Ya, ini lah hidup baru yang Cedric jalani bersama sang kakak. Ia kini hidup sebagai makhluk abadi yang haus akan darah, mereka berada dibawah naungan Dr. Cullen selaku pemimpin clan. Ia dan Edward diberikan kesempatan kedua disaat yang bersamaan.

Sulit? Awalnya. Cedric merasa sulit sebab mereka hidup dengan keabadian, Cedric harus menerima kenyataan bahwa setiap orang yang ia kenal akan mati dan ia berteman dengan sepi tetapi untung saja Edward ada di sisinya selalu.

Dan mimpi-mimpi itu sudah tak lagi datang sebab ia tidak pernah tidur. Hal ini sangat Cedric syukuri. Sangat ia syukuri. Tetapi Cedric masih berhutang untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.

"Aku ingin pergi keluar." Ucap Cedric dan melesat entah kemana, dan Alice hanya menggelengkan kepalanya tak heran dengan sikap Cedric yang sedemikian berbeda dengan Edward.

Cedric melesat menuju pegunungan dan hujan mulai reda. Ia dapat mencium aroma saudara-saudara nya meskipun samar dan Cedric yakin mereka berburu di sekitar pegunungan. Ia menaiki pegunungan bukan tanpa alasan, Cedric ingin berburu rusa.

Sesampainya di puncak gunung, matanya dengan tajam mengamati sekitar dan mendapati sekawanan rusa tengah berkumpul.

"Makan siang, Ced."

Di pinggiran kota, lebih tepatnya penampungan suku Quileute, terdengar lebih berisik terlebih karena hujan yang datang mengguyur begitu deras. Anak-anak terlihat menikmati hujan sambil bermain dan menimbulkan suara gaduh.

"Lory! Jangan terlalu lama di bawah hujan, kau bisa demam!"

Teriakan seorang wanita paruh baya membuat sang empunya menoleh. Ia sedang bermain hujan.

Mirare |  Cedric Diggory Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang