"Pwapaaa mawu esklimmm!!" Pinta Ayden kepada Guanlin

"Dad, uwang" ucap Jisung kepada Jeno

"Daddy, minta uwang buwat esklim dong" pinta Chenle kepada Mark

Belum sempat ketiganya menjawab, pak RT lebih dulu menawarkan es krim gratis kepada mereka. "Mau es krim? Ayo biar opa RT yang beliin sini"

"Acikkkk!!" Ucap ketiganya bebarengan yang kemudian mengikuti pak RT ke ujung taman dimana penjual ice cream keliling berhenti.

"Si Chenle lagi gak boleh makan ice cream.." gumam Mark

"Ya sama, Jisung juga. Tapi ya udah, sekali kali lah bang"

"Hm, biarin deh. Nanti kalau batuk paling ya gue yang ditampol Renjun"

Malam harinya, sekitar pukul 9 malam Guanlin belum juga kembali dari acara rapat yang diselenggarakan oleh warga kompleknya itu. Renjun sejujurnya sudah mengantuk, namun Ayden sedikit rewel malam ini karena minta di tepuk pantatnya oleh Renjun hingga dia tertidur.

Guanlin masuk ke dalam kamar sekitar pukul sepuluh malam dan mendapati Renjun yang tertidur di tengah tengah kedua anak mereka. Guanlin menghela pelan, kemudian tersenyum dan mendekati Renjun untuk memperbaiki posisi selimutnya.

"Mmm.. udah pulang pa?" Gumam Renjun sedikit membuka matanya

Guanlin mengangguk, memindahkan Mingrui ke dalam baby boxnya. Guanlin kembali mendekat kepada Renjun memberikan satu kecupan di kening Renjun dan mengusap pelan kepala Renjun. "Tidur lagi gih"

Renjun menggeleng, ia mendudukan dirinya menatap suaminya yang tengah mengganti pakaiannya menjadi piyama. "Laper.."

Guanlin menoleh. "Laper lagi? Mau makan? Tadi gue bawa nasi goreng"

"Mauu!!"

"Ayo turun kalau gitu, makan di bawah"

Renjun mengangguk, ia berdiri dan seketika naik ke punggung Guanlin kala suaminya itu berbalik.

"Ya Tuhan!" Guanlin mencoba mengembalikan keseimbangannya. "Ren! Lo yang bener aja dong, kalau mau naik ke punggung gue bilang dulu. Kalau gue tiba tiba encok gimana?"

Renjun terkekeh, ia mencubit pelan pipi Guanlin. "Udah ah! Ngomel mulu deh Papa. Ayo! Gue udah laper"

Guanlin menghela, ia memperbaiki posisi tubuh Renjun dengan tangannya.

Plakkk

"Jangan remes remes pantat gue!"

Guanlin terkekeh atas protes Renjun. "Pantat lo makin berisi aja yang. Sukses dong ya gue ngadonnya?"

"Sialan! Guanlin cabul!"

Guanlin kembali terkekeh danmembawa Renjun turun menuju meja makan dimana ia meletakan nasi goreng yang ia bawa dari pertemuan dengan warga komplek barusan.

"Jadi tujuh belasannya mau ngapain aja lin?" Tanya Renjun sembari membuka bungkus nasi goreng dan memindahkannya ke piring.

"Ya lomba kayak tahun tahun lalu. Terus itu, pak RT ngusulin ada lomba buat bocah bocah"

Renjun menyuap nasi gorengnya dan menoleh. "Lomba gimana?"

"Kan di komplek kita yang balita ada 6 orang. Ayden, Chenle, Jisung, terus anaknya pak Arya, anaknya mas Angga sama cucunya bu Susi. Tuh pak RT mau bikin lomba khusus buat mereka"

"Lomba apa?"

"Tadi ada 3 lomba yang diusulin, lomba makan kerupuk, lomba mewarnai sama lomba memecahkan balon air"

Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now