2

5 1 0
                                    

"Kau kenapa ki? "
.
.
.
.

"Gapapa yan, aku cuman jatuh dari motor aja tadi gk ngeliat jalan soalnya"

"Ga, ga mungkin jatuh dari motor lukanya kyk gini ini beda ini.." Riyan memegang kedua tangan riki "gk sepenting itukah aku sampai kau gk mau cerita? " Kata Riyan dengan wajah sedih

Riki menghela napasnya lalu menarik tangannya dari genggaman Riyan  "kau kenal om ku yang dirumah kan? "

Belum sempat Riyan menjawab riki berbicara kembali "dia udh pemakai itu tapi kalau ada bapak mamak ku gk berani ngapa ngapain dia..." Riki menarik nafas sejenak "tadi ortuku lagi keluar sama kakak adekku terus cuman aku sama dia yang dirumah, tadinya gk ada apa apa terus dia manggil katanya mau pinjam uangku,ya aku gk kasih lah tapi dia maksa sampai dipukul nya berkali kali aku, aku ngelawan lah langsung ku hantamlah di mukanya, pas aku pukul itu ternyata ada ortuku dibelakangku, makanya langsung pura pura gk bersalah lah dia, terus aku dimarahin sama bapakku karena mukul om ku, marah aku kabur deh hehehe" Kata riki diakhiri tertawaan

Riyan yang melihat tertawaan riki hanya menghela napas lega "yaudalah kalau gitu, yang penting kau gk kenapa napa lagi... Tidur sini kan kau? "

Mendengar hal itu pipi riki menjadi memerah "ka-kalau kau bolehkan" Kata riki sambil memalingkan wajahnya

"Kayak sama siapa aja kau ki" Kata Riyan menyenggol bahu riki dengan nada bercanda

Setelah itu mereka bermain game sampai tengah malam, riki tertidur duluan yang membuat Riyan bosan main sendiri dan memutuskan untuk tidur juga, tetapi walaupun sudah berkali kali menutup matanya dia masih juga susah tidur apakah karena ada orang yang disukainya tidur disebelahnya? Pemikiran tersebut membuat jantung Riyan mendebar dengan kencang, melihat wajah tidur riki yang damai membuat Riyan ingin selalu menjaga wajah tentram tersebut dengan cara apapun

"Ki ki... Gk tau aja kau udah berapa lama kusimpan perasaan ini" Gumam Riyan pelan tak lama dia pun tertidur dan masuk ke alam mimpi

Di mimpinya Riyan melihat anak anak kecil bermain, melihat anak anak itu membuat Riyan seperti melihat dirinya dan riki dulu, makan, mandi, main hampir seluruh kegiatan mereka lakukan bersama, melihat anak anak itu yang berlarian kesana kemari sembari tertawa tersebut membuat Riyan betah memperhatikan mereka hingga ada seseorang yang menepuk pundaknya "oy yan ngapain kau? " Ternyata itu riki "oh enggak ayo pergi" Kata Riyan menarik tangan riki sambil berlari
.
.
. Beberapa bulan setelah kejadian itu
.
.

Ujian akhir telah berakhir SMP mereka pun mengadakan study tour untuk kelulusan dengan pergi ke suatu pantai di siak, bus mereka pergi pukul 6 pagi dan sampai sekitar jam 11 siang, mereka dibebaskan untuk melakukan kegiatan apapun selama masih dikawasan pantai

"Mhh~" Riki sedang meregangkan tulang tulangnya setelah keluar dari bis "ngapain ya kita yan"

"Ntah.. Makan yok lapar kali aku" Tunjuk Riyan ke suatu rumah makan
.
.
.
Selesai makan mereka berkeliling ke banyak tempat hingga akhirnya mereka beristirahat dibawah pohon rindang tak jauh dari pantai, suasana pantai saat itu tidak terlalu ramai, hanya diisi oleh anak anak SMP mereka dan 1 sekolah lain. Suara ombak menyapu pendengaran mereka, langit biru dan lautan yang terlentang luas membuat pemandangan didepan mereka semakin indah

Cekrek

Suara kamera terdengar, Riyan langsung mencari arah suara tersebut dan melihat riki yang sedang memfotokan dirinya

"Eh eh.. " Riyan malu karena riki memfotokannya tanpa aba aba

Riki tertawa lalu mengambil hasil kamera tersebut "bagus kok yan, ganteng kau di sini" Kata riki polos sambil menunjukan foto yang diambilnya tadi

'Ganteng!! Riki bilang aku ganteng!!! Bidadari mana yang kau kirimkan untukku Tuhan' teriak Riyan dalam hati "o-oh memang selalu gantengnya aku" Kata Riyan dengan nada sok sok an sambil membuang wajah kearah lain untuk menutupi wajah malunya

Riyan melihat suatu spot pantai yang bagus "ki kesana yok" Kata Riyan langsung menarik tangan riki dan menuju tempat yang dia maksud. Mereka duduk dibatu besar yang memberikan pemandangan laut yang bagus

Riku terpesona dengan pemandangan di depannya ini, Riyan yang melihat riki yang fokus memandangi laut diam diam memfotokan riki menggunakan kamera yang sebelumnya

Cekrek

"Hahaha impas kita ki" Kata Riyan mengambil hasil jepretan nya itu lalu mengantonginya

Riki hanya ikut tertawa melihat tingkah riyan "suka mu lah yan yan"

Keheningan melanda mereka, langit sudah merubah warnanya menjadi keorange an membuat matahari yang mau tenggelam semakin indah

"Yan.. " Panggil riki masih melihat kearah matahari yang mau turun itu

Riyan yang dipanggil menengok kearah riki

"Masih suka kau samaku? " Kata riki mengalihkan pandangannya ke Riyan

Mendengar pertanyaan riki, Riyan merasa bingung sekaligus gugup, dia tidak tahu harus mengatakan apa, perasaannya selama ini masih belum berubah sedikitpun, Riyan menarik napas lalu berkata

"Masih, perasaanku padamu masih sama"
.
.
.
.
.

Tbc

(Sekali lagi ini fiksi semua yg terjadi tidak nyata)


Our storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang