520. You've been waiting quite long, right? (5)

165 44 5
                                    

.

「Kau sudah menunggu cukup lama, kan?」

»–R–O–M–H–S–«

.

Tubuh Seol Sobaek gemetar seperti pohon aspen.

Dia merasa pusing dan sesak.

Jantungnya berdegup kencang dan terasa seolah akan meledak. Dihadapkan dengan niat membunuh dari pemuja Iblis, jiwanya terasa seperti diinjak-injak oleh kaki-kaki kotor.

Rasanya seperti tubuhnya jatuh tanpa henti.

Dia bisa mengerti mengapa para prajurit Klan Es begitu hancur tak berdaya, pingsan, dan melarikan diri.

‘A-Aku.....’

Pada saat itu, sebuah tangan kecil mendarat di bahunya saat dia menggigil dengan wajah pucat.

Dia refleks menoleh. Berdiri di sampingnya, Tang Soso yang menatapnya dengan wajah kaku.

“Jangan khawatir, Pemimpin Klan.”

“…….”

“Kami tidak akan kalah.”

Mata Seol So baek bergetar.

‘Apa dia tidak takut?’

Tidak mungkin.

Mereka juga mansuia. Bahkan jika Tang Soso jauh lebih kuat darinya, selama dia seorang manusia, tidak mungkin dia tidak takut pada orang-orang yang seperti binatang itu.

Tapi bagaimana dia bisa tidak gugup sedikit pun?

Bukan hanya Tang Soso.

Klan Es tidak bisa menghentikan Sekte Iblis bahkan dengan jumlah luar biasa hampir 10 kali lipat dari musuh. Tidak, itu bukan level yang bisa mereka hentikan.

Jika mereka bertarung dengan sekuat tenaga dan masih didorong oleh kekuatan yang lebih besar, mereka bisa mengangkat kepala dengan percaya diri, tapi Klan Es bahkan tidak berani melawan iblis dan melarikan diri.

Mereka menyerah dalam konfrontasi dan bahkan menunjukkan apa yang seharusnya tidak mereka tunjukkan sebagai prajurit.

Tapi.

Para murid Hwasan memblokir jalan mereka tanpa mundur selangkah pun, terlepas dari fakta bahwa mereka hanya memiliki sepersepuluh dari kekuatan Sekte Iblis.

Apa bedanya?

Apa perbedaan yang menyebabkan hasil ini?

‘Hwasan….’

Seol So baek berjuang merilekskan kakinya yang gemetar. Dia ingin membuka pintu dan segera kabur, tapi tidak bisa.

‘Aku harus melihatnya.’

Apa perbedaan di antara mereka.

Klanggg!

Tangan hitam dan pedang putih bertabrakan di udara. Saat pedang dan tangan bertabrakan, terdengar suara yang tidak masuk akal yang terdengar seperti gesekan logam.

Baek Chun mengigit bibirnya.

Pedangnya dengan mantap mencegah serangan musuh. Namun, seiring bertambahnya jumlah serangan, hal ini menjadi semakin memberatkan.

Swhuss.

Kulitnya perih karena niat membunuh yang dipancarkan oleh para pemuja Iblis. Jantungnya tenggelam sejenak, dan seluruh bulu di tubuhnya berdiri tegak.

Cho Sam [ 4 ] ✔Where stories live. Discover now