《menjadi bocil》

229 47 8
                                    

Kalian pastinya sudah tau nama ku dan kalo masih gak tau baca chapter 1 jangan males! So~ ekhem aku adalah remaja Indonesia yang baik-baik dan rajin menabung dan aku sangat suka membaca manga atau komik jejepangan! Apa lagi anime yang lagi ngetrand sekarang yaitu anime hoshina!

Aku begitu menikmati hidup ku yang Saat ini di banding saat tinggal bersama ayah ku.. mengapa? Karena di sana aku cuman bisa baca buku dan belajar doang! Hingga di usia ku yang menginjak 17 entah kerasukan apa tapi ayah ku mengijinkan ku untuk menjalani hidup ku sendiri dengan mandiri! Sebab itulah aku memutuskan untuk pindah negara dari jepang ke tempat negara kelahiran ibu yaitu negara Indonesia!

Sebelum sebuah kejadian di saat aku sedang menyiapkan bunga untuk menyambut kedatangan ayah ku ke Indonesia untuk merayakan ulang tahun nya.. tiba-tiba terdapat penyusup yang masuk ke kamar apartemen ku dan menembak ku.. aku saat itu sudah bersiap menembak balik penyusup tersebut tapi sayang nya.. aku terpeleset dari balkon hingga terjatuh dari balkon.. di situlah aku kehilangan nyawa ku..

Entah Saat itu dewa sedang prihatin dengan nasib ku atau bagaimana aku telah..

.
.
.

Di reinkarnasi kan di dunia lain .aka. isekai- gak kebalik kan? Di dunia ini aky terlahir dari sepasang suami istri yang hidup berkecukupan di wilayah henituse dan aku masih memiliki nama yang sama yaitu callen tapi beda nya aku gak punya nama belakang.

Saat ini aku sedang menemani ibu ku berbelanja di pasar, tapi mungkin secara tidak sengaja karena fokus dengan aktrasi sulap aku secara tidak sengaja melepaskan genggaman baju ibu ku..

"Damn.. aku tersesat:("

《NO one pov》

Callen hanya bisa termenung sambil menggambar di pasir yang ja pijaki menggunakan ranting yang ia temukan, dia menggambar wajah seorang wanita yang sebenarnya adalah ibunya di masa lalu nya.. walaupun dia hanya mengingat nya dengan samar-samar.

"Hm hm hm" saat sedang bersenandung tiba-tiba dia di kagetkan dengan kedatangan anak kecil dengan rambut berwarna merah sama seperti nya yang jongkok di samping nya sambil menatap nya.

Callen pun otomatis menoleh ke arah anak kecil tersebut sambil berkedip imut karena heran mengapa dia di tatap seperti itu.

"mulai dari sekarang kamu adalah saudara ku" Ucap anak itu sambil menunjuk ke arah nya dengan bangga.

"......Apaan si anjing?"

Sementara itu ibu dari sang anak dan juga pelayan yang mengikuti nya hanya diam menatap callen karena ucapan yang baru saja di lontarkan oleh callen.

Anak berambut merah sepertinya pun menatap sang ibu dengan tatapan memohon selayaknya anak anjing atau puppy.

"Ibu bolehkan? " Ucap anak itu memelas selayaknya puppy yang ingin di elus oleh majikan.

"Ekhem! "

.
.
.

Dan yah begitu lah aku sekarang berakhir di henituse mansion dengan anak berambut merah yang sekarang posisi nya adalah kakak ku//coret// orang yang memungut ku waktu aku tersesat.

"Callen, callen! Ayo main! " Ucap cale sambil memeluk calleb dengan erat seakan callen bisa menghilang jika tidak dia peluk.

"... Maless~"jawab callen dengan nada tidak tertarik karena yang dia inginkan saat ini adalah bermalas-malasan di lantai yang di lapisi karpet berbulu yang begitu lembut.

" Ayolah~! "

"Hmm, gak mauu~~"

Cake mengabaikan tolakan callen dan tetap menyeret callen menuju taman dimana ibu tercinta sedang berada saat ini.

"Ayo! Ibu telah menunggu kita~! " Ucap cale sambil menyeret//coret// menggendong callen menuju taman dengan callen yang memasang wajah cemberut di wajah nya.

"Tapi dia kan ibu mu, dan bukan ibu ku.. " Gumam callen masih dapat di dengar oleh cale.

"Tapi sekarang adalah ibu mu! Sekaligus ibu ku, kita adalah saudara sekarang! " Ucap cale dengan begitu cerita bahkan semburat merah dapat terlihat di pipi nya yang bulat.

"... " Callen hanya bisa terdiam sambil berpikir satu hal di kepalanya.

'Lagian.. Sejak kapan aku punya ibu? '

.
.
.

"Cale, callen kalian datang! " Ucap ibu cale atau sekarang telah di perkenalkan sebagi jour henituse istri dari count yang bernama deruth henituse.

"Ibu~! "

"Aduh, kalian sudah datang ternyata~! Ayo duduk sini! "Ucap jour dengan senyuman secerah matahari yang membuat callen harus menyipitkan matanya.

...

'Entah bagaimana aku bisa berada di situasi ini.. ' pikir callen sambil menyerap teh limun hangat yang di sajikan di atas meja.

" Callen! Ayo makan kue nya! Kamu begitu kecil dan kurus! "

Dengan cale yang sedari tadi memaksa nya untuk memakan kue dan manisan yang ada di atas meja hanya karena dia terlihat kurus dan lemah, sementara jour yang sedang asik memandangi kedua nya tanpa ada niatan menghentikan cale, callen begitu tersiksa batin akan hal ini.

"Aku sudah gak kuat.."

Sementara Ron yang hanya tersenyum selayaknya orang baik ketika callen meminum teh limun yang dia buat.

'.. Teh nya asem, tapi okelah bintang 4'

Begitu lah akhir cerita ini~
Gak, maksudnya akhir chapter ini~

Callen Henituse? No My name is Callen ElgianoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang