508. I've Said I'll Cut That Neck, Right? (3)

187 50 3
                                    

.

「Sudah Kubilang Kan? Aku Akan Memenggal Leher Itu」

»–R–O–M–H–S–«

.

"…pemula?"

Wajah yang tesayat itu sagatlah panas.

Tapi hanya satu kata dari Chung Myung membuat Seol Chonsang marah lebih dari sakit yang dia rasakan.

Pemula?

Siapa yang menyebut siapa pemula sekarang?

"Kau... Dasar bangsat!"

Seol Chonsang, yang matanya bebalik dari atas ke bawah, akhirnya membuang citranya.

Dia selalu berusaha mempertahankan wibawanya sebagai Pemimpin Klan Es, tapi kata anak muda itu sepenuhnya membalikkan akal sehatnya.

Sejak awal, itu wajar menilai betapa sulitnya mempertahankan kewarasan hanya dengan berdiri di depan pria Daratan Tengah itu.

Dalam kondisi mata memutih, dia mengeluarkan amarah yang mendidih.

"Haaaat!"

Qi putih keluar dari tangannya.

Jjojojok!

Hawa yang amat dingin bahkan membekukan salju di bawah kakinya. Qi membungkus hawa dingin yang ditembakkan ke arah energi Pedang Bunga Plum Blossom yang memenuhi depannya.

Kwakwakwa!

Terpampang adegan bagaikan longsoran salju yang menutupi kebun bunga.

Itu sangatlah megah dan mengerikan bahwa Qi dan seni pedang sebesar itu berasal dari manusia.

Kwaaang!

Tak lama, bunga dan salju berceceran ke seluruh tempat dengan satu ledakan besar.

"Hik!"

"M-Menjauh!"

Para prajurit Klan Es, yang tadinya berlari untuk melindungi Pemimpin Klan, refleks mundur, ketakutan pada serpihan seni pedang dan qi yang memantul ke segala arah.

Beberapa saat kemudian.

Di tempat dimana kejutan mereda, Chung Myung dengan pedang menggantung ke bawah, menatap Seol Chonsang dengan mata dingin.

Di sisi lain, Seol Chonsang, yang harusnya sangat terkejut, menatap Chung Myung dengan amarah yang membara seperti lava.

Seol Chonsang perlahan menyentuh luka di wajahnya.

Tiap kali dia merasakan sakit menusuk, wajahnya berkerut seperti penjahat.

“Apa kau mengatakan ini akan segera berakhir?”

Suara gemelutuk gigi keluar seperti kicauan di antara kata-kata.

"Beraninya kau!?"

Kung!

Dia langsung menghentakkan kaki. Tanah yang beku terbelah dengan suara gerinda.

"Kau akan menghadapiku hanya dengan skill seperti itu?"

Namun, terlepas dari momentum yang mengerikan, mulut Chung Myung melengkung seolah itu lucu.

"Itulah sebabnya kau seorang pemula.”

Tentu saja, dari sudut pandang Seol Cheonsang, dia bisa mengatakan itu.

Di matanya, Chung Myung tifak akan bisa lebih kuat darinya. Membandingkan seni bela diri secara objektif, siapapun akan membantu Seol Chonsang, bukan Chung Myung.

Cho Sam [ 4 ] ✔Where stories live. Discover now