Nyai Ratu Balajiwa semakin tertawa dengan suaranya yang sungguh memekakkan telinga. Tanah itu perlahan berjatuhan menimpa tubuh Chika, seakan mengubur gadis itu hidup-hidup.

"Anak Adam keparat!! Matio koe! Nyusul mbahmu ing alam baka!!" Nyai Ratu Balajiwa kembali tertawa hingga lidahnya keluar dan berubah menjadi ular.

(Matilah kamu! Menyusul nenekmu ke alam akhirat!!)

Klang!

Klang!

Klang!

Jinan semakin memberontak dengan menggoyangkan jeruji besi itu, dia berteriak seperti orang gila dengan pipi yang sudah di basahi air mata. Chika masih terus berjibaku dengan segala hewan menjijikkan itu dalam lubang yang ingin menguburnya hidup-hidup.

Chika mulai memanjat keluar dari lubang itu dengan sisa-sisa tenaganya, menghiraukan puluhan lintah yang terlihat menempeli kaki dan tangannya. Tangan dan kakinya terus berusaha kuat keluar dari sana, sakit yang dia rasa sama sekali tidak membuatnya gentar, hingga bunyi desisan ular yang familiar menyapu telinganya. Kepala Chika menyembul dari lubang kematian itu, menatap nyalang ke arah iblis merah yang sedang bermandikan darah. Darah dari para pemujanya yang tersesat dan tak mendapat ampunan dari Tuhan.

"Dek!!"

Dan benar saja, dari balik cahaya warna kuning yang temaram, Shani muncul dengan membawa lentera gaib. Di belakang Shani ada Arimbi dengan wujudnya yang asli. Chika tersenyum, lalu kedua tangannya mengepal dan keluar dari lubang itu. Shani berlari menghampirinya, lintah-lintah sialan itu berjatuhan dari kaki dan tangan Chika, seakan takut dengan lentera gaib yang Shani bawa.

Tepuk tangan terdengar memecah kesunyian kegelapan. Nyai Ratu Balajiwa tersenyum remeh dengan wajah beringasnya yang siap membunuh siapa saja yang menghalangi niat jahatnya.

"Wis lekasi! Bocah tengik! Arep njaluk mati koe lawan aku!!"

(Ayo lakukan! Anak sialan! Mau minta mati kamu lawan aku!!)

Nyai Ratu Balajiwa melesat ke arah Chika dan Shani, namun dengan gesit Arimbi langsung mengibaskan ekornya dan membuat iblis itu terhantam dan terpental hingga jatuh ke atas tanah yang basah. Bunyi geraman terdengar, iblis itu marah dan kembali melesat ke arah Chika dan Shani, Arimbi kembali melawan iblis itu  dengan menyundulkan kepalanya tepat ke perut Nyai Ratu Balajiwa.

"Dek?! Lepaskan Jinan dan hancurkan Koco Medi itu! Mbak akan membantu Arimbi melawan Nyai Ratu Balajiwa. Cepet!!" ucap Shani.

"Maksud mbak cermin itu ada disini?"

"Jika ada versi nyatanya, pasti ada versi dunia gaibnya! Dek... Di kantong kamu sekarang ada Bambu Kuning dengan ujung yang runcing. Gunain itu untuk menghancurkan Koco Medi. Setelah hancur, baru di dunia nyata kita hancurkan ke Parangkusumo. Cepet dek!" Shani sedikit berteriak, dan Chika mengangguk.

Sementara Nyai Ratu Balajiwa tengah bertarung melawan Arimbi, Chika berlari ke arah Jinan, sedangkan Shani duduk bersila dengan kedua mata terpejam. Chika sempat menoleh ke arah kakaknya itu, lalu bergumam "Ajian Bolo Sewu."

Dalam hitungan 10 detik, tanah mulai bergetar, pohon-pohon yang menjulang tinggi bergoyang-goyang seperti di terpa badai. Arimbi mundur dan melilit tubuh Shani yang masih duduk bersila, melindunginya. Nyai Ratu Balajiwa murka, saat tau apa yang di lakukan oleh Shani.

"Ajian Bolo Sewu! Bocah tengik!!"

(Ilmu seribu pasukan. Hanya weton-weton tertentu yang bisa mempunyai ajian ini)

Dan benar saja, seribu pasukan telah berjajar rapi di belakang Shani. Mulut Shani berkomat-kamit dan perlahan seribu pasukan itu mulai bergerak menuju Nyai Ratu Balajiwa.

Sementara Chika tengah berkutat dengan jeruji besi yang mengurung Jinan. Jeruji besi itu telah di mantrai oleh sesuatu yang gaib, namun Chika tak kehilangan akal, dia mengambil segenggam tanah yang sebelumnya telah dia doakan, menaburkan tanah itu ke jeruji besi yang memenjara Jinan. Dan ajaibnya tak menunggu waktu lama Jeruji besi itu hilang begitu saja.

"Arimbi! Kamu jaga anak ini!" teriak Chika, yang membuat Arimbi langsung melesat berubah wujud menjadi sosok prajurit yang cantik.

"Baik Den Ayu.." ucap Arimbi.

Nyai Ratu Balajiwa semakin murka, dia berteriak melengking hingga seluruh Dunia Furter bergetar. Seribu pasukan milik Shani masih terus menyerangnya dari segala arah. Iblis itu melayang dan melesat ke arah Chika yang tengah berlari sambil membawa Bambu Kuning di tangannya.

"Tidak akan aku biarkan kamu menghancurkanku Anak Adam!!" teriak Nyai Ratu Balajiwa, lalu tangannya memanjang dan berhasil meraih pundak Chika. Chika terseret kebelakang, mulut Shani semakin berkomat-kamit, pasukan seribu itu mulai melayang dan kembali menyerang iblis merah itu.

"Dasar manusia keparat!!!!!!" lengkingan suara dari Nyai Ratu Balajiwa berkumandang bersamaan pendar warna kemerahan yang muncul begitu saja di balik pohon beringin yang sangat besar. Chika berlari kencang ke arah cahaya kemerahan itu.

"Koco Medi..." ucap Chika. Dia menyibak sulur-sulur dari tanaman yang menyembunyikan cermin setan itu.

"Bismillahirrahmanirrahim..." Chika menarik tangannya yang menggenggam Bambu Kuning dengan ujung yang runcing. Suara lengkingan dari Nyai Ratu Balajiwa semakin memekakkan telinga. Dia melesat ke arah Chika bersamaan dengan tangan Chika yang menancapkan ujung Bambu Kuning itu ke cermin.

"Atas izin Allah Subhanahu wa ta'ala, aku mengutusmu kembali ke neraka jahanam!!!"

Pyar!!!!

Prang!!!

ARGHHHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!

Cermin itu pecah dan menimbulkan suara bising, sosok iblis merah itu tersedot dan hilang begitu saja. Mata Shani perlahan terbuka, sedangkan Chika masih terengah-engah.

"Alhamdulillah... Kita berhasil dek..."

"Belum mbak.. sukma Jinan masih belum bisa kembali ke raganya. Baunya sudah seperti bau mayat.." ucap Chika.

"Lalu bagaimana???" Shani tampak khawatir.

"Kita kembali dulu saja..."

Shani mengangguk. Lalu bersama dengan Arimbi, Chika dan Jinan, mereka keluar dari dunia Furter.






Mata Shani dan Chika terbuka, bersamaan dengan bunyi adzan subuh yang berkumandang dari masjid yang tak jauh dari rumah.

Namun subuh di tempat lain, tepatnya di ruangan dengan nuansa warna putih. Bunyi dari monitor detak jantung itu menandakan sang pasien telah tiada.

Tiiiiiiittttttttt

TBC.

Bocoran cast untuk story Good Boy ;

Bocoran cast untuk story Good Boy ;

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
WENGIWhere stories live. Discover now