⾕𝐐𝐔𝐄𝐑𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀 ࣪˖ ִֶָ𝐀𝐋𝐇𝐀𝐈𝐓𝐇𝐀𝐌◈

🀦'page OO6

Pengembara dan Paimon ikut berkumpul di Lambad Tavern petang hari itu setelah menyelesaikan misi dari Katheryne. Ada Kaveh, Tighnari, Cyno, dan bahkan Collei pun ikut terkecuali Alhaitham. Entah kemana pemuda berwajah tenang itu pergi.

"Kaveh, seingat mu Alhaitham pernah berperilaku aneh atau mencurigakan tidak selama di rumah?" pertanyaan Tighnari membuat yang lain sontak memasang telinga sementara Kaveh kebingungan. "Seperti. . ."

Bahkan Tighnari pun bingung harus berkata apa untuk membahas teman mereka kali ini. "Seperti remaja di mabuk cinta," lalu Cyno dengan gamblangnya berkata demikian. Membuat Paimon menjerit terkejut dan wajah Collei memerah karena malu. "Candance bilang seperti itu."

"Huh! Sekarang kalian pun merasa penasaran dengan Alhaitham 'kan?! Sudah kubilang dia itu aneh jika menyangkut persoalan [Name]!" sentak Kaveh heboh.

"Memang aneh si. Saat di Akademiya seminggu lalu aku sempat memotret Alhaitham sedang mengobati [Name]-"

"TUNJUKAN GAMBARNYA!" pekik Kaveh dan Paimon tidak sabaran.

Cyno mengeluarkan beberapa lembar foto yang ia tangkap pada hari itu dengan cameranya. Terlihat jelas Alhaitham sedang mengobati luka yang berada dibawah mata [Name] dan posisi mereka sangat dekat.

Collei yang melihat foto tersebut tidak bisa menahan rasa gugupnya sama seperti Tighnari karena dia teringat kejadian yang sama di Pardis Dhyai.

"W, waktu itu. Alhaitham datang ke Pardis Dhyai, kupikir ia memiliki urusan penting ternyata datang hanya untuk mencicipi resep kopi [Name]. Lalu saat mereka akan pulang, [N, name] mengusap bibirnya dan Alhaitham- D, dia melakukan hal yang sama-"

"W, waa! Master Tighnari bagaimana bisa anda melihat adegan itu?!" pekik Collei. "A, apa ini maksudnya. Nona, nona [Name] dan tuan Alhaitham berkencan?"

"Candance bilang mereka berdua sepertinya sudah menjalin hubungan sebagai kekasih."

"HEI! PAIMON TIDAK SUDI NONA [NAME] DENGAN ALHAITHAM! M, MAKSUD PAIMON- ALHAITHAM MEMANG TAMPAN TAPI KENAPA HARUS ALHAITHAM!" sentak Paimon menolak pernyataan Cyno.

Pengembara yang mendengarnya hanya menggeleng tidak paham. Paimon sendiri saja tidak sanggup memberi panggilan jelek pada Alhaitham karena perawakannya yang terlalu sempurna.

"Huuu, Nona [Name]. . ," dan sepertinya Paimon patah hati bersama Collei.

Tidak berselang lama, Lambad datang membawa nampan berisi pesanan mereka. Selagi mengisi perut mereka tetap lanjut berbincang membahas mengenai Alhaitham dan juga [Name].

"Bagaimana cara menyergap mereka berdua?" pertanyaan Pengembara hampir membuat semua orang disana tersedak makanan.

Secangkir teh mint dan Rose Custard menemani Alhaitham dan [Name] di Puspa Cafè. Cuaca petang itu memang cukup cerah dan tidak hujan, tapi tetap terasa damai bagi mereka berdua untuk menghabiskan sisah waktu hari ini dengan tenang.

Alhaitham merasa hidungnya sedikit gatal, jemari telunjuknya mengusap sedikit hidungnya hingga ia tiba - tiba saja bersin dengan suara yang tidak terlalu besar.

"Kau sakit?" tanya [Name] khawatir.

"Tidak."

Dan ia kembali mengangkat cangkirnya lalu menyeruput teh mint yang dipesan. Insting Alhaitham berkata ada orang yang berniat macam - macam dengan kehidupannya tidak jauh dari hari ini.

Buset mas hayi di gosipin ckckckckck

Siapa yg punya mas hayi cung tmgan ☝🏻☝🏻☝🏻