7| Perbincangan santai, katanya.

638 126 6
                                    

[Name] rn :

___________________________________________



Seumur hidup, [Name] tidak pernah mengambil kelas membela diri seperti karate atau taekwondo.

Maksudnya, dulu ia kaya, dan menyewa seorang pengawal bukan hal sulit. Tentunya ia juga tidak akan berurusan dengan seorang atlet kebangsaan Korea ini.

"Jadi kau berhenti menjadi atlet?" Ayahnya bertanya penasaran, Sung Taehoon yang duduk dengan gagah itu mengangguk. "Kenapa?" lanjutnya penasaran.

[Name] beralih melirik Taehoon, ikut menatapnya penasaran setelah capek menunduk ketakutan.

Sung Taehoon menyeringai kecil, "Pelatih hanya bilang saya terlalu hebat," lirikannya sampai kepada [Name] yang sedang memandangnya juga, tapi reaksi gadis itu yang langsung menunduk kembali membuat sesuatu dalam diri Sung Taehoon puas. "Tidak ada lagi lawan untuk saya di dojang."

"Hoho, aku tak menyangka putriku akan berteman dengan seseorang yang menjadi kebanggaan negara." Ayah [Name] sumringah, [Name] resah. Jika saja ayahnya tau apa yang Taehoon lakukan pada Seojun dan dirinya kemarin, Sung Taehoon akan langsung mati--- ah tidak, minimal cedera berat. Namun tentu saja, [Name] merasa ayahnya tidak perlu dilibatkan dalam kesalahannya.

"Sayang, kesini sebentar, seseorang menelpon." Ketiganya menoleh, sang Ayah langsung bangkit, meninggalkan anaknya yang sudah seperti domba malang dihadapan serigala licik.

Keringat dingin kembali meluncur dari pelipis [Name], ketakutan karena setiap kali ia curi-curi pandang, lelaki di depannya selalu menatapnya balik.

"Bukankah ada yang ingin kau katakan padaku?" Sung Taehoon mengeluarkan rokok elektrik yang sedari tadi ia simpan.

"Ayahku tidak suka bau rokok elektrik." Ucap [Name] pelan.

Tatapan Sung Taehoon memicing, menatap [Name] dengan tatapan siapa-kau-berani-melarangku?

"Sungguh? Hanya itu saja?" Sung Taehoon bertanya lagi, menuntut jawaban lebih dari [Name].

[Name] menghela napas, netranya kembali bertatapan tajam dengan Sung Taehoon. "Kenapa kau ada di rumahku?"

"Bukankah sudah jelas," Lelaki itu menyilangkan kedua kakinya, tatapan yang seakan tak pernah tertundukkan itu menantang [Name]. "anggap saja aku polisi yang akan menangkap kriminal di rumahnya."

Ah sial, [Name] sudah habis kata-kata.

Sung Taehoon mendesis, "Dasar penghianat bangsa."

[Name] mengumpat dalam hati, 'Aku bukan teroris!!'

Gadis itu menarik napas, berusaha menarik kesimpulan dari semua kesialan yang terjadi dihidupnya. [Name] tau betul ia tidak akan menang dari Sung Taehoon, lagipula, dalam kasus ini ia yang bersalah. Jadi, mungkin sedikit wajar Sung Taehoon mengejarnya sampai ke rumah?

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Nov 16, 2023 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

𝙍𝙀𝙑𝙀𝙎𝘽𝙀𝙍 ( 성태훈 )Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt