GOLD DIGGER ( Trap Universe )

52 3 0
                                    

Kisah seorang Vincena yang tergila-gila dengan kekayaan. Dia sangat suka menghamburkan uang milik pasangannya untuk membeli barang-barang favorit dia. Apakah pasangan Vincena akan bertahan dengan sifatnya yang seperti itu?

Mari kita simak kisahnya...!

.

.

.

Henry beberapa kali menoleh kebelakang, sepertinya ada seseorang yang mengikutinya. Namun dia tak menemukan siapa-siapa. Dia terus berjalan di parkiran kampus kemudian menuju mobilnya. Sore ini dia baru saja selesai belajar di kampus. Dan sekarang saatnya dia untuk pulang ke apartemen.

"Tuan..."

Seseorang tiba-tiba saja menepuk punggung Henry ketika dia sedang membuka pintu mobil.

"Kau siapa?" Henry menatap gadis lusuh yang berdiri memelas di hadapannya, dari bawah keatas. "Kau pengemis?" Ucapnya dengan polos.

"Apa?!" Gadis itu tiba-tiba saja naik pitam. "Aku bukan pengemis! Aku tersesat di kota ini dan tak bisa pulang! Jika kau memang tak berniat membantu, ya sudah. Aku pergi. Masih banyak orang di luar sana yang mau membantuku!" Akhirnya gadis itu pergi meninggalkan Henry.

Merasa bersalah karena ucapannya, Henry berlari mengejar gadis itu.

"Hei, maafkan aku... aku tak bermaksud bicara seperti itu..."

"Lalu?" Gadis itu menghentikan langkahnya.

"Baiklah. Aku akan membantumu... Kau boleh ikut ke apartemenku..."

Dan akhirnya Henry membawa gadis lusuh itu ke mobilnya. Jika dilihat-lihat, gadis ini memang tidak seperti pengemis. Hanya saja pakaiannya sangat lusuh dan seperti belum mandi selama beberapa hari.

"Oh ya, namamu siapa?" Ucap Henry ramah.

"Vincena"

"Oh, Vincena..." Henry menganggukkan kepalanya. "Namaku Henry, salam kenal" Ucapnya seraya tersenyum pada Vincena.

"Salam kenal juga. Terimakasih Henry"

Senyum Henry semakin mengembang. Rupanya suara Vincena sangat merdu jika berbicara dengan nadanya yang lembut. Bukan marah-marah seperti tadi.

"Memangnya, mengapa kau bisa tersesat?" Henry memulai pembicaraan.

"Ceritanya sangat panjang. Intinya, aku sudah tersesat selama beberapa hari di kota ini. Dan aku tidak bisa pulang sama sekali... karena tak punya uang..."

"Memangnya berapa uang yang kau butuhkan?"

"Memangnya kau akan memberiku uang...?"

"Emmm..." Henry berpikir sejenak. "Entahlah. Aku masih kuliah, jadi aku hanya mempunyai uang jatah bulanan dari ayahku. Uangku tak terlalu banyak."

"Jadi begitu..." Vincena manggut-manggut. "Sayang sekali..."

"Ya, maafkan aku. Tapi aku akan mencoba membantu sebisaku, kau boleh tinggal di apartemenku untuk sementara..."

Akhirnya mereka berdua sampai di sebuah apartemen yang cukup bagus untuk ukuran anak kuliahan. Tapi tempatnya tak terlalu luas, karena memang hanya ditinggali Henry seorang diri.

"Kau boleh memakai kamar mandi" Ucap Henry seraya menunjuk kamar mandi miliknya. "Dan ini handuknya, masih baru. Belum pernah kupakai" Henry menyerahkan handuk tebalnya pada Vincena.

"Ya, terimakasih" Tanpa berpikir panjang, gadis itu langsung masuk kedalam kamar mandi. Dia sudah sangat gerah dan gatal karena beberapa hari ini dia sama sekali belum menyentuh air.

Beberapa saat kemudian, Vincena keluar dari kamar mandi dengan melilitkan handuk di tubuhnya. Dia menepuk bahu Henry yang sedang duduk di depan laptopnya di meja belajar.

Henry langsung menoleh, dan tersentak seketika.

Matanya melotot tak berkedip ketika melihat Vincena hanya mengenakan handuk saja, tak memakai bajunya kembali. Vincena terlihat sangat berbeda jika sudah mandi seperti ini. Wajahnya kini sudah tak lusuh lagi. Tapi begitu bersih dan wangi. Dan juga... cantik, menurut Henry.

"K-Kenapa kau tak memakai baju?"

.

.

.

Simak lanjutannya di KARYAKASA

Follow IRAALF dan kalian bisa membaca seluruh karyaku sampai END


GOLD DIGGER ( Trap Universe )Where stories live. Discover now