⾕𝐐𝐔𝐄𝐑𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀 ࣪˖ ִֶָ𝐀𝐋𝐇𝐀𝐈𝐓𝐇𝐀𝐌◈

🀦'page OO1

“Nona [Name] selalu beraroma manis.”

Itu yang Collei katakan ketika ia ikut dengan Tighnari dan Cyno untuk makan bersama dengan Kaveh dan pengembara, mereka merayakan kemenangan sang arsitek dalam kejuaraan antar Darshan. Singkat cerita, pengembara secara gamblang bertanya mengenai sosok perempuan yang mudah di temui di Pardis Dhyai setiap harinya.

Tidak dapat di pungkiri juga, [Name] akrab dengan Tighnari sendiri sebagai teman satu angkatan dan juga lulus bersama. Sekarang [Name] merekap sebagai mentor Darshan Amurta di Akademiya. “[Name]. . . Dia seperti fungus,” sahut Cyno yang masih mengagumi kartu TCG pemberian Kaveh. “Dia menyemprotkan wewangian spora.”

“Spora tidak memiliki wangi,” sahut Tighnari balik. “Karena sering berada di Pardis Dhyai, menurutku aroma [Name] seperti bunga, mawar Sumeru paling umumnya.”

“Kalau menurut Paimon! Saat berbincang dengan Nona [Name], Paimon selalu melihat imajiner bunga mengelilinginya~ Paimon jadi ingin terus berada di sekitar Nona [Name] karena auranya sangat nyaman!” pengembara mengangguk setuju.

Yang lain pun mengangguk juga lalu mereka sontak menoleh pada Kaveh, menunggu komentarnya mengenai sang perempuan yang menjadi perbincangan.

“Jawaban ku si sama seperti Paimon. Tapi berhubung kita membahas, [Name] aku memiliki laporan yang cukup unik,” sontak semuanya memasang telinga mereka. “Sebelumnya [Name] sempat membuatkan ramuan pereda stress untuk ku, lalu aku berbincang dengan Mehrak dan— Alhaitham datang! Dia bertanya mengenai ramuannya dan berlanjut membahas [Name]. Perlu kalian ketahui, Alhaitham sendiri yang merujuk ke arah [Name].”

“Lalu aku bertanya pendapatnya mengenai [Name]. INTINYA! Alhaitham berkata bahwa [Name] adalah sosok yang seperti angin. Alhaitham bahkan bilang minum teh bersama dengannya saat hujan membuat aroma [Name] seperti tanah basah.”

Semuanya senyap, tidak ada yang membuka suara hingga Tighnari angkat bicara. “Terdengar palsu.”

“Kau tidak percaya?!”

“Dan aneh. Apa maksudnya seperti tanah basah? Lumpur?”

“Kalian sungguh tidak percaya?! Tanyakan saja pada Mehrak! Dia juga mendengarnya!”

Disela dengan perdebatan kecil dan pembicaraan mengenai [Name] selesai karena mereka harus menghabiskan makanan yang Kaveh beli untuk mereka. Dan bagi pengembara yang memiliki daya ingat cukup bagus, ia berniat bertanya langsung pada sumbernya.

Selesai acara makan bersama di Lambad's Tavern, pengembara lantas pergi ke Desert lebih tepatnya desa Aaru untuk menemui Alhaitham. Mengingat rekaman terakhir Sachin sang donatur mengenai Diadem Of Knowledge berakhir di desa Aaru, dan pengembara yakin Alhaitham berada disana.

Dan ia benar. Sosok yang dicari sedang duduk santai sembari membaca buku kesayangannya. Setelah perbincangan kecil mengenai Sachin dan Diadem Of Knowledge, barulah pengembara bertanya.

“Alhaitham, menurutmu Nona [Name] orang yang seperti apa?” sontak Alhaitham terdiam sejenak lalu kembali membaca bukunya.

Dia sosok yang tenang seperti angin, saat berhembus membawa aroma bunga dan ketika hembusannya semakin kencang membawa perasaan damai. Saat sosoknya pergi ia seolah membawa beban milik lawan bicara sebelumnya. Terkadang saat berbincang dengannya di tengah hujan hari sembari minum teh atau kopi, akan ada sensasi seperti menghirup tanah yang dibasahi air hujan

“Master. Tadi tuan Kaveh sempat bilang; 'Minum teh bersama,' mengenai tuan Alhaitham dengan nona [Name]. Apa itu artinya mereka kerap minum bersama?”

Pertanyaan Collei membuat Tighnari dan Cyno termenung semalaman.

Gtau sumpah gua rasanya kek gabut bgt tp anjr lah yaudah

Gk lg oleng si cuman belakangan ini sayang aja sama hayi gegara kelakuannya rada mirip saya ehe

Skian