"Perut karet sih lo"

Renjun berdecak dan mencubit pinggang Guanlin membuat Guanlin mengaduh. "NYEBELIN BANGET!!"

Guanlin terkekeh, "gemes banget!" Ucapnya yang kemudian langsung memeluk Renjun lagi dan menggigit pelan pipi Renjun membuat Renjun sedikit memberontak dan membuatnya jatuh ke sofa.

"Astaga!" Teriak Daehwi yang memasuki ruangan Guanlin hendak mengantarkan makanan yang Guanlin pesan tadi namun malah mendapati Guanlin sudah mengukung Renjun diatas sofa.

Daehwi segera berbalik sedangkan Guanlin segera bangkit begitu juga Renjun.

"Ck! Ketuk ketuk dong Dae" tegur Guanlin

"Udah bos. Cuma kayaknya bos aja yang gak denger"

Renjun menggeleng pelan sembari terkekeh. "Udah de, balik badan aja kita gak ngapa ngapain kok"

Daehwi perlahan kembali membalik badannya dan mendekat mengulurkan makanan yang ia bawah. Setelahnya Daehwi buru buru berpamitan karena takut menganggu.

***

Renjun dan keluarga kecilnya kini tengah menikmati sarapan pagi mereka, masakan sederhana yang Renjun selalu masak setiap harinya.

"Pwapi, akak cukanya celeal ini. Yang malin ndak enakk pwiii.." protes Ayden sembari menunjuk mangkoknya

"Emang yang kemarin cereal apa Pi?" Tanya Guanlin

"Yang jagung tuh. Kakak sukanya yang coklat ternyata"

Guanlin mengangguk. "Kamu kebalikan dari Papa kak. Kalau Papa malah gak suka yang coklat"

"Pwapa aneh cihh"

"Dih tau tauan aneh, emang aneh apaan?"

"Ndak tau" jawab singkat Ayden yang kembali melanjutkan memakan cereal miliknya.

Guanlin hanya terkekeh dan mengusak kepala Ayden kemudian beralih kepada Renjun yang tengah memangku Mingrui.

"Lo hari ini ada pemotretan jam berapa yang?"

"Jam sepuluhan kalau di jadwal mah, gak tau ngaret gak nya. Tapi nanti gue ke rumah bunda jam sembilanan"

"Ya udah bareng aja, gue anterin sekalian. Gue lagi gak ada meeting kok hari ini, jadi bisa telat ke kantornya"

"Ya udah terserah lo, pokok gue gak mau denger Daehwi ngomel nyariin lo!"

Guanlin terkekeh. "Iya sayang iyaa"

Setelah sarapan pagi selesai, Guanlin membantu Renjun mengemasi keperluan untuk di bawa ke rumah orang tua mereka. Guanlin lebih dulu mengantarkan anak anaknya sebelum mengantarkan Renjun ke studio milik Abel.

"Bel, nitip Renjun yak!" Ucap Guanlin yang kebetulan bertemu dengan Abel juga di luar studio.

"Sip!"

"Jangan lupa hasilnya lihatin ke gue dulu"

"Iya Lin, iya. Buset laki lo rennn"

Renjun hanya terkekeh, ia mencium tangan suaminya kemudian memberikan kecupan di pipi kanan dan kirinya.

"Makasih udah nganterin"

Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now