2050

225 8 1
                                    

Semua penonton bertepuk tangan dengan riuh malam itu. Penampilan Namira & Phillip sukses menghasilkan banyak teriakan dari berbagai penjuru. Bahkan, para juri sampai berdiri memberikan applause dengan wajah bangga atas penampilan yang tidak disangka-sangka itu.

Diantara 5 juri, hanya Ray & Shasa yang tidak berdiri seperti ketiga juri lainnya. Mereka berdua sama-sama termenung di bangku masing-masing dan sesekali melirik dengan wajah bingung. 

Setelah tepuk tangan mulai mereda dan penonton serta juri kembali duduk di tempat masing-masing, Peter, salah satu juri membuka obrolan. 

"Gokil, penampilan kali ini GERR banget, sih. Aku kok jadi inget sama zaman aku pas dulu ada di panggung itu ya? Iya nda sih? Iya nggak? Lu inget nggak Ray?" Tanya Peter dengan mulut masih menempel di mic dan celingak-celinguk memastikan omongannya dengan juri lain. Ia melirik Ray yang duduk 2 kursi darinya. Namun, sahabatnya itu masih memandang kosong ke arah panggung.

"Aku inget sih Pet. Waktu itu kamu manggung sama Natalia. Vibes nya persis kayak gini. Kamu inget nggak, Nat?" Anggi melirik Natalia yang daritadi sibuk cekikikan. Natalia hanya mengangguk membenarkan dan kemudian mendekatkan wajahnya ke mic.

"Inget banget sih, Nggi. Dulu abis manggung berdua sama Peter, banyak fans yang langsung heboh dan pada upload di Tiktok. Video manggung hari itu, aku sampai nggak tau lho Nggi udah ada berapa versi editan yang dibikin sama mereka."

Peter, Anggi, dan Natalia kembali tertawa diikuti oleh tawa penonton. 

"Keren, lho, Namira dan Phillip, bisa bikin juri kita flashback ke puluhan tahun lalu disaat mereka ada di posisi kalian saat ini," kata Winter, pembawa acara di ajang kompetisi tahun itu. "Tapi, ngomong-ngomong, kok ada 2 juri kita yang diem aja ya daritadi? Halo, Ray? Shasa? Masih baper sama lagu nya, penampilannya, atau apa nya nih?" Tegur Winter dari seberang sambil tertawa.

Ray & Shasa hanya tertawa kecil. 

"Enggak, Win, 2 orang ini sebenarnya takut anaknya cinlok lagi kayak mereka dulu," ucapan Peter langsung disambut meriah oleh para penonton. 

"Oh iya ya, Namira, kamu tahu nggak? Mama Papa kamu dulu juga pernah duet di panggung ini, lho!" Kata Winter sambil tertawa. 

Ray akhirnya buka suara, "Namira, nanti kita ngobrol dirumah ya," ucapnya sambil bercanda. Juri yang lain termasuk Shasa, hanya bisa tertawa mendengar ucapan Ray yang pura-pura dibuat serius itu. 

"Kalo Shasa gimana nih, Sha? Siap punya mantu bule?" Pancing Winter.

Shasa mendekatkan mulutnya ke mic. "Sebenarnya, udah cukup satu bule lalang alias Peter di hidup gue. Tapi, kalo mau nambah Phillip, ya boleh lah. Masih kuat kok gue." Shasa tertawa sambil menutup mulutnya dan menghindar ketika Peter hendak menjitaknya.

Ditengah-tengah huru-hara malam itu, Ray & Shasa sama-sama membatin hal yang sama. 

"Pokoknya di rumah harus ngobrol serius sama Namira."


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 07, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

FLASHBACKWhere stories live. Discover now