Chapter 1 : Welcome

16K 1.1K 24
                                    

Asuka POV

Aku memasukkan pakaian-pakaianku ke dalam koper. Besok aku sudah harus pindah kerumah paman Kevin, dan aku tidak tahu orang seperti apa yang akan kutemui nanti di sana. Aku berharap, mereka menerimaku dengan baik.

Keesokan harinya, aku melihat paman Kevin sudah menungguku di depan rumah, ia menyuruhku untuk cepat-cepat dan membantuku membawa koperku yang SANGAT berat.

Sepanjang perjalanan, aku tidak mengatakan sepatah katapun, aku masih sedih atas kematian kedua orang tuaku. Mungkin paman Kevin mengetahuinya dan ia berpikir untuk memberiku waktu supaya dapat menenangkan diri.

Sesampainya di Nakashima mansion, paman Kevin mengajakku masuk. Aku sempat terkejut melihat rumah mereka yang sangat besar, memiliki taman bunga mawar merah dan putih di halaman depan rumah. Bentuk rumahnya sangat indah. Namun terlihat sangat menyeramkan, rumahnya seperti mengeluarkan aura yang sangat misterius dan kesuraman.

Kulangkahkan kakiku menuju pintu depan, tentu saja aku berjalan di belakang paman Kevin, selaku tuan rumah. Setelah pintu terbuka dengan sempurna, paman Kevin mempersilahkanku untuk masuk, aku berjalan memasuki rumah besar miliknya itu. Di dalam sangat sepi dan gelap. Sepertinya tidak ada orang.

Paman Kevin mengajakku menuju kamar yang akan kutempati nantinya.

"Sagami-san, ini adalah kamarmu, mulai sekarang kau akan tinggal bersama keluarga Nakashima dan kau bisa menganggap kami semua keluargamu. Aku memiliki 7 orang putra, dari istri yang berbeda. Aku memiliki 3 istri, yang pertama bernama Meiria, yang kedua bernama Cornelia, dan yang terakhir bernama Frysta." kata paman Kevin kepadaku. Aku sempat terkejut saat mendengar bahwa paman Kevin memiliki 3 orang istri karena ayah belum pernah menceritakannya padaku.

Aku juga bertanya-tanya, kemana istri paman Kevin, kenapa mereka tidak ada dirumah. Karena terlalu penasaran, aku memberanikan diri untuk bertanya pada paman Kevin,
"Ano, lalu dimana istri-istri anda paman?" tanyaku. Ia hanya tersenyum padaku lalu menjawab "Mereka telah tiada."

Aku sangat merasa bersalah karena menanyakan hal itu, pasti aku mengingatkannya pada ketiga istrinya yang sudah tiada karena pertanyaanku barusan.

Aku sempat tidak percaya bahwa ketiga istri paman Kevin telah meninggal. Sesegera mungkin aku meminta maaf kepada paman Kevin atas ucapanku tadi.

"Aku minta maaf, aku tidak bermaksud,-"

"Tidak apa-apa, tidak usah dipikirkan." Kata paman Kevin memotong ucapanku barusan.

"Mulai besok, kau akan besekolah di Senvier High bersama dengan ketujuh putraku." Katanya menjelaskan.

"Baiklah, saya mengerti paman."

"Ini kunci kamarmu, paman masih ada urusan di tempat kerja paman. Jadi, kamu tidak apa-apakan sendirian disini?" tanya paman Kevin dengan raut wajah yang sedikit khawatir.

"Ah, iya. Aku akan baik-baik saja kok paman." jawabku meyakinkan paman Kevin.

"Baiklah kalau begitu, paman pergi dulu." Paman Kevin berjalan meninggalkanku sendirian di depan kamar.

Aku masuk kedalam kamar dan menguncinya. Kamar yang akan kutempati sangat luas. Aku melihat-lihat kamar baruku ini, setelah selesai melihat-lihat, aku segera memasukkan baju-bajuku kedalam lemari yang ada di kamar ini.

Setelah selesai memasukkan baju-bajuku, aku merebahkan tubuhku diatas kasur queen size yang ada, aku menutup mataku dengan pergelangan tanganku.

[A/N : Terima kasih untuk yang sudah nge-follow dan meng-comment ceritaku, dan juga silent reader yang sudah mau menyempatkan diri untuk membaca cerita GaJe ini]


Published : 6 Juni 2015
Edited : 4 Mei 2016

𝐈 𝐋𝐈𝐕𝐄𝐃 𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐀 𝐕𝐀𝐌𝐏𝐈𝐑𝐄 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang