Teman sebelah rumah

567 71 5
                                    

Kini (Name) dan bibi sedang makan malam bersama di ruang makan, (Name) merasa kehangatan yg sudah lama dia tidak rasakan.

"Oh iya, kita belum berkenalan, nama bibi Muthia, siapa namamu?" Tanya bibi Muthia.

"Namaku (full name) bi, bisa di panggil (Name)" jawab (Name).

"Hahaha, nama yg indah" puji bibi Muthia, (Name) tersipu malu.

"Sekarang (Name) kelas berapa?"

"Mau masuk SMK, bi"

"Oohh, kamu merantau?" Mendengar pertanyaan bibi Muthia, (name) diam sebentar dan akhirnya mengangguk.

"I-iya, bisa di bilang begitu, hahaha" ucap (Name) berkekeh pelan di akhir kalimat.

"Bibi doakan,semoga kamu bisa masuk SMK favoritmu"

"Aminn, makasih bi"

Setelah makan malam dan mencuci piring, (Name) masuk ke kamar dan tiduran di atas kasur. (Name) membuka HP-nya, ada foto keluarganya yg masih lengkap.

(Name) menghela nafas, dia berpikir, kenapa ibunya berubah drastis semenjak ayahnya sudah meninggal, apakah karena stress? Atau karena dirinya? Kalau karena dirinya, bicaralah terlebih dahulu. Bukan asal main pukul dan berkata kasar. Bahkan membawa pria lain ke rumah.

(Name) yg tidak mau ambil pusing memutuskan untuk tidur, sebelum tidur dia mengucapkan selamat malam kepada bibi Muthia.

"Bibi, (Name) tidur duluan ya, selamat malam" ucap (Name).

"Iya, selamat malam, semoga kamu bermimpi indah" setelah mendengar jawaban dari bibi Muthia, (Name) langsung tidur dan pergi ke alam mimpi.



***

Pukul 06:00

(Name) bangun dari tidurnya, dan melakukan aktifitas pagi.

Btw ini kalian saja yg tentukan aktivitas paginya.

Setelah melakukan aktifitas pagi, (Name) mendengar bibi Muthia memanggilnya dari ruang keluarga.

"Iya bi, ada yg bisa saya bantu?" Tanya (Name).

"Iya, bibi minta tolong kamu siram bunga di halaman depan ya" ucap bibi Muthia sambil memberikan penyiraman tanaman.

"Baiklah, akan ku lakukan" (Name) mengambil penyiraman tanaman tersebut kemudian mengisinya dengan air. Kemudian (Name) menyiram tanaman yg ada di halaman rumah.

"Permisi"

(Name) mendengar suara seseorang, melihat ke orang tersebut. Orang tersebut memiliki warna rambut di cat keunguan di depan, pipinya sedikit chubby, dan dia cowok.

"Iya, ada yg bisa saya bantu?" Tawar (Name). Cowok tersebut sedikit gugup, karena melihat wajah (Name) yg cantik.

"Emm... B-bibi Muthia ada nggak?" Tanya cowok tersebut sebut. Baru saja (Name) ingin memanggil bibi Muthia, bibi Muthia udah ada di depan pintu.

"Ohhh... Ada nak Boby, ada apa?" Tanya bibi Muthia ke cowok yg namanya Boby.

"Jadi namanya Boby" (Name) melihat cowok di depannya.

"Perkenalkan ini (Name), dia anak rantau, dan dia menginap di rumah bibi" bibi Muthia menepuk pundak (Name).

"Hai, kamu Boby ya? Salken" ucap (Name) tersenyum manis. Wajah Boby sedikit memerah.

"Iya, salken juga"

"Kalian silahkan basa-basi dulu, bibi mau kedalam dulu ya"

"Iya bi" jawab mereka serentak.

(Name) dan Boby menatap satu sama lain, kemudian tertawa renyah.

"Bob, lu kelas berapa?"

"Gw mau SMK"

"Lah sama dong, gw juga mau SMK"

"SMK mana Bob?"

"SMK Cipta Wiyata"

"Lah sama"

Mereka berdua tatapan lagi, kemudian tertawa lagi.

"Setelah mendaftar, kita pergi sekolah bareng ya" pinta (Name), Boby mengangguk mengiyakan.

"Gw pergi dulu, ada yg harus di kerjakan di rumah" ucap Boby.

"Baiklah sampai jumpa"

Boby pergi ke rumahnya, (Name) yg melihat itu melanjutkan kegiatan menyiram tanaman.

"Sepertinya gw dan Boby akan menjadi teman baik" batin (Name) di sela-sela dia bekerja.

Bibi Muthia yg melihatnya, hanya tersenyum.


























Ada informasi, aku akan berusaha membuat Budi menyukai (Name) ya. Dan ada beberapa cerita yg akan aku skip, seperti (Name) kan nanti akan masuk sekolah, nahhhh setelah masuk sekolah, (Name) dan teman-temannya akan aku skip menjadi kelas 12. Biar Budi bisa masuk ke SMK Cipta Wiyata.


























Filza: Biar nggak banyak juga sih, cerita yg ku bikin :v

(Name): Jangan di contoh ya guys, Filza memang pemalas orangnya.

Filza: "Pengen ku pukul, tapi takut dosa" //menatap kesal (Name).

Richard: "Jangan malas-malasan, ntar mau jadi ape lu? Pembantu?"

Filza: "Dari pada lu, kasir!"

Richard: "Uih, galaknya"//mengejek.

Filza: "MAU NGAJAK RIBUT, HAH!?" // Bertengkar dengan Richard.

(Name): "Lupakan saja mereka, jangan lupa di vote yaaa 😉"


















(Name): "Dan... Maaf juga kalau ceritanya terlalu pendek 😥"

Richard: "Salahkan Filza!"

Filza: "BACOT!!" //Memukul kepala Richard dengan sapu.

Alan: "SAPU GW!!!"

Troublemaker Where stories live. Discover now