"Kena kau yerima"

Jaehyun merapatkan kedua pergelangan Yeri. Membuat Jaehyun agar lebih mudah mengunci pergelangan tangan yeri dengan satu tangannya. Lalu satu tangannya lagi ia gunakan untuk menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Yeri. Ia mengelus lembut pipi Yeri. Membuat tanda kepemilikan di leher dan bahu putih Yeri.

Yeri memejamkan matanya beberapa kali, menikmati setiap sentuhan yang jaehyun berikan. Amarah juga kekesalan yang memuncak tadi mulai hilang secara perlahan. Yeri bahkan sudah tidak ingat apa tujuan utamanya tadi.

Kuncian Jaehyun pada tangan Yeri perlahan mulai melonggar membuat Yeri mengalungkan tangannya pada leher Jaehyun. Mengelus lembut rambut tebal Jaehyun.

"Oke sudah cukup"

Jaehyun menjauhkan tubuhnya dari Yeri. Ia bangun dari posisi awal dan duduk di tepi ranjang.

Yeri yang melihat Jaehyun beranjak bangun membuat dirinya ikut bangun dari ranjang dan menatap bingung Jaehyun.

"Jangan menatap ku seperti itu yerima. Aku menghentikan nya karna kita mau ujian bukan?"

Yeri baru ingat sekarang pagi ini ia ada ujian. Dan gara-gara Jaehyun ia jadi melupakan hal penting tersebut. Yeri berdecak kesal dan beranjak turun dari ranjang dengan terburu-buru.

Yeri menghela panjang nafasnya, suasana hatinya sangat buruk hari ini. Ia membenci Jaehyun sangat membenci. Bukan karna terlambat ke kampus melainkan Jaehyun yang menggodanya dan meninggalkan nya begitu saja, Yeri membenci hal itu.

Yeri kembali berjalan menuju lemari dan membuka lilitan handuk yang menutupi tubuhnya begitu saja. Ia tidak lagi memperdulikan jaehyun dan hanya fokus memakai pakaiannya.

Yeri menutup lemari pakaian dengan sedikit kencang dan mengemas beberapa buku kedalam tasnya.

Jaehyun berlari dengan cepat kearah pintu menahan tangan Yeri agar tidak membuka pintu kamar.

"Lepas. Aku mau pergi kuliah"

"Sendiri? Bagaimana dengan ku?"

"Kau pergi saja sendiri"

"Kau pergi dengan apa?"

"Bus. Aku akan pergi menaiki bus. Minggir Jung"

"Tunggu yerima bukankah kita bisa pergi bersama?"

"Aku sudah telat dan akan semakin telat jika menunggu mu. Minggir Jung, aku ingin keluar"

"Tidak. Kau harus menunggu ku yerima. Jika kau pergi sendiri maka anak-anak kampus akan menggangu mu"

"Aku tidak peduli. Aku juga tidak butuh perlindungan mu Jung. Aku bisa sen...

Jaehyun mencium bibir Yeri. Bibir pink lembut yang selalu membuat Jaehyun candu ketika menciumnya. Cukup lama Jaehyun mencium bibir Yeri. Ia mengunci semua perkataan dari mulut Yeri juga meredakan emosi Yeri yang memuncak.

"Kau marah padaku?"

Jaehyun menenggelamkan wajahnya pada bahu Yeri. Suaranya yang terdengar begitu lemah juga tangannya yang menghusap punggung Yeri dengan lembut membuat Yeri luluh. Lagi-lagi hati Yeri terlalu lemah untuk semua perlakuan Jaehyun.

GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang