Chapter 1: Hari pertama Sekolah SMA

15 2 0
                                    

Bunda Selly lalu duduk di kasur anak keduanya.

Bunda Selly: "Vanessa ayo bangun sayang, Bunda udah nyiapin sandwich buat kamu"(sambil mengelus rambut Vannesa)

Vannesa:"ihh mah nesa males banget sekolah, kelas 8 kata temen-temen nesaa kelas nya jelek"(berbicara sambil masih tertidur)

Bunda Selly: "Tidak boleh begitu sayang, kan tidak semua kelas nya jelek, apalagi kamu belum tahu kan kamu dikelas mana"(tersenyum sambil mengelus rambut)

Vannesa:"Huh, yaudah deh nesa mandi dulu"(sambil terbangun dari tempat tidur)

Bunda Selly:"yasudah mamah ke kamar Kakak dulu ya"

Vannesa:"yaa"(menjawab sangat singkat)

Lalu Bunda Selly menutup pintu kamar Vanessa dan pergi menuju kamar anak pertama.

Bunda Selly: "Pasti ni anak masih tidur, pemalas banget deh"

Lalu Bunda Selly membuka pintu kamar anak pertama dan terlihat kamar anak pertama sangat berbeda dengan Vanessa, kamar Vanessa penuh furniture lucu dan mewah, sedangkan kamar anak pertama penyejuk ruangan hanya memakai kipas angin kecil, dan kasur yang ditaruh dibawah dan cat orange yang tembok nya sudah mengelupas, ternyata anak pertama sudah rapih, lengkap memakai seragam sekolah dan riasan wajah hanya lipbalm dan bedak saja.

Bunda Selly:"oh tumben Vel udah siap"(berbicara dengan ekspresi sinis)

Anak pertamanya bernama Velina, lalu Velina hanya membalas ucapan Bunda Selly dengan senyuman tipis

Bunda Selly:"kebawah ya, Bunda udah siapin sarapan"(berbicara tapi tidak melihat ke arah Velina)

Velina:"oh iya Bun"(tersenyum tipis)

Lalu Bunda Selly menutup pintu kamar Velina dan pergi menuju kebawah.

Velina:"tumben apaan, daridulu gue gapernah bangun siang"(mengomel sendiri)

Lalu Kedua anak itu turun kebawah terlihat perbedaan Velina dan Vanessa, make up Velina sangat natural sedangkan make up Vanessa seperti ingin pergi ke konser, mereka pun duduk di meja makan, terlihat ada 2 piring croffle dan 1 piring telur dadar saja, Velina sudah tau dia paling dibedakan jadi ia mengambil 1 piring telur itu, dan mereka duduk di meja makan.

Vanessa:"Enak banget sandwich nya, dari dulu sampe sekarang rasanya sama"(memakan dengan perasaan senang)

Bunda Selly:"jelas lah sayang, Bunda bikin nya penuh rasa cinta"

Velina hanya bisa melihat mereka setiap hari seperti begitu dan Velina merasa dia seperti tidak ada.

Bunda Selly:"kamu mah nes selalu muji makanan Bunda enak, beda sama yg itu tuh muji aja kaga pernah"(berbicara nyinyir)

Velina:"Yaiyalah gue kaga muji makanan elo, dikasih makanan enak aja gapernah"(dalam hati)

Vanessa:"Durhaka banget gasih Bun hahahaha"(tertawa julit)

Velina mendiamkan mereka dan fokus untuk menghabiskan telur dadar nya.

Lalu saat mereka sudah selesai sarapan, mereka pun bergegas pergi ke parkiran untuk menaiki mobil berwarna merah, Bunda Selly dan Vanessa disebelahnya, lalu Velina selalu duduk dibelakang dan hanya melihat keakraban mereka, Lalu Vanessa sudah sampai disekolah SMP
nya Bunda Selly menyium Vanessa penuh kasih sayang.

Bunda Selly:"Ini uang jajan,hati-hati ya sayangg"

Vanessa:"Iya Bun, masuk duluan ya"

Lalu saat Vanessa sudah memasuki gerbang sekolahnya, Bunda Selly menyuruh Velina duduk didepan.

Bunda Selly:"Duduk didepan, Bunda gamau disangka supir kamu"(berbicara nada kasar)

Velina:"iya Bun"(wajah melas)

Lalu saat Velina sudah duduk didepan Bunda Selly pun langsung mengantar Velina sampai di Gerbang Sekolah SMA nya.

Bunda Selly:"Nih uang jajan"(wajah mendelek kepada Velina)

Velina:"Makasih ya Bun, Veli masuk dulu"(tersenyum tipis)

Lalu Bunda Selly langsung menancap gas mobil dan pergi meninggalkan sekolah SMA.

Velina:"najis banget, duit jajan dikit gini,beda sama si Nesa, dari dulu dibeda bedain cuma karena gue lebih cantik dari si Nesa iw"(mengomel sendiri)

Lalu Terlihat ada Gadis berkacamata yang berambut Pink sedang membawa banyak buku yang menumpuk tinggi, karena tidak melihat yang ada didepannya gadis berkacamata itu tidak sengaja menabrak Velina.

Velina:"Aduhh"(terjatuh)

Gadis berkacamata:"Aduhh maaf banget, maaf aku ga sengaja maaf aku ga lihat kamu tadi"

Velina:"oh iya gapapa"(sambil terbangun)

Gadis berkacamata itu sedang membereskan Buku yang berserakan, lalu Velina pun membantu Gadis berkacamata itu membereskan bukunya.

Gadis berkacamata:"ehh gausah, ini kan salah aku"(sambil menahan tangan Velina)

Velina:"ih gapapa,udah gapapa"(memaksa ingin membantu)

Gadis berkacamata:"maaf ya bikin kamu repot begini"

Velina:"gapapa ko, ngomong-ngomong nama kamu siapa?"(wajah bingung)

Gadis berkacamata:"ohh namaku Lita, kalau Nama mu siapa?"

Velina:"Ohh namaku Velina, salam kenal ya"

Lalu saat sudah membereskan buku Velina ingin membantu Lita untuk mengantar buku itu

Lita:"Kamu gausah repot-repot biar sama aku saja"(tersenyum)

Velina:"gapapa Litaa, nanti bawa banyak buku lagi nyenggol kakel dilabrak lagi"

Lalu mereka berdua tertawa, dan mengantar buku itu ke perpustakaan

Velina:"Ko kamu bawa banyak buku ini sih?"(sambil menyusun rapih buku di perpustakaan)

Lita:"Tadi ada guru yang meminta tolong ke aku, kalau aku tolak ya gaenak jadi yaudah aku terima"

Velina:"Ohh, nanti mpls kamu disamping aku ya, aku belum ada temen disini hehehe"(tersenyum)

Lita:"Sama aku juga baru mendapatkan teman, itu juga kamu oke nanti MPLS kita sebelahan ya"

Velina:"Okeiiii"

Lalu saat mereka menyusun buku, Velina menemukan buku yang ia liat cover buku nya sangat menarik berjudul "All Shifting Metode".

Velina:"Eh Lita liat buku ini deh, kek menarik banget gasih"(sambil menunjukan buku)

Lita:"eh iya menarik , apalagi tentang shifting!"(berbicara sambil melihat buku itu)

Velina:"Hah shifting tuh apa?"(wajah bingung)

Lita:"Nanti deh aku jelasin, tapi aku pengen diem-diem ambil buku ini deh"

Velina:"Ih emang ga ketauan?"(wajah ketakutan)

Lita;"tenang aja Vel, Buku disini sudah ribuan gaakan ada yang sadar buku ini menghilang"

Velina:"Ohh yaudah deh"

lalu mereka cekikikan karena Lita memasukan buku itu kedalam tas nya, dan mereka keluar perpustakaan menuju tempat yang akan diadakannya MPLS.

Lita:"Wah udah rame nih vel"(wajah melihat sekeliling)

Velina:"Iya nih, ih aku malu lagi"

Lita:"Eh iya, aku boleh minta nomor telepon kamu ga?"(sambil menyodorkan HP)

Velina:"Oh iya boleh"(sambil mengeluarkan HPnya)

Lalu mereka sudah saling menyimpan nomer satu sama lain, dan mereka duduk bersebelahan saat acara MPLS sudah mau dimulai

SHIFTING:TO ANOTHER REALITYWhere stories live. Discover now