i. kolerasi dua asing

427 167 140
                                    

[🎬] i. taman kota dan segala keluh-kesahnya; awal pertemuan dua manusia

 taman kota dan segala keluh-kesahnya; awal pertemuan dua manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝟏𝟗:𝟔 ━━❍───── 𝟑:𝟐𝟑
⇆ㅤㅤ◁ㅤ❚❚ㅤ▷ㅤㅤ↻

𝙍𝙞𝙠𝙖𝙣𝙨𝙝𝙖 𝙀𝙙𝙧𝙚𝙖 𝙂𝙖𝙣𝙩𝙖𝙧𝙞 mengetahui, tiap-tiap makhluk hidup di bumi miliki tiga perkara yang masih setia tersingkap dalam tirai rahasia. Yaitu; rejeki, jodoh, dan takdir.

Demikian, sebagaimana perjanjian pralahir bersama Tuhan dalam kandungan, manusia sanggupi tiga perkara tersebut setelah rekam jejak masa depan diputar sebanyak tujuh kali tayangan, secara berurutan. Kelak, gambaran itu manusia jadikan bekal sekaligus keputusan mutlak untuk melangkah, atau berserah.

Dari sana, munculah istilah populer 𝘋𝘦𝘫𝘢 𝘝𝘶—keadaan dimana seseorang merasa bahwa apa yang dia alami kini, pernah terjadi di masa lalu. Konon, fenomena ini terdapat simpul kaitan erat dengan perjanjian pralahir.

Suatu hari di Bumi Parahyangan, Nenek pernah berkata kepada Khansa (begitu sapa akrabnya), jika manusia bersedia terima semua konsekuensi lika-liku jalan kehidupan. Maka, Tuhan akan tiupkan roh juga nyawa pada segumpal darah yang nantinya tumbuh menjadi janin. Kemudian, ketika dia merasa tak cukup sanggup untuk jalani hingga akhir, Tuhan tak akan lakukan hal demikian. Pasrahkan dalam bentuk kandungan keguguran.

Masih pada momentum sama, Nenek beri asa pada Khansa yang tengah guram, diterkam gulana. Manusia pasti punyai minimal satu atau lebih alasan mengapa dia dilahirkan ke dunia. Hidup tak selamanya sedih, pula tak selamanya bahagia. Bagai roda berputar pada poros, terdapat masa untuk tiap siklus.

Pula, ada takaran untuk setiap kebahagiaan dan kesedihan itu sesuai dengan takdir. Rumusnya adalah, takar penyeimbang takdir. Begitu katanya kala itu, usaha hibur sang cucu yang sepanjang waktu murung, mengurung diri dalam kamar.

Jika sekadar amati, daur ulang hidup hanya sebatas perjalanan dari muda hingga tua. Kendati, faktanya daur hidup manusia jauh lebih kompleks dari sekadar masa muda ke tua, kemudian tutup usia. Karena tidak sedikit, kaula muda lebih dulu kembali kepada pencipta-Nya.

Dan pada warsa dua ribu tiga belas silam, Khansa pernah tak sengaja curi dengar sepenggal percakapan antara Nenek dan 𝙍𝙖𝙟𝙚𝙣𝙙𝙧𝙖 𝙆𝙖𝙧𝙩𝙖𝙡𝙖—putra bungsu keluarga yang kala itu baru injak usia dewasa. Jika tidak salah ingat, topik utama seputar curahan hati sang Paman yang keluhkan hidupnya berubah drastis semenjak Kakek berpulang.

Jendra merasa, jika jalan cerita yang tengah dia garap teramat rumit setelah beliau tiada. Puluhan kali ditolak perusahaan, menganggur berbulan-bulan, tidak punya gairah hidup, semua 𝘣𝘶𝘤𝘬𝘦𝘵𝘭𝘪𝘴𝘵 yang pernah dia tulis berakhir miris. Tak ada satu pun yang berjalan mulus. Amburadul. Dan pada titik itu, Jendra ingin menyerah hingga beranikan diri tumpahkan semua keluh-kesah untuk pertama kali.

Bohong, jika Khansa tak teriris ketika dengar unek-unek yang selama ini Jendra pendam, sendirian. Mau semenyebalkan apapun dia, Khansa tidak bisa tutup mata jika Jendra adalah Paman paling perhatian sedunia.

𝘼𝙣𝙩𝙝𝙤𝙡𝙤𝙜𝙮; 𝘍𝘪𝘯𝘥 𝘺𝘰𝘶 𝘪𝘯 𝘮𝘺 𝘮𝘦𝘮𝘰𝘳𝘺Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang