★ one

591 56 0
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Belajar yang rajin, nurut sama bu guru, oke? bubu berangkat kerja dulu, nanti bubu jemput waktu jam makan siang."

Lee minhyung atau biasa dipanggil mark. Ia adalah anak dari mendiang suami nya yang sudah tenang di atas sana.

Mark bukan anak kandung taeyong, mark adalah anak dari mendiang suami taeyong dan mantan istri nya yang entah dimana keberadaan nya.

Suami taeyong telah meninggal 1 tahun lalu saat mark masih berada di taman kanak-kanak.

Setelah mengantar mark, taeyong bergegas menuju ke tempat kerjanya menggunakan bis. Taeyong bekerja di tempat cafe milik teman nya.

"Oh, kau sudah sampai Hyung."

"Maaf, aku sedikit terlambat, win. aku harus mengurus mark terlebih dahulu, mark sangat lelet saat sarapan tadi." Ucap taeyong sedikit tidak enak hati.

Winwin atau bisa di bilang sahabat dan juga atasan taeyong terkekeh pelan. "Tidak apa-apa hyung, kau seperti sedang bersama siapa saja."

Taeyong tersenyum dan langsung masuk kedalam area khusus karyawan untuk mengganti pakaian nya dan lanjut bekerja.

...

"ten, aku akan pergi menjemput mark sebentar." Suara taeyong agak sedikit berteriak lalu melangkah keluar dari cafe untuk menuju ke tempat sekolah Mark.

"Hati-hati!"

taeyong sampai di depan sekolah mark dan menemukan Mark yang sedang berlari ke arah nya sambil tersenyum dan langsung memeluk kaki bubu nya.

Taeyong tersenyum dan menunduk untuk melihat mark. "Mark, bubu kan sudah pernah bilang jangan lari-lari jika nanti mark jatuh bagaimana?" Mendengar itu mark menggeleng sambil tersenyum.

"Yasudah, ayo kita makan siang."

Setelah sampai di cafe taeyong dan mark pun makan di ruangan khusus karyawan. Taeyong yang sedang menyuapi mark. "Bubu, Di kelas Mark tadi ada murid baru loh Bu, dia namanya Jung Jeno. Dia duduk di samping Mark." celoteh Mark sambil mengunyah makanan.

Taeyong lantas tersenyum, "di telan dulu makanannya Mark, baru bicara."

Meskipun Mark bukan anak kandungnya tapi taeyong sungguh menyayangi Mark lebih dari apapun.

"Jeno kalau sedang tersenyum mata nya hilang bub" ucap Mark sambil tersenyum di sela-sela mengunyah nya. Sungguh Mark sangat senang mempunyai teman baru seperti Jeno, Jeno itu lucu, baik, seru pokoknya.

"Hilang?"

"Iya buu, seperti ini." Mark tersenyum dan menyipitkan matanya (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠) untuk memperagakan Jeno saat tersenyum.

Taeyong yang melihat itu langsung menghujami Mark kecupan. "Ihh gelii." sambil tertawaa. Taeyong yang mendengar itu langsung berhenti menghujami Mark kecupan.

"yasudah Mark minum ya, bubu habis ini langsung bekerja kembali jadi Mark main disini saja, jangan nakal dan jangan berbuat gaduh" ucap taeyong memperingati sambil menyodorkan Mark segelas air putih.

Setelah mencuci tangan dan keluar dari ruangan khusus karyawan taeyong melanjutkan kerjanya.

...

Saat ini taeyong sudah selesai dengan pekerjaan nya dan akan langsung pulang. "Ten, Jungwoo. Aku duluan, ya." pamit taeyong sambil menggandeng Mark untuk keluar dari cafe.

"Iya, Hyung. Hati-hati."

..

© xxellynn _t > jaeyong

𝐭 > 𝐣𝐚𝐞𝐲𝐨𝐧𝐠 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang