Aluna dan Traumanya

21 0 0
                                    

pagi ini Aluna berangkat dengan angkot dikarenakan ia yang tidak punya uang lebih untuk memesan driver online, tidak apa-apa jika Aluna harus berjalan 1km dari apartement Guntur untuk menemukan angkot, yang terpenting Aluna ada kendaraan untuk bersekolah.

diperjalanan Aluna menuju sekolah, ia melihat motor yang dimana ada Guntur yang sedang membonceng perempuan yang ia lihat sejak kemarin siang dan tadi pagi.

terlihat wajah ceria dari Guntur yang belum pernah Aluna lihat sebelumnya, Guntur yang ternyata bisa menggombal, bisa bercanda, bisa tertawa tanpa terlihat ada beban di mimik wajahnya, Aluna ikut bahagia melihat Guntur yang bisa seperti itu meski bukan karena dirinya, walau begitu Aluna tetap berterimakasih pada siapapun orang yang membuat Guntur tersenyum.

sesampainya Aluna di sekolah, dikarenakan ia memakai angkot jadi Aluna membutuhkan waktu lebih lama diperjalanan nya.

Aluna pun menjalani aktifitas nya sebagaimana biasanya, istirahat bersama Ellena dan melakukan hal hal yang bisa membuatnya tertawa, bersyukurlah Bianca sudah tidak mengganggunya seperti kemarin, hanya saja tatapan tatapan benci yang dilontarkan Bianca cs pada Aluna, hanya itu saja.

ketika Aluna sedang di kantin ia tidak sengaja melihat ke arah lapang dan melihat seseorang yang sedang berdiri tegak sambil menghormat pada tiang bendera, sepertinya Aluna kenal lelaki itu..

ya, terlihat Guntur yang sedang dihukum di lapang dikarenakan terlambat masuk sekolah.

"eh kamu duluan dulu deh ke kelas nya len, aku mau beli minum dulu di sana"
Aluna menunjuk sebuah kedai yang berada dekat dengan lapang dimana Guntur sedang dihukum.

"yaudah deh lun gue juga kebelet ini mau pipis, gue duluan yak byee"
Ellena menghilang begitu saja sperti flash, sepertinya Ellena sangat amat kebelet ingin ke kamar mandi.

"panas ya kak"
ucap Aluna di samping Guntur

"pake nanya lagi, ngapain lo kesini"

"mau ngasih ini kak biar ga haus"
Aluna mengulurkan tangannya yang berisikan botol minum pada Guntur.

sudah 20 menit Guntur berdiri di lapang yang terkena terik matahari, bohong kalo Guntur tidak tergoda dengan air yang Aluna bawa, namun yang ada dia akan diberikan hukuman yang lebih jika ia sampai terlihat minum atau sebagainya.

"lo galiat tangan gue lagi ngapain, kalo sampe gue keliatan nurunin tangan gue ini, abis gue makin di hukum yang ada"

Aluna pun membukakan mimuman nya dan ia sodorkan pakai tangannya pada mulut Guntur.

"ayo kak diminum, aku tau kak Guntur pasti haus, aku udah pastiin kalo gabakal ada guru yang liat ini"

dengan ragu Guntur pun menerima minum yang Aluna sodorkan padanya tanpa tangannya yang turun.

terlihat Guntur yang menghabiskan minum yang Aluna berikan dengan hanya beberapa tegukan karena saking hausnya Guntur yang berdiri dinawah terik sinar matahari.

Bel pun berbunyi menunjukan waktu belajar jam ke 2 telah tiba.

"udah bel kak, luna harus ke kelas dulu, luna duluan ya kak"

"hmm"

Aluna pun berjalan menuju kelasnya untuk mengikuti jam pelajaran ke 2 nya.

Dan setelah Aluna sudah tidak terlihat di area lapangan, dan melihat Guntur yang sudah terlihat menderita di lapangan, ada guru yang mengijinkan Guntur untuk mengikuti jam pelajaran ke 2.

"lain kali kalo kesingan kaya tadi mending gausah sekolah sekalian"
ucap seorang bapak kesiswaan yang menghukum Guntur.

"nanti nilai saya kosong yang ada hari ini pak"

PAIN BUT SWEET [ON GOING]Место, где живут истории. Откройте их для себя