"Dia sangat jahat seperti yang kamu bilang ."

"Tapi tenang saja , Kami akan membantu mu menyingkirkan si anak angkat itu ."Ara merangkul sahabat nya itu dengan tatapan prihatin .

"Ter..terimakasih ."

****

Leon berjalan di koridor dengan langkah nya yang anggun tanpa menoleh ke kanan ataupun ke kiri . Seperti biasa .

Tapi aura nya yang memikat mampu membuat para murid menoleh pada nya.

"Bukan kah itu leon! ."

"Aura culun nya sudah menghilang . Leon sekarang terlihat seperti pangeran!."

" Most wanted baru kita! ."

"Mau dia jadi tampan pun ,dia itu masih budak nya eder hahahah ."

"Kamu benar juga . Bukan kah dia masih anak penakut ?."

Leon membuka pintu kelas nya,dan tanpa bertegur sapa dengan siswa siswi lain dia langsung duduk di kursinya .

Mengambil novel dengan judul 'Omniscient view points' di ranselnya ,lalu duduk tenang sambil membaca .

Ketenangan yang membuat nya nyaman kecuali tatapan anak anak kelas yang menatapnya seolah dia barang museum .

" Hay Leon ." Suara feminim yang familiar memecahkan ketenangan leon .

Itu adalah suara badut yang mengganggu nya beberapa hari ini .

Dia mendongak menatap sang gadis .

"...... ?."

Lena tersenyum malu sambil menggenggam kotak makan siang di tangan nya .

Dia sudah totalitas untuk mengejar gebetan tampan nya . Rambut merah nya sudah di cat hitam , berpakaian pun tidak seketat dulu ,bahkan dia hanya menggunakan make-up yang tipis dan tidak mencolok .

"Sekarang pasti leon tertarik!." Batin nya dengan semangat membara .

Rica yang berada di belakang pun sempat terkejut dengan penampilan lena , selama dia mengenal gadis ini ya setidak Nya sebulan dia mengenal lena ,baru kali ini dia melihat lena dengan penampilan seperti anak baik baik pada umumnya.

"Leon aku sudah minta maaf pada semua orang yang. bahkan aku memberi mereka permen sebagai permintaan maaf ,dan mereka semua memaafkan aku . "

Sambil menyelipkan untaian rambut panjangnya ke belakang telinga ,lena berujar lagi ."tinggal kamu yang belum ."

Perkataan lena terdengar seperti pendosa yang sudah bertobat ,namun leon yang cuek hanya fokus pada buku novel nya .

"Jadi ku mohon maafkan aku !." Nada memelas itu membuat leon menghelah nafas . menutup bukunya lalu menatap lena.

"Sekarang , apakah aku bisa mendekati leon !." Batin lena ,terpesona oleh mata leon yang seperti permata .

"Okay ,kamu dimaafkan ." Leon yang lelah dengan celotehan gadis itu hanya mengiyakan permintaan nya . Lagipula memaafkan bukan hal buruk .

"Aaaaa benarkah!." Lena kegirangan memandang leon dengan binar di matanya.

"Hem'."

Lena tersenyum ,menaruh kotak bekal itu di maja leon .

" Aku membuatnya sendiri sampai tangan ku berdarah ,jadi leon harus memakan nya ." Menunjuk kan jarinya yang di plester .

"Kue gratis." Memandang kotak bekal itu senang ,Lalu tersenyum pada lena.

New Soul Where stories live. Discover now