What Are We

Fate

When it does feel unfair, will you keep complaining or just accept it? As fate is keep spinning around and doesn't care about our plans. Well, that's life. Either it calls as Fate or choices, it's you who experience it and decide.

****

Hallo!

Perkenalkan, nama aku Hailey Wong. Tahun ini aku memasuki golden age. Usiaku tepat memasuki usia dua puluh empat tahun minggu depan. Aku adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Aku memiliki seorang kakak laki laki dan dua saudara perempuan. Ehm, ini agak sulit dijelaskan namun yang jelas aku memiliki saudara yang sempurna. Kakak laki lakiku adalah seorang arsitek terkemuka di Jakarta sementara kakak perempuanku adalah seorang mantan pramugari yang memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya setelah menikahi seorang pengusaha batu bara yang kaya raya. Ia dikaruniai seorang anak perempuan super lucu dan seorang anak laki laki yang menggemaskan namun nakal. Selain itu, adik perempuanku, ehm, bukan. Kadang aku merasa dia seperti kakakku namun kadang aku juga merasa dia seperti adikku di waktu yang bersamaan, apalagi saat dia sedang marah marah. Dia adalah Halsey Wong, kembaranku yang super tidak identik.

Meski kami terlahir sebagai kembar, namun hampir semua orang tidak percaya kami adalah kembar. Selain wajah kami yang tidak identik, Halsey memiliki segala hal yang tidak kumiliki, yaitu kepercayaan diri dan kecantikan fisiknya. Well, it does sounds abit terrifiying. Aku mencoba mengingat kapan terakhir kami dibandingkan. Em, semalam, mungkin? Entahlah. Aku benar benar mulai berhenti memikirkan pendapat orang tentang kami. Kendati demikian, aku sangat menyayangi Halsey. Dia adalah.. segalanya bagiku. Perjalanan hidupku tidak akan pernah sama lagi tanpa dirinya, meski aku harus mengakui bahwa ada cukup banyak hal yang kadang menyakiti hatiku

Konon kata seorang paranomal sesaat setelah kelahiran Halsey dan aku adalah... aku tidak akan memiliki sebagian saja pun dari garis takdir sebahagia Halsey, alias aku akan selalu berada dibawah status derajat dan sosial Halsey dan.. kedua saudaranku. Well well, another heart attack. Sebagai salah satu generasi Chinese, keluargaku cukup mempercayai ramalan tersebut. Ini agak menyakitkan apalagi setelah aku benar benar mengerti mengenai dunia. Ini memukul jantungku dengan keras karena aku.. mulai meragukan diriku sendiri. Apakah itu adalah jalan takdirku? Apakah... aku akan selalu hidup seperti ini? Selain itu, keluargaku juga tidak berusaha melakukan usaha apapun agar memecahkan ramalan itu. Bagi mereka, itu merupakan suratan takdirku. Mereka hanya memintaku untuk belajar dari Halsey dan mencari suami yang kaya agar hidupku tidak seburuk-buruk itu

Huh, apakah tahap kebahagiaan hanya dapat diukur dari pernikahan dan mendapatkan suami yang kaya raya? Tidak!

Aku.. akan selalu berusaha memecahkan teka teki takdir tersebut. Aku akan memecahkan teka teki itu bersama dengan... kamu. Ya, kamu! Kamu yang sedang membaca ini, kamu yang mungkin juga sedang mempertanyakan hal yang sama dan atau sedang merasakan hal yang sama.

Apakah.. kalian tertarik mendengar kisahku yang mencoba melawan takdir? Dan... akankah aku berhasil memperjuangkannya? Eits, sebelum kalian masuk dalam kisah hidupku, aku memiliki dua pertanyaan untuk kamu. Ya, kamu! Kamu yang merasa terikat dengan jalan takdir yang seperti itu itu saja dan kamu yang merasa kecil dibandingkan saudara saudara kamu, sepupu sepupu kamu, teman teman kamu dan.. lingkungan kamu

Akankah kamu memperjuangkannya bersama sama denganku ataukah kamu hanya akan menerima jalan takdir yang telah digariskan untukmu dengan.. sukarela?

***

Aku mengigit bibirku kesal karena Halsey tidak berhenti berlalu lalang dihadapanku. Kulepas kacamata yang kupakai lalu memutar kursiku agar menghadapnya. Keningku berkerut melihat meja rias dibelakangku yang kelihatan berantakan, sangat berantakan. Ada beberapa jenis foundation, brush hingga lipstick yang berserakan disana. Plus dua jenis hair tools yang kabelnya terbelit belit