Younghoon terheran-heran dengan jawaban Sangyeon. Ia benar-benar bingung akan pola pikir Sangyeon yang 'aneh'. Tanpa berniat untuk berkaca pada dirinya yang menelanjangi dirinya sendiri demi orang lain yang segan padanya.

"Kalau open relationship?" tanya Younghoon dan Sangyeon tanpa ragu mengangguk.

"Hyunjae jadi orang satu-satunya aku punya hubungan open relationship. Setelahnya aku gak mau lagi, memutuskan untuk sendiri aja sampai kamu tiba."

Younghoon tak menyangka temannya itu juga sama gilanya. Tapi ia jadi teringat Hyunjae yang memelas padanya setelah memenuhi fantasinya bersama seseorang yang sepertinya Sangyeon.

"Hoon, badanku sakit semua." Hyunjae bercerita dengan wajah memelas dan bibir yang dilengkungkan ke bawah.

"Kenapa memangnya?" tanya Younghoon penasaran.

"Aku habis dicambuk."

Younghoon awalnya kaget dan merasa miris. Hingga ia sadar maksud lain dari apa yang dikata Hyunjae.

"Kamu kira aku hamba sahaya gitu?" tanya Hyunjae meremehkan perubahan ekspresi yang sangat kentara dari Younghoon.

"Kamu masokis jae?"

"Enggak. Aku cuma kepengen aja, tapi kapok sekarang. Gak mau lagi."

"Jadi Hyunjae cerita kamu soal itu?" tanya Sangyeon dan Younghoon mengangguk.

"Aku juga baru pertama kali juga coba hal kaya gitu. Tapi gak mau lagi, gak tega aku lihatnya. Apalagi dulu hyunjae sampai kulitnya berdarah-darah."

Younghoon bergidik mendengarnya. Ia berpikir pantas saja sahabatnya tersebut mengeluh padanya.

"Berarti aku ini secara teknis pacar pertama hyung?" tanya Younghoon dan Sangyeon kembali mengangguk tanpa keraguan.

"Semoga saja yang pertama dan terakhir."

Younghoon merasa perutnya dipenuhi kupu-kupu. Ia merasa sangat spesial sekarang karena Sangyeon.

"Aku... Berarti yang spesial ya?" tanya Younghoon.

"Iya. Paling spesial di antara yang lainnya," kata Sangyeon menoleh sembari mencolek hidung mancung Younghoon.

"Jadi kalau aku boleh minta sesuatu. Tolong jangan kecewakan aku ya! Aku percaya kamu sepenuhnya, aku berusaha kasih kamu apapun yang kamu perlukan meskipun hanya sebuah ciuman yang lembut. Karena kalau soal harta, kamu lebih dari aku."

Younghoon terenyuh mendengar percakapan panjang yang barusan dilontarkan Sangyeon. Ia benar-benar merasakan ketulusan di tiap katanya.

Setelahnya mereka hanya diam sembari berjalan terus bergandengan tangan hingga mereka tiba setelah 20 menit berjalan kaki.

"Mau minum dulu kah? Masih ada waktu?" tawar Sangyeon melihat Younghoon tampak lelah.

"Boleh."

Sangyeon melihat sekitar untuk tempat Younghoon duduk. Dan ia menunjuk sebuah bangku yang sepi.

N*KED | BERMUDA & SANGYEON (C)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora