Klamidia Berbahaya dan Berisiko

1 0 0
                                    

Klinik Apollo, Jakarta – Klamidia merupakan infeksi yang menular secara seksual kepada pria dan wanita dengan serangkaian gejala. Dengan demikian, apakah klamidia berbahaya? Penyakit tersebut perlu penanganan tepat agar tidak membahayakan kualitas hidup penderitanya.

Maka dari itu, orang yang telah mendeteksi tanda penyakit tersebut harus mengobati kondisi itu dengan segera. Selain itu, pemeriksaan yang terjadwal secara rutin pun dapat memastikan kesembuhan penderita.

Apabila sembuh, berbagai komplikasi yang berpotensi membahayakan seseorang serta kualitas hidupnya dapat dicegah. 

Bakteri Klamidia Berbahaya bagi Pria dan Wanita

Semua penyakit yang ada di dunia ini tentu memiliki penyebab baik dari mikroorganisme hingga perilaku sosial, seperti aktivitas seksual. Aktivitas seksual yang tidak sehat dapat memicu datangnya penyakit menular seksual, salah satunya ialah klamidia.

Penyakit klamidia berawal dari bakteri berbahaya yang bernama Chlamydia trachomatis, mikroba yang dapat masuk ke membran mukosa melalui cairan tubuh yang terinfeksi. Pasca-mencapai membran mukosa, bakteri dapat memasuki sel-sel epitel yang melapisi saluran pengembangbiakan atau daerah yang terinfeksi lainnya.

Chlamydia memakai mekanisme unik yang melibatkan pelekatan pada permukaan sel dan pengenalan protein ke dalam sel inang untuk melakukan ini.

Setelah memasuki sel inang, Chlamydia trachomatis membentuk struktur unik yang disebut badan inklusi, kemudian berkembang biak di badan inklusi dengan memanipulasi sumber daya sel inang, mengambil nutrisi dan energi untuk reproduksi mereka sendiri. Proses ini menyebabkan perubahan struktural dan fungsional dalam sel inang.

Selama infeksi klamidia, respons imun tubuh terjadi. Sistem kekebalan tubuh merespons keberadaan bakteri dengan merangsang peradangan untuk mencoba melawan infeksi. Ini dapat menyebabkan gejala di alat reproduksi pria dan wanita yang terdiri atas:

Radang NyeriKeluar cairan yang berbeda dari zat yang biasanya

Pria dan wanita dengan faktor berikut akan memiliki risiko yang besar terkait dengan infeksi klamidia:

Telah aktif secara seksual sebelum berusia 18 tahun.Tidak konsisten dengan satu pasangan.Mempunyai hobi, yaitu suka berganti-ganti pasangan.Mempunyai riwayat infeksi menular seksual.Melakukan hubungan seksual oral, anal, vaginal tanpa pengaman yang steril.

Faktor risiko di atas dapat memperbesar peluang bakteri untuk menularkan penyakitnya. Pengobatan dan menjaga pola seksualitas yang sehat dapat membantu mencegah komplikasi yang bisa berdampak buruk bagi keberlangsungan hidup manusia.

Komplikasi Klamidia yang Berbahaya

Pria, wanita, dan ibu hamil dapat mengalami komplikasi klamidia yang berbahaya jika infeksi telah menyebar sepenuhnya. Ketiga golongan tersebut akan merasakan dampak negatif yang berbeda-beda.

Komplikasi pada pria:

Bakteri masuk ke epididimis sehingga menimbulkan peradangan (epididimitis)Merasakan nyeri di testis atau buah zakarKemandulanDemam

Komplikasi pada wanita:

Penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory diseaseKehamilan di luar rahimTidak bisa memiliki keturunan

Yang terjadi pada ibu hamil akan berdampak bagi si kecil:

Memiliki berat badan yang enteng atau rendahInfeksi mata yang menyebabkan buta

Apabila Anda mengalami gejala, segeralah konsultasi dan minta kepada dokter untuk mengobati. Sementara itu, lakukan pengobatan yang lebih mendalam apabila Anda mengalami komplikasi klamidia yang cenderung berbahaya.

Klamidia Berbahaya dan BerisikoWhere stories live. Discover now