❍ 𝟬𝟱𝟭𝟱

447 78 1
                                    

🖇·˚ ༘ ┊͙ℋ𝒶𝓁𝓅𝓎 ℛℯ𝒶𝒹𝒾𝓃ℊ ˊˎ

Pagi kali ini nampak sepi di area sekitar sekolah. Sebab kali ini, (Name) datang lebih awal.

Selain karena ia menyukai ketenangan, ia juga ingin tidur terlebih dahulu sebelum masuk ke jam pelajaran sekolah.

Ia membaringkan kepalanya di atas meja dengan kedua tangannya yang melipat sebagai bantalan alami.

Dan detik selanjutnya, mata indah gadis itu menutup rapat dengan jiwanya yang perlahan menyelam di alam mimpi yang indah.

Tanpa diketahui oleh (Name), seorang laki-laki bersurai ungu mendekatinya dan menyimpan sebuah benda kotak dengan secarik surat kecil di atas mejanya.

Reo nampak celingak-celinguk untuk melihat keadaan. Ketika keadaan kelas telah diketahui hanya dirinya dan (Name) saja, wajah laki-laki itu mendekat ke arah telinga sang gadis.

"Di terima ya, jangan di buang," bisik Reo tepat di telinganya.

Laki-laki itu sempat tertawa pelan ketika gadis itu melenguh akibat ulahnya.

"Dadahh..." ucapnya dengan suara pelan.

=͟͟͞ ♡̩͙

(Name) uring-uringan tak jelas di dalam perpustakaan. Ia di hukum oleh guru di mata pelajaran sejarah karena tak sengaja menyanggah ucapan gurunya.

Berakhirlah ia di hukum untuk membereskan perpustakaan sekolah yang kebetulan berantakan usai tadi di pakai oleh anak kelas IPS di pelajaran sebelumnya.

"Kenapa sih itu guru? Nyebelin amat main hukum."

"Padahal kan gak sengaja." (Name) mendengus kasar.

Gadis itu kemudian memulai aktivitas beberes. Mulai dari menata buku-buku yang berserakan, membersihkan tiap-tiap rak buku yang berdebu, bahkan ia membereskan seisi ruangan hingga bersih dan kinclong.

Ketika petugas perpustakaan masuk, betapa terkejutnya ketika melihat ruangan perpustakaan sudah bersih bahkan tidak ada sedikitpun debu yang menempel.

"(Name)-chan yang membereskan ini semua?" tanya petugas perpustakaan yang berjenis kelamin perempuan ketika melihat sosok gadis itu tengah memegang kemoceng.

"Benar. Aku di hukum untuk membereskan buku-bukunya saja. Nah kebetulan perpustakaan ini agak kotor, jadi aku mencoba untuk membersihkannya sekalian," jelasnya dengan cengiran khasnya.

Sang petugas perpustakaan menghela nafas berat. "Yasudah. Terima kasih ya (Name)-chan, sudah mau membereskan perpustakaan," ucap petugas perpustakaan tersebut sembari tersenyum.

"Oh iya, bisakah (Name)-chan mendekat?" Tangan sang petugas perpustakaan itu memperagakan gerakan untuk mendekat.

(Name) lantas mendekat dengan wajah penuh rasa penasaran. "Iya?"

Petugas perpustakaan itu nampak mengeluarkan sesuatu dari dalam laci. "Ini kunci ganda perpustakaan. (Name)-chan kan suka membaca buku."

Dengan senang hati gadis itu menerima kunci terdengar. Tapi balik kesenangannya, masih ada rasa penasaran terselip. Untuk apa ia di beri kunci ganda perpustakaan?

"Ano, maksudnya anda memberikan kunci ini, apa ya?" tanyanya dengan sopan.

Petugas perempuan itu kembali tersenyum. "Ada waktu perpustakaan akan tutup. Jadi kunci ini di berikan kepada mu, jika suatu nanti kamu mau membaca buku di saat perpustakaan sedang tutup," jelasnya.

Nampak binar pada mata indah gadis itu. Ia mengangguk semangat lalu mengucapkan terima kasih dan pamit pergi untuk membersihkan dirinya yang agak berantakan.

𝐌𝐲𝐬𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥 : 𝐌. 𝐑𝐞𝐨Where stories live. Discover now