Wanita itu tersenyum cerah " terimakasih."

Tanpa di minta Wanita itu menarik tangan Leon menuju bangku yang tadi di duduki oleh sang empu .

"Ah dan tolong panggil aku iris . Dan seperti nya kamu lebih muda dari ku ,jadi kamu juga bisa memanggil ku kakak~." Leon menaikan sebelah alisnya lagi , dia cukup terkejut dengan sikap wanita asing di depan nya .

Namun dia hanya membalas singkat" Gak mau ."

"Kok gitu si , itu gak sopan ."

Leon melirik iris . "Kau pikir siapa yang menolong mu .dasar aneh . "

Iris meringis dengan senyuman canggung " aku tidak seharusnya sok kenal pada anak ini , walaupun dia baru saja menyelamatkan ku ." Iris terbiasa bersikap seperti itu pada adiknya , dan Leon sangat mirip dengan anak itu .

"Tapi dia sangat baik . "

sambil menuangkan obat merah ke kapas putih , dia berujar dengan kekahan." Baiklah , aku minta maaf . Walaupun aku ingin akrab dengan penolong kecil ku ini aku tidak seharusnya sok akrab ."

Leon diam , tidak mau menanggapinya lagi . Tapi membiarkan wanita asing itu menyentuh wajah nya walaupun sedikit merasa risih .

Wanita asing ini selain mengobati wajahnya dia juga seringkali mencubit pipi dan hidungnya seolah itu mainan . Andai saja dia tidak sedang lelah bergerak ,dia akan langsung pergi .

" Kamu sangat sangat imut! , Kalau aku tak melihat aksimu tadi aku mungkin tak akan mengira kamu bisa berkelahi hahaha ." Iris tertawa memandang wajah leon yang menggemaskan dengan bulu mata lantik dan pipi seperti hemster, membuat nya cukup penasaran dengan identitas Leon .

Bocah SMP dengan tubuh mungil dan menggemaskan ,bisa mengalahkan dua preman sangar tanpa mengeluh . Itu bukan lah sesuatu yang biasa .

"Di tambah lagi ,anak ini memiliki banyak luka sejak awal . Apa dia habis berkelahi antar geng?, anak anak jaman sekarang kan suka begitu ." Batin nya sambil mengobati semua luka yang ada di wajah leher dan tangan leon .

Iris ingin bertanya lebih jauh . Tapi itu akan terlihat sangat tidak sopan ,lagi pula mereka baru bertemu dia takut Leon akan merasa tidak nyaman dengan nya .

"Selesai . " Memasang plester bermotif beruang pink di leher leon yang terluka .

"Terimakasih ." Leon menunduk kan sedikit kepalanya dengan sopan .

Iris terkekah "kalau di lihat seperti ini dia seperti anak lugu dan lemah . Padahal tadi dia menghajar orang habis habisan ."

Dengan senyuman hangat nya iris mengusap lembut kepala leon . " Aku mau melamar jadi kakak perempuan adik manis ini, boleh? ."

" Di tolak ,sayang sekali ." Ucap leon sambil memalingkan mukanya tidak tertarik.

Iris tertawa terbahak bahak membuat Leon menatap nya dengan mata menyipit ."Kamu ini ,mirip sekali dengan adik perempuan ku."

Leon hanya diam tanpa menanggapi semua ocehan wanita cantik itu lagi . 

Dia lelah

****

Leon membuka pintu mansion, dia sungguh merasa lelah dan letih setelah menguras energi nya untuk melawan ketiga anak berandalan itu dan dua preman . 

Namun sebelum dia benar benar masuk ke dalam mansion sebuah tamparan keras menimpa pipinya .

Leon mengerutkan dahinya menatap sang pelaku .

"Ada apa dengan mu ?." Ucap leon kesal .

Deyan tampak sangat marah terlihat di wajah nya yang sangar . Juga indria yang menangis di belakang nya ,tampak seperti kelinci kecil yang terluka .

New Soul Where stories live. Discover now