4.

14 4 4
                                    

DOUBLE UPDATE! Special untuk membayar aku yang absen di hampir satu tahun terakhir hehe. Selamat membacaa!

*

"Bella,"

"Ya?" Bella yang sedang memberi makan sapinya di game Township miliknya, menoleh mendengar namanya dipanggil oleh Kalan "Kamu butuh sesuatu."

Kalan memegangi setir mobilnya gugup. Pandangannya mungkin terarah ke depan tapi fokusnya hanya pada wanita yang kini asik memainkan gawainya, duduk di sampingnya.

"Boleh saya tanya sesuatu?"

"Oh boleh banget dong!" Bella tertawa "Asal jangan rumus ya. Aku gak akan bisa jawab." jarinya menggeser rumput yang baru saja dicangkulnya lalu memberikannya pada ke-enam sapi gemuk yang dimilikinya "Kamu mau nanya apa Kalan?"

Sesuatu terasa salah pada dirinya saat Kalan mulai merasa senang mendengar Bella terus-menerus memanggil namanya. Ia menghela napas pelan. Memandangi papan jalan yang dilewatinya lalu membelokkan mobilnya.

"Sapiku makan nya banyak deh. Oke sekarang kita kasih makan ayamnyaaa."

Bella terlihat asik.

Kalan juga terlihat asik. Asik dengan kegugupannya sendiri.

"Saya tidak mengerti kenapa kamu tertarik pada saya." Kalan dapat merasakan kegugupan itu mengaliri jemarinya seiring sudut matanya menangkap raut kaget Bella "Saya tidak tahu apa motivasi kamu mendekati saya, Bella."

Kalan tidak berani menatap Bella. Dan sekarang jemarinya terasa dingin.

"Saya bahkan tidak tahu apa kamu hanya bosan, ingin bermain, atau... serius dengan saya."

Dan untuk pertama kalinya dalam satu tahun hubungan mereka, Bella memasang raut seriusnya. Senyum itu hilang dari dirinya. Ia bahkan meletakkan ponselnya. Kalan jadi sedikit menyesal tapi...

"Gimana ya aku jawabnya?"

Bella menyamankan posisinya lalu menghela napas panjang "Kamu tuh sempurna di mataku Kalan. Aku suka kamu, kamu tahu itu. Aku kalo suka sama orang siapapun itu pasti aku akan maju duluan karena aku cuma mau sama pilihanku."

Kalan akhirnya menoleh. Sekilas. Bella terlihat sangat serius saat mengucapkannya.

"Kamu smart banget, kamu ganteng, kamu tinggi banget, kamu gak banyak ngomong, kamu wangi, kamu gak berisik. Aku suka semuanya. Cocok sama aku."

Bella melempar senyumnya. Kalan melihatnya. Dari sudut matanya. Jadi ia sengaja tak menoleh atau Bella akan melihat kegugupan di setiap inci wajahnya.

"Aku jujur cuma berharap kamu anggep aku ada. Rasanya kalo aku berharap kamu jadian sama aku kan mustahil ya? Kamu pasti punya kriteria sendiri buat cari pendamping hidup." Bella terdiam sedih, terbayang akan perpisahan yang selalu dipikirkannya "Aku sadar kok aku childish banget di depan kamu, suka marah-marah, pemaksa, trus-"

"Jangan merendahkan diri sendiri." Bella terdiam sejenak dan kembali menghela napas "Tapi aku serius, Kalan. Aku manusia yang sangat amat tau diri kok. Nah karena itu, aku gak pernah punya cita-cita untuk seriusin hubungan ini sama kamu karena ya... mustahil."

Kalan tersenyum datar "Tidak ada yang mustahil di dunia ini Bella. Kamu belum mencobanya."

Bella bersumpah jantungnya nyaris berhenti berdetak mendengar itu. 

"Enggak tapi," Bella berdeham singkat "Aku sekarang deketin kamu, se-clingy ini sama kamu, karena aku pikir semester depan kita gak bakal ketemu lagi. Dan aku berusaha bikin banyak memori sama kamu. Supaya nanti kalo suatu hari kamu udah ketemu sama... yang kamu mau," napasnya terdengar berat "Aku bisa ingat kalo kita pernah ada memori yang baik sebelum itu."

Mobil sedan berwarna hitam itu berhenti saat lampu lalu lintas berubah merah. 

Kalan menoleh. Menatap Bella dengan sebuah tatapan yang belum pernah ia berikan sebelumnya. Menangkap kilat kesedihan pada sepasang mata cokelat itu rasanya menjadi keinginan yang tidak ingin pernah seorang Kalan semogakan.

"Kalau saya mau serius sama kamu, kamu bisa betul-betul serius dengan saya Bella?"

DEG!

Bella melongo total. 

Dan nyaris pingsan saat Kalan untuk pertama kalinya mengusap puncak kepalanya dengan hangat.

*

DUH! DUH! DUH!

AKHIRYAAAA HAHAH

Next?

363

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 01, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

WYBM | 20.21Where stories live. Discover now