Bel istirahat telah berdering keseluruh area sekolah, murid-murid dengan antusiasnya berbondong-bondong mendatangi kantin guna mengisi perut mereka. Neil dan Ardi melihat si kembar yang sudah duduk di meja kantin dan terdapat dua bangku kosong di depan mereka. Kedua sahabat itu pun langsung menduduki tempat tersebut agar tidak direbut oleh siswa lain yang sedang mencari tempat duduk.

Mereka memesan makanan daging bulat satu set dengan mie bening, tak lama pesanan mereka datang lalu keempatnya lekas menyantap dengan lahap.

"Itu mulut bisa ga, ngunyahnya biasa aja ga usa sambil senyum-senyum gitu" titah Rio pada Neil yang ada di hadapannya.

"La la la la" Neil mengabaikannya malah bersenandung riang sembari menggoyangkan kepalanya kekanan dan kekiri.

"Kok perasaanku ga enak... Lu ga ngelakuin yang aneh-aneh lagi kan, Neil? Kata Leno tepat sasaran. Leno memang satu-satunya orang yang paling peka terhadap lingkungannya dari mereka berempat.

'Anjirlah si Leno kelewat peka dah... Gajah makan kawat, Gawat!'

Seketika Neil menormalkan ekspresinya kembali dan menggelengkan kepalanya menandakan jika dia tidak melakukan apa-apa.

Kini Neil sedang melangkahkan kakinya menuju toilet sekolah untuk menyelesaikan panggilan alamnya. Saat masuk ke dalam bilik dan melaksanakan urusannya, terdengar suara pintu terbuka tanda jika ada orang yang masuk.

Neil selesai dengan urusannya dan membuka pintu bilik toilet, netra hazelnya menangkap pantulan cermin terdapat sosok yang saat ini resmi menjadi kekasihnya.

"Oh, Hyung? Pipis juga?" Tanya Neil kegirangan bisa bertemu dengan kekasihnya di sini.

Lafran hanya diam dan membersihkan tangannya yang penuh dengan cairan merah di wastafel. Neil yang melihatnya lekas mendekat dan memegang tangan Hyungnya yang penuh bercak kemerahan itu.

"Omo! Ini kenapa Hyung??!! Kenak apa??" Tanya Neil yang benar-benar khawatir.

Lafran menghempaskan tangannya kasar tidak membalas perkataan kekasihnya itu.

Neil hanya bisa diam memperhatikan dari samping, sepertinya itu bukan darah Lafran, karena saat cairan merah itu dibersihkan hilang begitu saja dan tangan pria titan itu juga tidak ada luka yang bisa sampai mengeluarkan darah, hanya lecet sedikit saja. Sebenarnya apa yang terjadi? Apa beliau bertengkar?

Flashback

"Apa hubungan pernyataan lo barusan sama negosiasi yang mau lo tawar?" Lafran mendekatkan wajahnya pada Neil dengan tatapan mengintimidasi.

Neil menarik ujung bibirnya membuat seringaian tengil di wajahnya.

"Gua bakal bantuin lo....."

"Ha?"

"Gua bakal bantuin jadi tameng lo Hyung... Kalo mainan lo ngejar-ngejar lo lagi bilang aja lo udah punya 'partner tetap', otomatis mereka bakal nyerah sama lo.... So, I'll be ur boyfie~"

"......"

Pusing. Hanya itu yang dirasakan Lafran saat ini. Benar-benar tidak habis thingking dengan yang katanya negosiasi dari bocah gesrek ini.

Dom Omega Gesrek (END) ☑️Where stories live. Discover now