Chapter 5 : Ikatan.

71 9 0
                                    

Tak terasa, kini Anya telah belajar selama dua minggu. Kedekatan antara Yor dan Anya tak lagi bisa dipisahkan, mereka terlihat sangat dekat layaknya hubungan seorang Ibu dengan anaknya. Bahkan Loid pun sadar akan hal itu, ia dapat merasakan kedekatan antara Yor dan Anya. Dalam hatinya, ia merasa lega karena Yor dapat mengikis rasa kesepian Anya pada saat dirinya tengah bekerja.

Di hari sabtu ini, Loid tengah duduk di ruang tamu seraya membaca beberapa dokumen persiapan pendaftaran Eden Academy. Ia lalu membaca syarat-syarat yang harus ditempuh sebelum mengisi formulir pendaftaran. Anya yang tengah bermain seketika menghentikan aktivitasnya dan duduk di samping Loid yang tengah serius membaca persyaratan.

Mata Anya berhenti disalah satu syarat nomor delapan, ia lalu menunjuk nomor tersebut. "Ayah, disini katanya wali atau orang tua siswa harus melampirkan dokumen bukti pernikahan. Tapi emangnya Ayah pernah menikah?" Loid pun ikut membaca persyaratan nomor delapan, ia tersentak. Refleks, Loid menggaruk belakang kepalanya yang tak terasa gatal itu.

Play : Maudy Ayunda - Tiba-tiba Cinta Datang.

"Benar... Tapi Ayah belum menikah masalahnya, terus ini gimana?" tanya Loid. Anya pun turun dari sofa dan berdiri di depan Loid dengan percaya diri. Ia berkata, "Ayah tenang aja! Nanti Anya cariin istri buat Ayah!". Mendengar hal tersebut, Loid tertawa kencang. Ucapan Anya barusan terdengar lucu, ia berpikir Anya hanya bermain-main saja.

Namun justru yang sebenarnya terjadi adalah Anya benar-benar serius dengan ucapannya. Ia tak bermain-main dengan hal itu. Karena kesal, Anya melipat kedua tangannya dan memalingkan wajahnya dari Loid. "Padahal Anya serius... Yaudah deh, Anya mau tawarin ke Ibu peri!" Mata Loid kini terbelalak, ia lebih terkejut dengan ucapan kali ini. Dengan terbata-bata, Loid bertanya, "Haha, jangan bercanda Anya. Kamu cuma main-main kan?".

Anya menggelengkan kepalanya. "Nanti Anya kasih tau Ibu peri pas dia dateng kesini nanti, biar Ayah percaya kalo Anya serius" ujarnya. Loid menggelengkan kepalanya, ia mulai panik dengan situasi saat ini. "Jangan, ya? Ayah mohon jangan kayak gini" pinta Loid. Sesaat kemudian, Anya mengeluarkan ekspresi yang jahil kepada Loid.

"Ah tapi keliatannya Ayah sering diem-diem curi pandang sama Ibu peri, mana sampe wajah Ayah merah-merah gitu" goda Anya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ah tapi keliatannya Ayah sering diem-diem curi pandang sama Ibu peri, mana sampe wajah Ayah merah-merah gitu" goda Anya. Loid mengalihkan wajahnya ke arah lain, ia menutup setengah wajahnya dengan tangannya sendiri. Ia membatin, "Anak ini... Lain kali aku harus lebih bisa menjaga tingkah laku ku".

Tok tok tok

"Tuan Forger, ini saya Yor Briar"

Mendengar suara ketukan pintu, Loid pun segera bangkit dan membuka pintu rumahnya tersebut. "Selamat pagi, Nona Briar. Silakan masuk" sambut Loid. Anya pun bangkit dan berlari kecil ke arah Yor dan memeluknya, Yor menyambut dengan hangat pelukan gadis kecil itu sembari tersenyum.

Setelah melepaskan pelukannya, Yor menggandeng tangan anak itu menuju ruang tamu dan duduk saling berdampingan. Sementara itu, Loid duduk di hadapan mereka berdua seraya memperhatikannya. Loid menarik nafasnya, ia berusaha membuat tubuhnya terasa lebih rileks sebelum memberitahu Yor mengenai persyaratan pendaftaran Eden Academy.

Bunda. ¦¦ Anya Forger.Where stories live. Discover now