2

1.3K 143 7
                                    

“Welcome to the school of devil.”

“Kamu akan mempunyai dua orang teman kamar di asrama ini, namnaya Renjani dan Hermani

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


“Kamu akan mempunyai dua orang teman kamar di asrama ini, namnaya Renjani dan Hermani. Mereka bukan kembar, ngomong-ngomong.”

Kailani meletakkan kopernya di depan kamar, cukup berat dia rasakan setelah berjalan dan menaiki tangga menuju kamar asramanya. Penjaga asrama bernama Han mengetuk pintu dan keluarlah dua orang dari sana, Renjani dan Hermani.

 Penjaga asrama bernama Han mengetuk pintu dan keluarlah dua orang dari sana, Renjani dan Hermani

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Selamat datang…

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


“Selamat datang….” Kailani dibantu kedua teman barunya mengangkat barang-barang. Begitu memasuki kamar asramanya, Kailani merasakan suasana yang sangat steril.

“Disini, para iblis memang tidak bisa masuk. Jadi kamu aman, Kai,” jelas Renjani. Maksud dari suasana yang steril adalah tidak adanya roh jahat atau iblis yang menguasai suatu ruangan. Di kamar ini, sudah disterilisasi oleh pihak asrama.

“Itu bilikmu. Walau satu kamar, pihak asrama tetap memberikan ruang tersendiri untuk kita terutama untuk kasur ada tirainya. Jadi, jangan khawatir. Kamu bisa istirahat tanpa harus terganggu dengan teman sekamarmu, terutama dia.” Renjani menunjuk Hermani.

"Apa salahku?" ujar Hermani.

"Tidak," jawab Renjani acuh tak acuh.

"Terima kasih, salam kenal semuanya." Kailani melerai perdebatan halus antara kedua teman barunya itu.

Kailani meraba kasurnya, nyaman. Bahkan di bawah kolong kasurnya pun tidak ada penghuninya. Ah, dia bisa tidur nyenyak tanpa harus diganggu seperti di kamar lamanya.

 Ah, dia bisa tidur nyenyak tanpa harus diganggu seperti di kamar lamanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


“Aku tidak sabar menunggu besok hari. Kai, kamu tau gak kalau besok itu kita ketemu Professor Irina? Wah, selain cantik seperti ratu, beliau juga ahli roh jahat dan baik,” ujar Hermani langsung akrab di pertemuan pertama mereka. Well, dia memang anak yang supel.

"Roh?" ulang Kailani.

“Iya, Roh. Besok kita akan diajari bagaimana mempunyai seorang pelindung roh. Apa kamu bisa membayangkan bahwa kita mempunyai roh untuk melindungi kita dari iblis jahat? Wah, keren. Ini seperti yang kita lihat di film fantasi.” Bahkan Renjani pun juga terlihat sangat bersemangat membicarakannya. Kailani jadi tidak sabar menunggu hari esok.

Di sini berbeda sekali, mereka bisa membicarakan hal tak kasat mata yang tabu jika di dunia nyata. Kailani merasa diterima di sini, dia bukan orang aneh dan gila lagi seperti yang dikatakan oleh orang lain padanya selama ini.

Teng

Teng

Itu bunyi lonceng tengah malam, tak terasa mereka bercerita terlalu lama hingga menghabiskan hampir separuh malam. Kailani tidak merasa kelelahan sama sekali, tetapi mereka benar-benar harus tidur.

“Selamat malam, semuanya.” Untuk malam ini, Kailani bisa tidur dengan nyenyak tanpa harus takut dengan apapun, termasuk iblis.

The School of Devil (Nomin)Where stories live. Discover now