𝗪𝗵𝗼 𝗺𝗮𝗱𝗲 𝗺𝗲 𝗮 𝗗𝘂𝗰𝗵𝗲𝘀𝘀 𝗔𝗹𝗽𝗵𝗲𝘂𝘀 [ wmmap fancic ]

☾ 𝐋𝐀𝐌𝐀𝐑𝐀𝐍 ( 𝟏/𝟏𝟎 )

alpheus
someone with white hair and golden eyes.

⋆

ㅤ˖ㅤㅤ 🌃 ┈┐ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ╰╮
ㅤㅤㅤ ⁎ㅤ ╎ㅤㅤㅤㅤㅤ ⁎
ㅤㅤㅤ ╎ㅤ ❀ㅤㅤㅤ· 𝓬𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻 Iㅤ˚ㅤ·
ㅤㅤ·ㅤ ✧ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 𝄗𝄘𝄘𝄘𝄘𝄘𝄗ㅤﾞ
ㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤ ⁎
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ🎠' ˖
ㅤㅤㅤ ˖ㅤㅤㅤ ｡

Roger Alpheus melempar pelan setumpuk dokumen ke meja Ijekiel. Pria yang sedang duduk di balik mejanya itu tengah sibuk bergulat dengan kertas-kertas lain. Dia juga tidak tertarik dengan kertas yang dibawakan oleh Ayahnya.

Roger masih berdiri di depan Ijekiel, sesekali dia melirik ke tangan Ijekiel yang sedikit berlumuran tinta.

Ini sudah yang ke tiga kalinya Roger di tolak oleh putranya sendiri. Padahal seingatnya, hubungan mereka dulu sangatlah dekat. Ijekiel juga merupakan sosok putra yang patuh dan berbakti pada orang tua.

Semenjak kejadian kembalinya kaisar terdahulu, Ijekiel seperti membangun sebuah dinding diantara Ayahnya dan dirinya. Ini memang salah Roger yang sudah membuat Ijekiel kecewa karena Ayahnya berpihak pada kaisar terdahulu yang menggunakan sihir hitam.

Benar. Kertas-kertas tadi adalah daftar nama-nama nona bangsawan yang belum menikah. Sejujurnya jika mengikuti kata hati Roger, mencari para anak gadis yang memiliki umur sepantaran dengan Ijekiel memang sulit. Karena rata-rata mereka semua sudah menikah dan memiliki dua sampai tiga anak. Tidak berlebihan mengatakan hal ini, karena mereka yang menikah muda bukan karena cinta. Namun karena desakan untuk memiliki keturunan. Kasus Ijekiel pun sama seperti itu.

Diabaikan lama oleh anaknya akhirnya Roger mendesah pelan. "Sebenarnya tipe mu yang seperti apa?"

Pertanyaannya itu malah membentuk emosi di dalam diri Ijekiel. Ayahnya pun tau jika Ijekiel menyukai Putri Mahkota yang sudah memiliki suami. Sebenarnya Ijekiel sudah menyukai sang putri sangat lama, bahkan dia sadar perasaan ini sudah ada sejak mereka masih kecil di hari Ijekiel bertemu sang putri untuk yang pertamakali nya. Siapa yang tidak jatuh cinta dengan rambut emas dengan bola mata berlian yang memiliki ciri khas kekaisaran Obelia. Zenith, sepupunya Ijekiel saja mengakui jika putri yang bernama Athanasia itu memang cantik.

"Ijekiel Alpheus!" Sekarang Roger meninggikan suaranya.

Sudah lama sekali ia ingin melakukan ini. Mentang-mentang sudah mewarisi posisi Duke, dia pikir dia berhak untuk mengacuhkan Ayahnya yang memiliki niat baik dalam mencarikannya pasangan hidup.

"Jangan memaksaku."

Ijekiel menaruh pena nya dengan kasar. Mata emas kekuningan mereka sekarang saling beradu. Ayah dan anak ini benar-benar serupa, mata dan warna rambut yang sama. Surai putih yang bersinar seperti salju di musim dingin, namun ada mata emas hangat yang memberikan aroma matahari.