Suara roda brankar yang berderit sayup sayup menyadarkan Dee. Bau rumah sakit dan teriakan code 1 mengembalikan ingatan perempuan itu . Dee merasakan sakit yang luar biasa pada kaki kirinya . Disebelahnya dia mendengar isak Hailey . "Dia sudah siuman" seorang wanita setengah baya memasang alat infus ke tangan Dee. Dee merasakan sekujur tubuhnya menggigil ." Tidak ada geger otak . " ucap seorang pria membawa hasil scaning "hanya saja kaki nya tidak bisa diselamatkan . " ucap pria itu yang dijawab dengan isak tangis Hailey . Dee merasa kesadarannya kembali serta sakit yang amat sangat di ujung kaki nya . Dia melirik kaki kirinya yang sudah tidak berbentuk lagi . Tenggorokan Dee terasa kering . Pria paruh baya itu mendekat ke arah Dee . "Hai Nona .. aku adalah dokter smith. Jika kau memahami perkataan ku tolong anggukkan kepalamu .
Dee mengangguk perlahan . "Kamu mengalami kecelakaan . Alat vital mu semua baik kecuali kaki kirimu . Kami akan melakukan operasi amputasi.Tapi kami butuh persetujuanmu dan keluarga . Dee mendengar Hailey tidak setuju dan menanyakan alternatif lain . Rasa sakit yang luar biasa mendera wanita itu . Dee tidak mendegar apa lagi yang dikatakan oleh dokter itu kepada Hailey ." Lakukan saja "ucap Dee perlahan .
Hailey mendekat kearahnya dan mengenggam tangan Dee. " Kak .. " ucap Hailey menggantung .
Dee mengangguk pelan dan berkata tidak apa apa kearah Hailey .
Dalam hati Dee dia memohon kepada Tuhan untuk mengambil nyawanya saja .
"Baik nona silahkan urus prosedurnya ."ucap perawat wanita yang memasangkan infus di tangan Dee tadi .
Dokter Smith menepuk tangan Dee .
" Semua akan baik baik saja " ucap pria itu menyemangati Dee .
"Siapkan kamar operasi dan berikan dia anastesi " ucapnya meninggalkan Dee yang masih memohon di dalam hati pada Tuhannya .
Tak lama kemudian Dee merasakan kantuk yang sangat hebat dan dia kembali tidak sadarkan diri .
