Main Escape Room!! (2)

24 3 10
                                    

Heyy...Yang penasaran atas kelanjutan cerita ini, sudah keluar nihh bagian keduanyaa. Selamat membaca ya!

Dari, Regulus :)

================================================================================

Saga membuka lemari tersebut, namun...

Lemari itu hanya berisi sensor tangan yang menyala dengan warna biru.

"Apa ini?"

"Begini lho, dasar kudet."

Kanon meletakkan tangannya di atas sensor tersebut yang mulai bersuara.

"Selama datang. Jangan takut, kita disni tidak untuk membuatmu terluka. Namun...Sepertinya kalian masih di pintu masuk, ya? Ah...Kamu tahu tidak, bahwa kemarin adalah sejarah, daan besok adalah dukacita, jika kamu tahu jawabannya, kamu boleh menemui tuannku."

"Hmm? Pemilik rumah ini punya pelayan?"

"Kayaknya pelayannya yang barusan berbicara tadi."

"Kemarin sejarah, besok dukacita?" Aiolia tampak berpikir keras. "Besok hari Minggu, jadi apa? Emang Minggu sial ya?"

"Bukan...Coba kita masukkan tanggal dan bulan hari ini."

Camus mengutak atik panel di dekat pintu, yang mengeluarkan suara 'tut, tut, tut' namun terdengar sura 'tuuuut' panjang, yang berarti salah.

"Duh...Gimana sih?"

"Mau tanya aja tah?" Aiolia mengangkat walkie talkie yang tadi diserahkan oleh seorang petugas.

"Hello, bisa minta hint?"

[Deathmask : Nah saatnya beraksi!!]

"Helloooo...."

"DEATHMASK?!!!"

"Hihihi, jangan kaget ya? aku yang ditugasin nih. Jadi ada apa nih?"

"Ini masukin pasworrdnya kok salah?"

"Sebentar."

Terdengar suara kertas.

"Hmmm...Kamu ada lihat kartu?"

"Nah, katanya kartu itu ada format penulisannya. Dicoba tuh."

"Hah?" Shura memungut kartu yang dilihatnya di atas meja. Kartu itu bertuliskan M/D you are invited dan gambar mata dengan anah panah menunjuk ke kanan.

"Ini dia! M/D--Bulan kemudian tanggal!" Kanon berseru riang. "Camus, masukin lagi dengan format ini."

Camus mulai mengutak atik panel password kembali, dan tiba-tiba...

Kreeeekkkk....

"HUWAAAAHHHH!!!"

Semuanya , kecuali Camus, menjerit kaget dan takut ketika pintu terbuka sendiri, mennujukkan sebuah sebuah ruangan yang gelap gulita.

"G-gimana?" Tanya Aiolia, yang tadi langsung melompat di belakang Shura.

"Masuk. Mau ngapain lagi?"

Camus dengan tenang masuk ke dalam kegelapan tersebut, memimpin teman-temannya yang ketakutan dikejar setan (?). Ruangan itu tiba-tiba menyala, membuat mereka menjerit kembali.

"KAKKKK!"Kanon tanpa sadar memeluk Saga lagi.

"KANOOONN!!" Saga pun melakukan hal yang sama.

"TOLONG!! KELUARKAN AKUU!! AKU MASIH TERALU GANTENG UNTUK MATII!!" Milo menarik-narik lengan Camus. Siapa yang ngajak duluan coba?

[Shaka : Hmm...Gini ujung-ujungnya yang ngajak pertama kali...]

Aiolia sendiri juga ikut-ikutan histeris, "UWAAHHH!! AKU MAU KELUAR HIDUP-HIDUP!! KEDUA PACARKU YANG MANIS MASIH MENUNGGUKU DI LUAR!"

[Aiolos : *Keselek Mixue* ...Apa?!]

Camus yang ditarik-tarik sama Milo menepis tangannya dengan kesal.

"NGGAKK ADA APA-APA!" Dia berteriak. "Ada hantu? Ada setan? udah lawan spectre masih takut hal-hal begituan? MILOO!! LEPASKAN!! Jangan kayak anak kecil!"

Mendengar Camus yang mengomel, semua pun terdiam karena tidak biasanya Camus hilang kesabaran.

[Deathmask : *sarkatis* Oh...'Si Paling Sabar' banget tuh si Camus]

"Nah, ayo kita cek pesan berikutnya."

Camus meletakkan tangannya di atas sensor yang terletak di atas rak. Alat itu pun mulai mengeluarkan suara.

"Did you know, that my master likes to play the piano long, long ago?" (Tahukah kamu, bahwa tuankku suka memainkan piano dulu, dulu sekali?)

Kemudian, pesan itu diikuti oleh serangkaian nada yang dimainkan pada piano.

"Ada kartu, tuh," Shura menuding ke arah rak tersebut, suaranya agak gemetar. Meskipun capricorn yang satu ini tidak ikut teriak-teriak tadi, sudah agak lama tangannya basah karena keringat dingin.

Camus memungutnya dan membacakan isi kartu tersebut, "Don't forget to close the table." (Jangan lupa tutup mejanya).

"Meja?" Milo menoleh ke arah coffe table di ruangan tersebut. "Lia, ayo."

Dia dan Aiolia mendekati meja tersebut dengan sedikit was-was. Modelnya memang terlihat seperti mempunyai mekanisme untuk digeser, namun keduanya masih ragu-ragu.

"Ada yang bakal meloncat keluar gak ya?" Aiolia jongkok di sebelah meja tersebut.

"Tutup mata aja deh," Milo pun menutup matanya dan berusaha menarik meja terebut. "Lho?"

"Duh, itu tombolnya ditekan dulu, baru ditarik," ketus Camus.

"Oh," ternyata bisa ditarik. Di dalamnya terdapat balok dengan desain bebentuk segitiga dan kartu lain dengan gambar empat segitiga, berjejer dari kecil ke besar. Dan tidak ada apa pun yang melompat keluar

"Segitiga melulu," Aphrodite mendengus saat melihat kartu tersebut. Kemudian dia menuding ke arah rak besar dalam ruangan. "Aku juga muak melihat semua botol kimia itu."

Semua pun ikut menoleh. Terdapat rak besar besisi banyak sekali beaker, dengan label unsur-unsur seperti NaCl, H₂SO4, dan rumus-rumus lainnya yang ditempelkan pada botol-botol kaca tersebut.

"Ampunnn dahh! Kayaknya aku kualat akibat nggak dengerin Hestia waktu ngajar...."

"Kok begini lagi sihhh!! Lagi libur malah harus mutar otak!"

"Mungkin kita sebaiknya fokus ke kartunya dulu deh," Saga menyarankan.

Mereka menghabiskan sepuluh menit berusaha memasukkan password menggunakan hint dari kartu tersebut, namun semuanya buntu. Akhirnya, mereka memanggil Deathmask melalui Walkie-talkie lagi.

"Apa..??"

"Mask, mina bantuan!" Shura berteriak ke arah walkie talkie yang dipegang Aiolia.

"Cari piramid sana!"

"Haaaahh...? Piramid??"

"Gatau, pokoknya piramid. Terus..ini ada tulisan, 'searah jarum jam'! Nah, wes, usaha sendiri sana!"

"Dasar," Shura kembali mengamati ruangan tersebut.

Ruang tamu yang mereka masuki, selain sofa dan coffee table yang sudah mereka buka, terdapat sepasang lukisan orang lagi, sebuah lukisan yang sepertinya wajah yang pemilik rumah, sebuah lukisan yang tidak-jelas-itu-apa-soalnya-teralu-lampunya-kurang, dan lukisan pemandangan di atas sofa.

[Mu : Sumpah, lukisan semua. Hawanya agak-agak kayak kuil Cancernya Deahmask, ya.]

Kemudian, di rak yang berisi beaker-beaker gelas tadi, terdapat empat patung kepala hewan; Elang, serigala, beruang, dan singa.

Tidak butuh waktu lama untuk mencari piramid tersebut, karena benda bebentuk segitiga itu berdiri di atas sebuah pedestal di dekat pintu. Ketujuh gold saint itu pun mendekati benda tersebut.



Leo Regulus ChannelWhere stories live. Discover now