EPS 39

9K 483 28
                                    

Entah itu diri kau sendiri, teman, dan sahabat orang yang kau cintai bahkan bisa jadi keluarga kau sendiri.

Sudah lebih dari 2 jam operasi Jaemin berlangsung keluarga masih menunggu di depan ruangan operasi dengan perasaan khawatir penuh ketakutan yang mendalam.

"Dokter bagaimana kondisi Jaemin?" tanya Jeno penuh kekhawatiran saat dokter keluar dari ruangan.

"Operasi berhasil hanya saja saat ini kondisi pasien koma,,,,,,peluru berhasil menembus tulang oksipital pasien sehingga tulang itu menjadi retak membuat beberapa sel di bagian otak tidak berfungsi dengan baik" jelas dokter itu.

"Lalu tidak adakah tindakan yang bisa kalian lakukan untuk mempercepat proses penyembuhannya?" tanya Yuta dengan tegas pasti ada caranya mengingat kemajuan iptek di bidang kesehatan yang semakin maju.

"Ada,,,, kami sudah melakukannya di dalam operasi hanya saja jika pasien koma hanya kesadaran dari pasien itu sendirilah yang bisa menetralisir kembali kinerja sel otaknya agar bisa berfungsi dengan baik" jelas dokter itu.

"Boleh kami masuk dokter" izin Winwin lalu dokter itu mengangguk.

Jaemin berbaring di ranjang pasien dengan kondisi yang sangat pucat, oksigen yang terpasang belum lagi beberapa jarum yang menancap di tangannya.

"Jaemin,,,,," rasanya kaki Jeno sudah tak sanggup lagi menahan keseimbangannya dia terduduk di lantai di bawah ranjang Jaemin.

"Kamu nggak perlu,,,,, Na,,,,, nyelamatin Daddy,,,,,, sampai harus begini" rintih Jeno yang merasa begitu hancur melihat kondisi Jaemin sekarang.

Yuta membawa Jeno berdiri lalu berkata dengan tegas.

"Jangan kau menangis dan menyesali semuanya,,,, ingat dia berkorban untukmu,,,,, demi rasa sayangnya padamu,,,,, jadi tolong hargai pengorbanannya" ucap Yuta dengan tegas.

"Jangan kalian semua menangis, meratap ataupun terlihat hancur di depan Jaemin,,,,, kuat,,,,, saat ini jaemin butuh semangat dan dukungan dari kita semua" kata Yuta mendekati Jaemin.

"Kuatlah nak,,,,, lawan rasa sakit itu,,,,, ingat kau putra Papa yang paling kuat" kata Yuta dengan tegar walau tanpa dia sadari air matanya sudah jatuh mengucapkan kata-kata itu.

"Sekarang kita keluar,,,,,, mari kita benahi diri kita masing-masing,,,,, jangan sampai di saat Jaemin sadar nanti dia malah melihat kita seperti ini,,,,, lihatlah buktinya dia masih bertahan sampai saat ini demi kita" kata Jaehyun lalu mereka keluar.

Jeno mendekati Jaemin saat semua orang telah keluar, mengelus kepala Jaemin dengan pelan lalu mengecup kening Jaemin bersamaan dengan itu air matanya jatuh membasahi pipi Jaemin.

"Maafkan Daddy sayang karena sempat putus asa,,,,, Daddy akan semangat serta kuat dan akan selalu mendampingi kamu dalam proses penyembuhan,,,,, terima kasih atas cinta dan sayang yang kamu berikan untuk Daddy,,,,,, sampai kamu rela mengorbankan nyawa kamu sendiri" Jeno tersenyum sambil mengusap air matanya.

Mungkin memang terbalik jika biasanya dominan yang berkorban untuk menyelamatkan submissive tapi sekarang justru terbalik.












______________________

Di kamar mandi....

Jeno melepas pakaiannya yang sudah terkena banyak darah lalu menyalakan shower dan mengguyur kepalanya dengan air dingin sambil memejamkan memejamkan matanya rasanya kejadian hari ini benar-benar menguras pikiran dan perasaannya......

Setelah selesai mandi Jeno akan mengganti bajunya tapi saat Jeno menatap keranjang king size-nya  hatinya semakin teriris rasanya Jeno ingin cepat-cepat pergi meninggalkan kamar pengantin itu......

Kesayangan CEO (Nomin)✓Where stories live. Discover now