🧩 Pieces of You (Ethan) | 5

379 59 14
                                    

SEBAB KARENA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEBAB KARENA

Di keesokan harinya, Athena aku beri izin untuk tak masuk kerja untuk konsultasi. Dan sebagai gantinya, malam ini aku ingin ia siap karena demi penguasa langit dan bumi, aku sudah tidak bisa lagi menahan lebih lama.

Apalagi dengan kondisi Athena sudah berada di tempat yang sama denganku, aku membayangkan bagaimana tersiksanya aku melihatnya berkeliaran di sekitarku. Bibir indah itu... manisan turki yang tuhan buat spesial untukku.

Cih. Seolah Tuhan menyayangi iblis brengsek sepertiku. Tapi aku yakin dia memang maha pengasih. Bagaimana bisa dia membiarkan bidadari terindah miliknya jatuh ke pelukan raja kegelapan sepertiku?

Pulang tepat ketika jam menunjukkan pukul lima sore, membuat heran setiap karyawan yang berpapasan denganku. Karena aku adalah orang yang menerapkan budaya malu untuk pulang tepat waktu. Namun aku menebalkan muka dan aku berkendara dengan sangat terburu-buru menuju apartment kami.

Dimana aku membayangkan Athena sudah sangat siap aku santap. Membayangkan semenakjubkan apa malam ini akan berlalu. Aku sangat amat tidak sabar. Demi tuhan, aku akan melahap Athena tanpa sisa.  Jantungku berdegup tak karuan seperti tengah mengkonsumsi alkohol dalam jumlah tinggi.

Dan betapa terkejutnya aku ketika datang ke apartment, melihat Athena di kasur. Tidak dengan pose memprovokasi yang aku harapkan, tidak juga dengan binar polos penuh keraguan dan takut yang aku bayangkan. Melainkan meringkuk di kasur dengan selimut membungkus tubuhnya yang menggigil hebat.

"Athena?" Panggilku dengan alis mengernyit. Langkahku yang semula tegap kini berjalan penuh ragu mendekati sekertarisku itu.

"T-tuan?" Jawab Athena. Ia terlihat sangat kesulitan menoleh padaku yang berdiri di belakang punggungnya.

"Apa yang terjadi?" Mataku membelalak melihat simpananku itu pucat pasi dengan keringat membasahi kening dan tepian rambut. "Kau kenapa?"

"M-maaf, Tuan...." Mata yang sembab itu memerah hendak menangis ketika aku berhasil mendekat dan melihatnya. "Saya..... sakit." Suara Athena terdengar parau sebelum kemudian ia terisak. "Semua badan saya sakit."

Aku segera menyingkap selimut yang membalut tubuh Athena dan itu menjadi keterkejutan keduaku melihat sepraiku yang aku yakin berwarna putih polos kini berwarna kemerahan tepat dibawah tubuh Athena.

"Athena, kau..."

Athena mulai terbatuk hingga aku benar-benar panik saat ia memuntahkan darah. Benar-benar darah. Tak menunggu ataupun berpikir, aku mengangkat tubuhnya melalui pintu khusus VIP yang mempercepat aksesku ke basement dimana mobilku terparkir.

Saat itu senja sudah tenggelam tertelan oleh malam. Namun aku disini, menggenggam tangan Athena yang bergetar dan mencoba mengajarinya bernafas. Sesekali aku menurunkan pandanganku pada kursi mobilku juga celana tidur yang tadi aku pakaikan untuk Athena.

Love's FlavourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang