Prolog

10 0 0
                                        

Tidak pernah aku bayangkan aku bisa merasakan rasa gelitik yang memberi bulu di hatiku.

Ah ternyata begini ya rasanya jatuh cinta lagi?

Kali pertama aku dihubungimu, aku sempat ragu... apa aku sudah melakukannya dengan benar? Apa aku membalasmu dengan ramah? Apa aku cocok denganmu? Banyak pertanyaan "apa" melintas di otakku.

Selang berjalannya waktu, kita pun saling bertukar nomor hp. Apa kau masih ingat?

Aku yang meminta nomormu terlebih dahulu!!

Rasanya jantungku hampir copot saat kau pertama kalinya memanggilku sayang. Disitu aku berpikir apa aku masih layak dicintai?

Setelah sekian lama aku sendiri (kurang lebih 4 tahun dan tidak menaruh rasa pada siapapun), aku sempat terpikirkan kembali dengan kalimat temanku..

"Kau itu tidak pantas dicintai, kau selalu mempermainkan perasaan orang"

Padahal mereka saja yang terlalu berharap padaku, aku mana berani untuk "meletakan" harapan itu pada seseorang yang bahkan tidak bisa memberikan sensasi gelitik di hatiku?

Toh mereka datang hanya karena ada maunya...

Terlebih, aku merasa tidak pantas untuk dicintai. Lalu buat apa? Aku harus menerima seseorang lagi disaat teman-teman ku saja sudah cukup menemaniku?

Ternyata aku salah...
Aku perlu teman yang memberikan sensasi gelitik itu. Seseorang yang bisa memberikanku rona merah di pipiku. Aku ingin merasakannya juga...

Tapi aku selalu dihantui oleh kalimat temanku yang sudah sangat mengenalku.
Aku memang sejahat itu...

Itu pikirku dulu. Tapi semenjak ada kau, semua berubah. Terima kasih sudah membuatku merasa dicintai kembali oleh orang sepertimu yang menerimaku apa adanya...

Until I Met YouTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon