9. Cerita Milik Zafran

Start from the beginning
                                    

Untung saja Heksa segera menghindari dari Zafran ketika mereka sudah tiba di sekolah. Jika tidak maka Heksa akan dikejar oleh Zafran perkara ditinggal berangkat duluan.

Zafran kaget saat berdiri di depan kelasnya, karena teman-temannya sedang sibuk menulis. Bahkan Heksa yang biasanya kerjaannya itu tidur di kelas, juga sama sibuk menulis di buku. Kebetulan Heksa dan Zafran itu satu kelas yang bertempat di kelas XII-IS 4.

"Heksa, ngerjain apa sih? Perasaan hari ini enggak ada PR deh."

"Ada. Nih PR bahasa Inggris."

"Hah?"

"Buruan cepet dikerjain! Gak usah cocote."

"Dih! iya siap. Liat ya, Sa."

"Hooh liat aja nih."

Tak lama kemudian, bel tanda masuk telah berbunyi. Mereka kembali ke tempat duduknya masing-masing. Zafran duduk di barisan belakang pinggir kiri. Sedangkan Heksa duduk di barisan belakang juga namun di pinggir kanan. Tidak heran mereka termasuk orang-orang bertubuh tinggi jadi duduknya di barisan belakang.

Pelajaran pertama adalah Antropologi.  Saat Ibu guru sedang menjelaskan materi, Zafran juga sibuk mencatat jawaban dari buku Heksa. Jam mapel Bahasa Inggris dimulai pada jam setelah mapel pertama jadi mau tidak mau Zafran harus segera mengerjakan tugas yang sebenarnya tidak bisa lagi disebut pekerjaan rumah karena mengerjakannya di sekolah.

Karena saking asyiknya dengan tugas lain itu, Zafran tidak mendengarkan lagi apa yang dijelaskan oleh guru. Dan kemudian terjadilah hal yang tak diinginkan oleh semua murid yaitu diskusi.

"Zafran!"

"Eh ada apa, Bu?"

"Sekarang kamu jelaskan apa itu Antropologi menurut Koentjaraningrat?

Zafran terdiam mematung. Semua atensi teralih padanya saat ini. Tentu saja Zafran gugup dan grogi tapi kemudian dia membaca sekilas dari buku paket Antropologi yang ada dihadapannya kemudian menatap Ibu guru.

"Apa jawabannya, Zafran?"

"Antropologi menurut Koentjaraningrat itu suatu ilmu yang mempelajari tentang manusia dengan fokus pada masyarakat dan kebudayaannya, Bu."

"Oke, bagus. Lain kali kalau ada PR itu dikerjakan di rumah, ya. Bukan di sekolah. Masih untung kamu bukunya gak saya ambil." kata Ibu Tini, pengampu mata pelajaran Antropologi.

"Baik, Bu. Maaf juga, Bu." Zafran membungkukkan setengah badannya sebagai permintaan maaf atas kesalahannya selama jam pelajaran.

"Yasudah kita lanjut lagi minggu depan. Sekian dan terima kasih, selamat pagi."

"Selamat pagi juga, Bu."

Janendra yang duduk di samping Zafran menyenggol lengan lelaki itu, "kamu mah udah dikodein nanti dulu ngerjainnya malah asik aja."

"Kapan kamu ngode?"

"Tadi sebelum nama kamu dipanggil. Bu Tini tuh liatin kamu, aku senggol senggol eh gak paham juga."

"Maaf lagi fokus soalnya."

"Santuyy."

Saat jam istirahat, Zafran hanya diam sembari menikmati bekal yang dibuatkan oleh Indra. Tidak seperti biasanya, Zafran yang paling heboh namun kali ini ia diam saja mendengar obrolan Heksa, Janendra dan Brian.

"Tumben Zafran diam aja, ada apa nih?" tanya Brian yang hanya dijawab gelengan kepala oleh Zafran.

"Biasanya paling bersemangat." tambah Janendra.

Heksa sependapat dengan kawan sekelas nya itu. "Ada yang mau diceritain kah, Zaf?"

"Ada."

"Apaan tuh?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 25, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kos-Kosan TrejoWhere stories live. Discover now