Na Jaemin.
Berhati dingin, si perfect. Pengusaha yang gila bekerja.
Belum pernah memiliki kekasih. Bertemu dengan Park Y/n, si cantik yang baik hati. Pertemuan yang akhirnya membuat Jaemin menjatuhkan pilihannya pada Y/n. Cintanya pada Y/n begitu be...
Salah satu pria berbadan besar, "Tempat ini harus dihancurkan!".
Y/n, "Si-siapa kalian?!". Ia menahan rasa takutnya, ia melangkah maju menghadapi pria itu.
"Hancurkan!", mengabaikan Y/n. Ia memberi komando pada kawanannya untuk menghancurkan cafe itu.
Dalam sekejap kondisi toko sangat mengenaskan. Mereka menghancurkan jendela kaca, pintu dan beberapa properti.
Dua pria menarik kasar Sunmi dan Misoo.
Junho tak tinggal diam, ia berusaha melawan namun sayangnya pria berbadan besar itu jumlahnya lebih banyak.
"HENTIKAN! SEMUANYA HENTIKAN! AKU MOHON!", teriak Y/n.
Salah satu dari pria berbadan besar itu menarik kasar rambut Y/n kemudian menamparnya keras pipi kanan Y/n.
Tidak hanya itu, pria itu memukul kedua lengan Y/n dan menendang kakinya.
Y/n jatuh tersungkur tak berdaya.
Air matanya mulai mengalir melihat kekacauan yang terjadi didepan matanya.
Tak berapa lama, pandangan Y/n mulai memudar. Hingga akhirnya Y/n tak sadarkan diri.
(Mansion Jaemin) Daejung, "Tuan! Tuan!".
Daejung mengetuk pintu kamar Jaemin dan memanggil pria itu berkali-kali.
Jaemin, "MWO?! BERISIK SEKALI!"
Daejung, "Maaf Tuan. Nona Y/n dilarikan ke rumah sakit!"
BRAK!
Jaemin membuka pintu dengan kasar.
"Jelaskan apa maksudmu?!"
(Rumah Sakit) Jaemin berlari menuju ruangan tempat Y/n mendapat perawatan.
Daejung menceritakan semua yang terjadi pada Y/n dan teman-temannya.
Daejung juga menginformasikan bahwa Ny.Minjung yang memerintah orang-orang itu membuat kekacauan di Cafe milik Y/n.
Dengan amarah yang memuncak dan rasa khawatir terhadap keadaan Y/n, ia menerobos lalu lalang di rumah sakit itu, untuk segera menemukan Y/n.
Semoga kau tidak terluka parah Y/n, kalimat itu terus ia ucapkan dalam hatinya.
. . .
Matanya membulat melihat Y/n terbaring tak sadarkan diri.
Jaemin berjalan mendekati gadis itu.
Sekarang tampak jelas, terdapat beberapa luka lebam di wajahnya, sudut bibirnya terluka, kedua lengannya memar. Ia berharap tidak ada luka lain lagi di tubuh gadis yang ia cintai ini.
"Y/n?", bisiknya.
Ia mengambil satu tangan Y/n dan mengusap lembut punggung tangannya.
"Maafkan aku", mencium punggung tangan itu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Pukul 12.30) Y/n membuka matanya perlahan.
Ia mengerutkan keningnya, menahan sakit pada sekujur tubuhnya dan wajahnya.
"Jae...", suara seraknya terdengar samar.
Jaemin yang semula tertunduk, segera melihat kondisi Y/n.
"Tunggu sebentar, akan ku panggilkan dokter".
Menahan tangan Jaemin, "Jae.. Bagaimana kondisi teman-temanku?".
"Kau harusnya memikirkan kondisimu terlebih dahulu. Lihat semua luka ini", ucap Jaemin penuh khawatir, namun yang dikhawatirkan malah memikirkan orang lain.
"Jae mereka terluka. Mereka tidak bersalah, tapi mereka malah terlibat", ucapnya dengan suara bergetar.
Mendengar hal itu membuatnya semakin merasa bersalah.
"Mereka baik-baik saja, orangku akan mengurus mereka. Sekarang aku akan panggilkan dokter", ucap Jaemin dengan sabar.
Dokter selesai memeriksa.
Jaemin, "Urus semuanya, aku akan membawa Y/n pulang".
Daejung, "Baik Tuan".
(Pukul 14.00 - Kamar Jaemin) Y/n, "Kau mendiamkanku sejak tadi, dan sekarang malah membawaku kerumahmu. Ada apa denganmu?"
Jaemin, "Maafkan aku"
Y/n, "Untuk?"
Jaemin, "Karna aku menyukaimu dan melibatkanmu pada situasi sulit ini"
Y/n, "Kau menyesal?"
Pria itu terdiam.
Y/n, "Jika kau menye-"
Jaemin, "Tidak! Aku akan bertanggung jawab. Mulai sekarang kau adalah milikku, dan aku bertanggung jawab untuk melindungimu Park Y/n".
Bersambung...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.